Stasiun Sepancar

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Sepancar (SPC) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Sepancar Lawang Kulon, Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu. Stasiun yang terletak pada ketinggian +56 meter ini termasuk dalam Divisi Regional IV Tanjungkarang dan merupakan stasiun aktif yang letaknya paling selatan di Kabupaten OKU.

Stasiun Sepancar

Bangunan baru Stasiun Sepancar, Juli 2022
Lokasi
Koordinat4°11′18″S 104°12′46″E / 4.18833°S 104.21278°E / -4.18833; 104.21278
Ketinggian+56 m
Operator
Letak
km 218+706 lintas PanjangTanjungkarangPrabumulih[1]
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Awalnya stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus dan sama sekali tidak memiliki peron. Sejak selesainya pembangunan jalur ganda segmen Baturaja–Martapura pada tanggal 2 Mei 2018, tata letak stasiun ini diubah dengan menambahkan masing-masing satu sepur lurus dan sepur belok baru di sebelah barat daya stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 kini hanya dijadikan sebagai sepur lurus arah Baturaja-Kertapati saja dan jalur 3 merupakan sepur lurus baru untuk arah Tanjungkarang. Selain itu, operasional stasiun ini juga dipindahkan ke bangunan baru yang terletak di seberang bangunan lama stasiun dan persinyalannya pun diubah menjadi elektrik.

Dengan selesainya jalur ganda di segmen ini, sudah tidak ada lagi persilangan yang dilayani di stasiun ini. Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan dan antrian antarkereta api.[3][4]

Insiden

sunting

Pada 28 April 2023, jalur kereta api di lintas Gilas—Sepancar mengalami ambles pada petak km 206+0/2. Dampaknya sekitar 1.500 orang calon penumpang terdampak pembatalan jadwal kereta api dan lebih dari 2.000 tiket perjalanan dilakukan pengembalian bea.[5] Setelah dilakukan normalisasi selama 1 minggu, jalur yang ambles pun telah dapat dioperasikan kembali.[6]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ developer, Lampost.co. "PT KAI Uji Coba Double Track Martapura-Baturaja". LAMPOST.CO - PORTAL BERITA LAMPUNG TERKINI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-12. Diakses tanggal 2018-06-10. 
  4. ^ Semesta, PT Len Rekaprima. "PT Len Rekaprima Semesta". lenrekaprima.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-05-20. 
  5. ^ Hadiyatna, Dian (2023-04-28). Santoso, Budhi, ed. "KAI Divre IV: Amblesnya jalur KA akibatkan 1.500 orang gagal berangkat". Antara News. Bandarlampung. Diakses tanggal 2023-08-14. 
  6. ^ Zulkanedi, Berli, ed. (2023-05-05). "Perbaikan Rel Selesai, Perjalanan Kereta Sumsel - Lampung Kembali Dibuka". iNewsSumsel. Palembang. Diakses tanggal 2023-08-14. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kemelak
menuju Prabumulih
Prabumulih–Panjang Airtuba
Pos blok
menuju Panjang