Stasiun Sindanglaut

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Sindanglaut (SDU) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Lemahabang Kulon, Lemahabang, Cirebon. Walaupun diberi nama Sindanglaut, stasiun ini secara administratif tidak terletak di Desa Sindanglaut, tetapi terletak di sebelah barat Desa Sindanglaut itu sendiri. Stasiun yang berada pada ketinggian +14 m ini termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon.

Stasiun Sindanglaut

Stasiun Sindanglaut
(Kredit: Totok Purwanto)
Lokasi
Koordinat6°49′51″S 108°37′24″E / 6.83083°S 108.62333°E / -6.83083; 108.62333
Ketinggian+14 m
Operator
Letak
Jumlah peronSatu peron sisi yang rendah
Jumlah jalur5 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya melayani penyusulan antarkereta api dan bongkar muat ballast kricak.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah dibangunnya jalur ganda di segmen Cirebon–Ciledug,[3][4] tata letak stasiun ini diubah, sehingga pada jalur 2 dijadikan sepur lurus arah Cirebon saja dan jalur 3 dijadikan sepur lurus arah Prupuk. Jalur 4 merupakan sepur belok baru, sedangkan jalur 5 digunakan sebagai jalur menuju area bongkar muat semen (sekarang menjadi bongkar muat ballast/kricak) di seberang bangunan utama stasiun. Saat ini tidak ada layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.

Menara air berbentuk segienam di sebelah barat Stasiun Sindanglaut

Stasiun ini memiliki menara air, yang dahulunya digunakan untuk mencurahkan air ke ketel lokomotif uap. Menara air ini berbentuk segienam; ukurannya lebih besar daripada menara air yang serupa di Stasiun Ketanggungan, tetapi masih lebih kecil daripada menara air Stasiun Ciledug. Menara air ini sampai sekarang masih digunakan, tetapi hanya digunakan untuk keperluan air bersih di stasiun tersebut, seperti toilet dan tempat wudu.[5]

Ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Ciledug, terdapat Stasiun Karangsuwung yang sudah dinonaktifkan sejak jalur ganda Cirebon–Prupuk beroperasi.

Sebenarnya, ada dua stasiun kereta api dengan nama Sindanglaut, yaitu Stasiun Sindanglaut SS (stasiun yang dibahas di sini) dan Sindanglaut SCS yang terletak di jalur kereta api Bedilan–Waruduwur. Namun sayangnya, Stasiun Sindanglaut SCS sudah dinonaktifkan karena jalur yang melayaninya dibongkar oleh pekerja romusha Jepang pada tahun 1942.[6][7]

Kereta api Taksaka, lewat di Sindanglaut

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Aji, Yogi Bayu. "Jalur Double Track Cirebon-Kroya Beroperasi April Besok". Medcom.id. Diakses tanggal 2019-08-07. 
  4. ^ Sari, Lukman Diah. "Besok Jalur Double Track Cirebon-Kroya Bisa Digunakan". Medcom.id. Diakses tanggal 2019-08-07. 
  5. ^ "Menara Air Stasiun Sindanglaut". Heritage KAI. Diakses tanggal 2019-08-07. 
  6. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  7. ^ Laksana, A.D.; Wijokangko, G.R.; Hartono, T.; Suprayitno, D. (2016). Susur Jejak Kereta Api Cirebonan (PDF) (Laporan). Kereta Anak Bangsa. Diakses tanggal 2020-05-04. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Luwung Segitiga Cirebon Prujakan–Prupuk–Tegal
Cirebon Prujakan–Prupuk
Cirebon Prujakan–Prupuk
Karangsuwung
menuju Prupuk