Stasiun Sukomoro

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Sukomoro (SKM) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Sukomoro, Sukomoro, Nganjuk dan termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun. Stasiun ini terletak di Jalan Raya KertosonoNganjuk, berjarak sekitar 200 m ke arah barat daya dari Pasar Sukomoro.

Stasiun Sukomoro

Bangunan baru Stasiun Sukomoro pada tahun 2019
Lokasi
Koordinat7°36′13″S 111°56′38″E / 7.60361°S 111.94389°E / -7.60361; 111.94389
Ketinggian+50 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi; tidak ada peron pulau di antara jalur 2 dan 3)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Musala Toilet Pos kesehatan 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Pada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Stasiun ini dibangun ulang seluruhnya oleh Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya (dahulu BTP Jatim) Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai paket dalam proyek Jalur Ganda Madiun-Jombang yang beroperasi pada 2019. Setelah jalur ganda ruas BaronNganjuk dioperasikan sejak 14 Maret 2019,[3] jumlah jalur bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus arah Madiun, sedangkan jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus arah Kertosono, Pada saat pembangunan jalur ganda, terdapat penambahan jalur 4 di sisi selatan stasiun sebagai sepur belok baru, perpanjangan emplasemen stasiun ke arah barat, dan penambahan satu sepur badug baru yang bercabang dari sisi barat jalur 1. Selain itu, sistem persinyalan diubah dari sistem mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik. Bangunan lama peninggalan Staatsspoorwegen sudah dirobohkan dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar.

Ke arah timur sebelum Stasiun Baron, terdapat perhentian Ngrajek yang telah dinonaktifkan dan tidak meninggalkan bekas bangunan.[4] Namun, tidak diketahui kapan perhentian tersebut ditutup.

Seiring dengan pengoperasian jalur ganda per tahun 2019, tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini dan hanya melayani penyusulan antarkereta api.

Insiden

sunting

Pada 4 Mei 2002 pukul 17.30, kereta api Logawa tergelincir sejauh 200 meter di timur Stasiun Sukomoro yang diakibatkan oleh adanya bantalan rel yang aus. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi mengakibatkan kemacetan di sepanjang jalur selatan.[5]

Galeri

sunting

Bangunan lama

sunting

Bangunan baru

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Bagus, Rahadian (2019-03-14). "Jalur Ganda Baron-Nganjuk Mulai Beroperasi, Beberapa KA Alami Keterlambatan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-05-13. 
  4. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1935. 
  5. ^ KA Logawa Anjlok, Jalur Selatan Macet 9 Jam[pranala nonaktif permanen]
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Nganjuk Solo Balapan–Kertosono Baron
menuju Kertosono