Sukakarya, Sabang
Sukakarya adalah sebuah kecamatan di Kota Sabang, Provinsi Aceh, Indonesia. Wilayahnya seluas 73 km2 dan terbagi menjadi 8 gampong. Sebagian wilayah Kecamatan Sukakarya adalah perbukitan. Penduduk di Kecamatan Sukajaya berasal dari beragam kelompok etnis. Mereka bekerja di bidang industri kerajinan dan perikanan air tawar. Wilayah Kecamatan Sukakarya termasuk kawasan rawan tsunami.
Sukakarya | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Aceh | ||||
Kota | Sabang | ||||
Populasi | |||||
• Total | 15,111 jiwa (2.010) jiwa | ||||
Kode pos | 23511-23518 | ||||
Kode Kemendagri | 11.72.01 | ||||
Kode BPS | 1172020 | ||||
Desa/kelurahan | 4 desa dan 4 kelurahan | ||||
|
Pembagian administrasi wilayah
suntingKecamatan Sukakarya merupakan salah satu kecamatan di Kota Sabang.[1] Wilayahnya terbagi menjadi 8 gampong (desa).[2] Luas wilayah Kecamatan Sukakarya adalag 73 km2.[3] Kedelapan gampong ini dikelompokkan ke dalam 3 mukim, yaitu Mukim Sabang, Mukim Paya Raya, dan Mukim Iboih. Mukim Sabang meliputi Gampong Kuta Ateuh, Gampong Kuta Timu, dan Gampong Kuta Barat. Mukim Paya Raya meliputi Gampong Aneuk Laot, Gampong Krueng Raya dan Gampong Paya Seunrara. Mukim Iboih meliputi gampong Batee Shok dan Gampong Iboih.[4]
Gampong Batee Shok
suntingLuas wilayah Gampong Batee Shok adalah 14 km2. Wilayah sebelah utara Gampong Batee Shok berbatasan dengan Gampong Raya Seunara. Wilayah sebelah timur Gampong Jaboi. Bagian selatas Gampong Batee Shok berbatasan dengan Gampong Paya. Sementara bagian barat berbatasan dengan Gampong Iboih. Wilayah Gampong Batee Shok terbagi lagi menjadi 5 jurong. Masing-masing ialah Jurong Ateuh, Jurong Alue Jaba, Jurong Pria Laot, Jurong Sirui dan Jurong Alue Jaya.[5]
Geografi
suntingWilayah bagian barat, tengah hingga ke timur dari Kecamatan Sukakarya adalah perbukitan. Di Kecamatan Sukakarya juga terdapat perairan yaitu Danau Aneuk Laot dan Waduk Paya Seunara.[6] Sebagian wilayah Kecamatan Sukakarya terdiri dari batuan gunung api jenis andesit. Batuan andesit ditemukan di Gunung Iboih-Cot Parada, Gunung Sarong Kris, ot Leumo Matee, Cot Long Angeen, dan Cot Simeuregoh bagian selatan.[7]
Demografi
suntingPenduduk di Kecamatan Sukajaya berasal dari beragam kelompok etnis.[8] Pada tahun 2000, penduduknya berjumlah 12.439 jiwa, sedangkan menurut sensus 2004, penduduk Sukakarya berjumlah 14.116 jiwa. Kota Atas merupakan kelurahan dengan jumlah penduduk terbanyak dengan 3.979 jiwa (3.210 pada tahun 2000) sedangkan Iboih berpenduduk terkecil (575 pada 2004, 369 pada 2000).
Mata pencaharian penduduk
suntingPerikanan
suntingPenduduk di Kecamatan Sukakarya membudidayakan perikanan air tawar. Budidaya dilakukan di kolam, sawah dan danau. Budidaya di danau dilakukan di Danau Aneuk Laot. Jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan mas, sepat siam dan lele.[9]
Industri
suntingMasyarakat di Kecamatan Sukakarya mengelola industri kerajinan. Mereka membuat kerajinan kayu berupa arang batok dan alat rumah tangga.[10]
Kawasan rawan bencana
suntingTsunami
suntingKawasan rawan bencana tsunami di Kecamatan Sukakarya seluas 133,94 Ha. Desa-desa yang rawan mengalami bencana tsunami meliputi Gampong Kuta Ateuh, Gampong Kuta Timu, Gampong Kuta Barat, Gampong Krueng Raya, Gampong Iboih dan Gampong Batee Shok.[11]
Fasilitas pemerintah
suntingBendungan Raya Seunara mulai dibangun di Kecamatan Sukakarya sejak tahun 2001. Tujuannya untuk menyediakan air baku bagi penduduk Kota Sabang dengan debit 125 liter per detik. Tujuan pembangunannya juga untuk pariwisata air dan perikanan darat. Pembangunannya selesai dikerjakan pada tahun 2006. Namun bendungan ini belum digunakan karena area sekitarnya masih dimukimi oleh slebih dari 200 kepala keluarga. Pembebasan lahannya baru dapat diselesaikan pada tahun 2015.[12]
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ Halili (2018). Hasani, Ismail, ed. Indeks Kota Toleran Tahun 2018. Jakarta Selatan: Pustaka Masyarakat Setara. hlm. 88. ISBN 978-602-51374-5-7.
- ^ Munardi, A. S., Safriadi, dan Mulyadi (2021). "Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Desa Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang". Prosiding Seminar Nasional Biotik. 9 (1): 66. ISBN 978-602-70648-3-6. ISSN 2828-1675.
- ^ Pemerintah Kota Sabang 2007, hlm. V-1.
- ^ "Qanun Kota Sabang Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tahun 2012-2032". Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Provinsi Aceh. hlm. 12–13.
- ^ Walikota Sabang Provinsi Aceh (16 September 2014). "Qanun Kota Sabang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Qanun Kota Sabang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penghapusan Kelurahan dan Pembentukan Gamppong dalam Kota Sabang" (PDF). Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional. hlm. 3.
- ^ Arif, Azhar Abdullah. "Perencanaan Tata Ruang Kota Sabang dengan Metoda Material Flow Analisis" (PDF). Seminar Nasional Kearifan Lokal dalam Keberagaman untuk Pembangunan Indonesia. Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara: 372.
- ^ Safarin, dkk. 2017, hlm. 43.
- ^ Muda, Indra (2015). "Komunikasi Lintas Etnis di Pulau Weh-Sabang" (PDF). Jurnal Simbolika. 1 (2): 154.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Pemerintah Kota Sabang 2007, hlm. VI-2.
- ^ Safarin, dkk. 2017, hlm. 29.
- ^ Safarin, dkk. 2017, hlm. 27.
- ^ Bendungan Raya Seunara di Sabang Segera Diselesaikan Diarsipkan 2018-10-10 di Wayback Machine. - PresidenRI.go.id - 10 Maret 2015
Daftar pustaka
sunting- Pemerintah Kota Sabang (2007). Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Sabang Tahun 2007 (PDF). Sabang: Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDALDA) Kota Sabang.
- Safarin, dkk. (2017). Masterplan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kota Sabang, Provinsi Aceh (PDF). Jakarta: Direktorat Perencanaan Ruang Laut.