Stasiun Baso

Stasiun Baso

Baso^{+909 m}
Stasiun Baso	Baso+909 m
	Baso+909 m
	Stasiun Baso, sekitar tahun 1935.
Lokasi	Jalan Raya Batusangkar-Bukittinggi; Candung Koto Laweh, Candung, Agam, Sumatera Barat; Indonesia;
Koordinat	0°17′11″S 100°27′40″E / 0.2863056°S 100.4610514°E
Ketinggian	+909 m
Operator	Kereta Api Indonesia; Divisi Regional II Sumatera Barat; ; ; ;
Letak	km 105+912 lintas Teluk Bayur-Padang-Lubuk Alung-Padang Panjang-Bukittinggi-Payakumbuh
Jumlah peron	2 (satu peron sisi dan satu peron pulau)
Jumlah jalur	2
Layanan	-
Konstruksi
Jenis struktur	Atas tanah
Informasi lain
Kode stasiun	BSO; 7227;
Klasifikasi	III/kecil
Sejarah
Dibuka	15 September 1896
Ditutup	1973
Lokasi pada peta
	Sunting kotak info • L • BBantuan penggunaan templat ini

Stasiun Baso (BSO) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang terletak di Candung Koto Laweh, Candung, Agam. Walaupun diberi nama Baso, stasiun ini tidak terletak di Kecamatan Baso, Agam, tetapi terletak di sebelah barat kecamatan Baso itu sendiri. Stasiun yang terletak pada ketinggian +909 meter ini termasuk dalam Wilayah Aset Divisi Regional II Sumatera Barat.

Dalam sejarahnya, stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api Padang Panjang–Payakumbuh-Limbanang. Setelah jalur menuju Fort de Kock Bukittinggi selesai dibangun pada tanggal 1 November 1891, jalur ini dilanjut untuk menjangkau tambang emas di Payakumbuh. Jalurnya dibuka pada tanggal 15 September 1896.^[3]

Jalur ini tetap beroperasi setelah masa-masa kemerdekaan, tetapi hanya difokuskan untuk pengangkutan penumpang. Namun karena jalur kereta api yang ekstrem, prasarana dan sarana yang tua, dan persaingan dengan mobil pribadi dan angkutan umum menyebabkan jalur ini terus berkurang okupansinya. Jalur ke Payakumbuh ditutup pada tahun 1973. Dengan ditutupnya jalur menuju Bukittinggi pada tahun 1986, berakhirlah riwayat jalur Padang Panjang–Payakumbuh.^[4]

Kini bangunan utama stasiun ini berubah menjadi warung aksesori mobil dan sudah dipasangi papan nama stasiun versi terbaru tahun 2020.^[5]

Referensi

^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^ ^a ^b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.
^ Safwan, M.; Taher, I; Asnan, G.; Syafrizal (1987). Sejarah Kota Padang. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI.
^ Okta, Maria (2018-01-03). ""Baso," Bukan Cuma Makanan, Tapi Juga Nama Bekas Stasiun di Sumatera Barat". KabarPenumpang.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-05.

Stasiun sebelumnya	Lintas Kereta Api Indonesia			Stasiun berikutnya
Kotoh Ilalang menuju Padang Panjang		Padang Panjang–Payakumbuh–Limbanang		Ujung Guguk menuju Limbanang

[bukujarak-1] Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).

[InfoDitjenka-2] Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.

[verslag-3] Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.

[4] Safwan, M.; Taher, I; Asnan, G.; Syafrizal (1987). Sejarah Kota Padang. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI.

[5] Okta, Maria (2018-01-03). ""Baso," Bukan Cuma Makanan, Tapi Juga Nama Bekas Stasiun di Sumatera Barat". KabarPenumpang.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-05.

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]