Stasiun Krian

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Krian (KRN) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Krian, Krian, Sidoarjo. Stasiun yang terletak pada ketinggian +12 meter ini termasuk dalam pengelolaan Daerah Operasi VIII Surabaya dan KAI Commuter; berjarak 809,7 km arah tenggara dari Jakarta Kota melalui Pasar Senen. Stasiun ini melayani penumpang kereta api lokal dan antarkota, serta juga melayani penyusulan antarkereta api.

Stasiun Krian
Kereta Api Indonesia
J07 D07 P

Tampak depan bangunan Baru Stasiun Krian, 2024
Lokasi
Koordinat7°24′36″S 112°34′58″E / 7.41000°S 112.58278°E / -7.41000; 112.58278
Ketinggian+12 m
Operator
Letak
Jumlah peronDua peron sisi yang tinggi
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananLokal: Commuter Line Dhoho dan Penataran
Komuter: Commuter Line Jenggala
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1 Juli 1897
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Boharan
menuju
Commuter Line Dhoho Kedinding
menuju
Kedinding Commuter Line Penataran Boharan
menuju Blitar
Boharan
menuju Indro
Commuter Line Jenggala
Indro–Mojokerto via Sepanjang, p.p.
Kedinding
menuju Mojokerto
Boharan
menuju Babat
Commuter Line Jenggala
Babat–Mojokerto via Sepanjang, p.p.
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Trans Jatim Halte berikutnya
Jabaran
menuju Kertajaya
K2
transfer di Stasiun Krian
Bypass Timur
menuju Medaeng
Krian
menuju Kertajaya
K2
transfer di Puskesmas Krian
RSUD
menuju Medaeng
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Toilet 
Jenis persinyalan
  • * Elektrik tipe Ansaldo (s.d. 2023)[3]
    • Elektrik tipe Elsicom (2023-sekarang)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Di sebelah barat stasiun ini terdapat flyover Jalan Raya Krian yang menggantikan perlintasan sebidang untuk menghindari kecelakaan dan kemacetan lalu lintas di perlintasan tersebut.

Dahulu dari stasiun ini ke arah barat, terdapat jalur kereta api menuju Stasiun Ploso.

Sejarah

sunting

Pada mulanya, semua stasiun kereta api di jalur Staatsspoorwegen menggunakan persinyalan tebeng. Stasiun Krian merupakan stasiun kereta api pertama di lintas SS yang menggunakan sinyal tebeng dengan peralatan pengunci, yang dikenal sebagai "sinyal krian".[4] Kini sinyal krian tersebut dijadikan monumen di dekat gerbang utama bangunan baru stasiun ini, yang diambilkan dari Stasiun Prajekan di jalur kereta api Kalisat–Panarukan.[5]

Bangunan dan tata letak

sunting

Stasiun Krian pada awalnya memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda segmen MojokertoSepanjang dioperasikan per 1 Desember 2023,[6] tata letak jalur di stasiun ini sedikit diubah sehingga jumlah jalurnya berkurang menjadi empat. Jalur 5 dibongkar karena terdampak pembangunan peron sisi tinggi yang baru di sebelah jalur 4 sebagai pengganti peron pulau yang juga sudah dibongkar. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Kertosono saja, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus baru untuk arah Wonokromo, sedangkan jalur 1 dan 4 digunakan untuk persusulan antarkereta api sekaligus pemberhentian kereta api lokal. Sistem persinyalan elektrik yang lama (tipe Ansaldo) di stasiun ini sudah digantikan dengan tipe Elsicom.

Peron sisi
Jalur 4 (Boharan) P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota (rute memutar searah jarum jam)
J Commuter Line Jenggala, tujuan Babat/Indro via Krian
Jalur 3 Sepur lurus arah Wonokromo
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah timur
Jalur 2 Sepur lurus arah Kertosono
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah barat
Jalur 1 D Commuter Line Dhoho, tujuan Surabaya Kota/Malang/Blitar/Kertosono (rute memutar berlawanan arah jarum jam) (Kedinding)
J Commuter Line Jenggala, tujuan Mojokerto
Sepur belok
Peron sisi
G Bangunan utama stasiun
 
Emplasemen Stasiun Krian pada 2025, tampak adanya JPO sebagai fasilitas penumpang berpindah jalur

Operasional stasiun ini sudah menggunakan bangunan baru berukuran sedikit lebih besar yang dibangun oleh Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Posisi bangunan baru stasiun ini berada di sebelah timur laut bangunan lama. Bangunan lama yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen sempat dipertahankan hingga akhirnya dibongkar pada Februari 2024.

Peron sisi eksisting stasiun ini sudah diperpanjang dan ditinggikan agar memudahkan naik turun penumpang kereta api. Kedua peron sisi tersebut dilengkapi kanopi agar penumpang yang menunggu kereta api tidak lagi basah kuyup kehujanan maupun terkena panas terik matahari. Selain itu, dibangun pula jembatan penyeberangan di dekat bangunan baru stasiun agar penumpang yang ingin berpindah peron tidak harus melalui jalur rel.

Layanan kereta api

sunting

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 per 1 Februari 2025.[7]

 
Monumen sinyal Krian yang diambil dari Stasiun Nonaktif Prajekan di lintas Kalisat-Panarukan.

Lokal dan komuter (Commuter Line)

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
J Jenggala Indro Mojokerto Via KrianWonokromo
Babat
P Penataran Surabaya Kota Surabaya Kota Perjalanan memutar searah jarum jam via MalangBlitarKertosono.
Malang Perjalanan memutar searah jarum jam via BlitarKertosono pada jadwal pagi.
Blitar Perjalanan searah jarum jam via Kertosono pada jadwal pagi.
Kertosono Perjalanan searah jarum jam pada jadwal pagi.
D Dhoho Surabaya Kota Perjalanan memutar berlawanan arah jarum jam via KertosonoBlitarMalang.
Malang Perjalanan memutar berlawanan arah jarum jam via KertosonoBlitar pada jadwal sore.
Blitar Perjalanan berlawanan arah jarum jam via Kertosono pada jadwal pagi.
Kertosono Perjalanan berlawanan arah jarum jam pada jadwal malam.

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 2024-12-30. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2025-01-27 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Tim Telaga Bakti Nusantara.; Asosiasi Perkeretaapian Indonesia. (1997-). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  5. ^ Wijaya, Deni Ahmad (2023-08-14). "Ini Potret Preservasi Sinyal Krian di Prajekan Bondowoso oleh BTP Surabaya, Mengenang Sejarah Jalur Nonaktif - Inspiranesia". Ini Potret Preservasi Sinyal Krian di Prajekan Bondowoso oleh BTP Surabaya, Mengenang Sejarah Jalur Nonaktif - Inspiranesia. Diakses tanggal 2024-01-04. 
  6. ^ Kurnia, Dadang (1 Desember 2023). "Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang Beroperasi, Perjalanan Kereta Lebih Singkat". Republika. Surabaya: MahakaX. 
  7. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia. 30 Desember 2024. Diakses tanggal 1 Februari 2025 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kedinding Solo Balapan–Wonokromo Boharan
menuju Wonokromo
Terminus Krian–Ploso Pilangbangu
menuju Ploso
Pasar Krian Wonokromo Kota–Krian
eks-Oost-Java Stoomtram Maatschappij
naik dari stopplaats Krian OJS
Terminus