Sosiolek

varietas bahasa yang khas menandai suatu kelompok sosial

Dalam linguistik, sosiolek[1] (dari sosial dan dialek) atau dialek sosial[1] adalah varietas bahasa yang terkait dengan suatu kelompok sosial tertentu.[1] Sosiolek antara lain terjadi pada berbagai kelompok masyarakat menurut kelas sosial, usia, serta pekerjaan. Contohnya adalah perbedaan bahasa antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah, remaja dan orang tua, serta antara dokter dan pengacara.

Misalnya percakapan yang memiliki kesamaan sosial:

sovia : ven, tugas anakesmu sudah selesai?
vena : belum sov, kamu?
sovia : sama ven, aku juga belum ni.
vena : kamu mau membahas tentang apa?
sovia : aduh, nggak tau ne, belum dapat inspirasi.
vena : hahahaha, sama sov. itu kan tugasnya dipakai buat UTS.
sovia : iya ven.

Indry dan Sasa status sosialnya sama, yaitu mahasiswi. Dilihat dari percakapan di atas, status sosial mereka sama-sama mahasiswa jadi saat mereka bertemu bahan obrolannya lebih banyak mengenai masalah perkuliahan, seperti mata kuliah Analisis Kesalahan Berbahasa atau yang mereka singkat Anakes dan UAS. Jadi apabila seseorang yang status sosialnya sama kemudian bertemu dan terjadi sebuah percakapan, maka biasanya percakapan yang mereka bicarakan yaitu seputar profesi mereka.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Frida Unsiah; Ria Yuliati (2018). Pengantar Ilmu Linguistik. Universitas Brawijaya Press. hlm. 95. ISBN 9786024324599.