Stasiun Tegowanu

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Tegowanu (TGW) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Tegowanu Kulon, Tegowanu, Grobogan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +13 meter termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang dan merupakan stasiun aktif yang letaknya paling barat di Kabupaten Grobogan. Lokasinya berada di persawahan dan dapat dijangkau melalui Jalan Stasiun yang terhubung dengan Jalan Raya Semarang-Purwodadi, dekat perbatasan antara Kabupaten Demak dan Grobogan.

Stasiun Tegowanu
KS05

Peron Stasiun Tegowanu, 2020
Foto ini diambil dari dalam kereta api Maharani
Lokasi
Koordinat7°3′10.397″S 110°36′8.442″E / 7.05288806°S 110.60234500°E / -7.05288806; 110.60234500
Ketinggian+13 m
Operator
Letak
Jumlah peron2 (satu peron sisi yang agak tinggi serta satu peron pulau yang cukup tinggi di antara jalur 3 dan 4)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1924
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalan
  • Mekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis dengan modifikasi sinyal muka jenis elektrik (s.d. 2013)
  • Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2013-sekarang)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Awalnya stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda segmen Alastua-Gubug resmi dioperasikan pada akhir Agustus 2013,[3] terdapat masing-masing satu jalur lurus dan jalur belok baru di sisi selatan stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Semarang saja, sedangkan jalur lurus baru tersebut menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus hanya untuk arah Surabaya. Selain itu, sistem persinyalan diubah menggunakan jenis elektrik dan ditambahkan kanopi pada peron jalur 1.

Dahulu ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Brumbung, terdapat Halte Karangawen dan Halte Singor yang kini sudah tidak aktif. Sementara ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Gubug, terdapat Halte Kramat (Grobogan) yang juga bernasib sama.[4]

Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.

Insiden

sunting

Pada tanggal 10 April 2011 pukul 10.00, dua gerbong KA Bangunkarta anjlok di sebelah barat Stasiun Tegowanu. Akibat kejadian itu, perjalanan sejumlah KA tertahan selama 6 jam karena proses evakuasi.[5]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Faisol, Edi (2013-08-28). Redaksi, Rachma Tri Widuri Staf, ed. "Rel Ganda Alastua-Gubug Siap Dilalui". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  4. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1931. hlm. 162–163. 
  5. ^ Antara News - KA Bangunkarta Anjlok, Penumpang Telantar
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Brumbung
Terminus
Segitiga Brumbung–Gundih–Gambringan
Brumbung–Gambringan
Brumbung–Gambringan
Gubug
menuju Gambringan