Stasiun Sungai Tuha

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Sungai Tuha (SGT) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Terukis Rahayu, Martapura, Ogan Komering Ulu Timur. Stasiun yang terletak pada ketinggian +52 meter ini termasuk dalam Divisi Regional IV Tanjungkarang. Stasiun ini adalah stasiun baru yang diresmikan pada tahun 2014 untuk meningkatkan kapasitas jalur kereta api.[4] Stasiun ini juga merupakan stasiun terdekat dari pintu masuk Puslatpur TNI Martapura. Walaupun diberi nama Sungai Tuha (suatu desa di Martapura), stasiun ini secara administratif terletak di timur laut desa tersebut.

Stasiun Sungai Tuha

Bangunan baru Stasiun Sungai Tuha, Desember 2021
Lokasi
Koordinat4°16′44″S 104°18′58″E / 4.27889°S 104.31611°E / -4.27889; 104.31611
Ketinggian+52 m
Operator
Letak
km 201+011 lintas PanjangTanjungkarangPrabumulih[1]
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
  • SGT
  • -[2]
  • SUNGAI
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka2014[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Awalnya stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 yang lama merupakan sepur lurus ditambah satu sepur badug yang menyambung di jalur 1 yang lama dan sama sekali tidak memiliki peron. Sejak selesainya jalur ganda segmen Baturaja–Martapura pada tanggal 2 Mei 2018, tata letak stasiun ini diubah dengan menambahkan masing-masing satu jalur belok baru sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus baru untuk arah Tanjungkarang dan jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus untuk arah Baturaja-Kertapati saja. Jalur badug tersebut dibangun ulang menjadi menjadi jalur 1 yang baru sebagai sepur belok baru. Selain itu, bangunan stasiun ini juga dipindahkan ke bangunan baru yang berjarak sekitar 50 meter dari bangunan lama dan persinyalannya pun diubah menjadi elektrik. Bangunan lama stasiun ini pun kini berubah fungsi menjadi kantor resor Jalan dan Jembatan (JJ).

Dengan selesainya jalur ganda di segmen ini, sudah tidak ada lagi persilangan yang dilayani di stasiun ini. Saat ini stasiun ini hanya melayani penyusulan dan antrian antarkereta api saja.

Insiden

sunting

Pada tanggal 8 November 2015, pukul 04.22 WIB, kereta api Babaranjang anjlok di perlintasan sebidang Jalan Lintas Tengah Sumatra yang berada tepat di samping Stasiun Sungai Tuha. Kejadian ini menyebabkan perlintasan sebidang tidak dapat dilalui kendaraan bermotor hingga pukul 11 siang. Kecelakaan ini juga menyebabkan muatan batu bara tumpah dan menyebabkan perjalanan kereta api Rajabasa dibatalkan.[5][6]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Situs Resmi PT KAI". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-15. Diakses tanggal 2015-02-15. 
  4. ^ "Dahlan Iskan Resmikan 11 Stasiun Kereta di Sumbagsel". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-15. Diakses tanggal 2015-02-15. 
  5. ^ Nurdin, Wahid. Nurdin, Wahid, ed. "Delapan Gerbong KA Babaranjang Anjlok, Perlintasan Tanjung Enim-Tarahan Lumpuh". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-05-20. 
  6. ^ RMOL. "KA Babaranjang Anjlok di Tengah Perlintasan Sungai Tuha Martapura". rmolsumsel.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-05-20. [pranala nonaktif permanen]
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Gilas
menuju Prabumulih
Prabumulih–Panjang Martapura
menuju Panjang