Penembak runduk

penembak jarak jauh yang sangat terlatih
(Dialihkan dari Sniper)

Penembak runduk adalah seorang prajurit infanteri yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membidik, menembak, dan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.

Membidik menggunakan teleskop senapan runduk.

Penembak runduk dalam peperangan

sunting
 
penembak runduk

Doktrin militer tentang penembak runduk dalam posisinya pada unit militer, lokasi menembak, dan taktik berbeda pada setiap negara. Secara umum, tujuan penembak runduk dalam peperangan adalah mengurangi kemampuan tempur musuh dengan cara membunuh sasaran yang bernilai tinggi, seperti perwira.

Dalam doktrin Amerika Serikat, Inggris, dan banyak negara lainnya, penembak runduk dipakai dalam tim penembak runduk, yang berisi hanya dua orang. Dua orang ini mempunyai fungsi yang berbeda, satu sebagai penembak, dan satu orang lagi sebagai spotter yaitu penunjuk sasaran. Dalam praktiknya, spotter dan penembak biasa bergiliran menembak, agar mengurangi kelelahan pada mata.

Misi penembak runduk adalah pengintaian dan pengamatan, anti-penembak runduk, membunuh komandan musuh, memilih target sendiri secara oportunis, dan bahkan tugas anti material (penghancuran peralatan militer), yang memerlukan senapan berkaliber besar seperti .50 BMG. Pada perang di Iraq, penembak runduk semakin banyak digunakan sebagai peran pendukung, yaitu untuk melindungi pergerakan infanteri, khususnya di daerah perkotaan.

Penembak runduk kepolisian

sunting

Polisi biasanya menurunkan penembak runduk dalam penanganan skenario penyanderaan. Mereka dilatih untuk menembak sebagai pilihan terakhir, hanya jika nyawa sandera terancam langsung. Penembak runduk polisi biasanya beroperasi dalam jarak yang lebih dekat daripada penembak runduk militer. Biasanya di bawah 100 meter dan bahkan kadang kadang kurang dari 50 meter. Karena inilah penembak runduk polisi lebih tepat disebut sebagai penembak jitu. penembak runduk polisi lebih terlatih menembak untuk melumpuhkan daripada membunuh,[1] dikarenakan peran polisi sebagai pengayom masyarakat.

Perbandingan antara penembak runduk dengan penembak jitu

sunting

Beberapa doktrin membedakan antara penembak runduk dengan penembak jitu. Penembak runduk terlatih sebagai ahli kamuflase, sedangkan penembak jitu tidak. Penembak runduk merupakan bagian terpisah dari regu infanteri, yang juga berfungsi sebagai pengintai dan memberikan informasi lapangan yang sangat berharga, penembak runduk juga memiliki efek psikologis terhadap musuh. Sedangkan peran penembak jitu intinya adalah untuk memperpanjang jarak jangkauan pada tingkat regu.

 
Seorang penembak runduk mengokang senapan runduk bolt-action.

Penembak runduk pada umumnya menggunakan senapan runduk bolt-action khusus, sedangkan penembak jitu menggunakan senapan semi-otomatis, yang biasanya berupa senapan tempur atau senapan serbu yang dimodifikasi dan ditambah teleskop.

Penembak runduk telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan. Ini membuat penembak runduk memiliki peran strategis yang tidak dimiliki penembak jitu. Penembak jitu dipasang pada tingkat regu, sedangkan penembak runduk pada tingkat batalyon dan tingkat kompi.

Peralatan

sunting

Senapan runduk

sunting
 
Senapan runduk standar Marinir Amerika Serikat, M40.

Kebanyakan senapan runduk sampai era Perang Dunia II dibuat berdasarkan senapan standar di negara bersangkutan. Termasuk diantaranya senapan Kar98k Mauser dari Jerman, Springfield 1903 dan M1 Garand dari Amerika Serikat, Mosin-Nagant dari Soviet, Arisaka dari Jepang, dan Lee Enfield No. 4 dari Inggris. Senapan-senapan ini dimodifikasi dengan ditambahkan laras khusus, alat bidik teleskop, bipod, bantalan pipi, penyembunyi kilatan, dan lain-lain.

Senapan-senapan yang dibuat khusus sebagai senapan runduk baru dimulai pada tahun 1960-an. Tujuannya adalah untuk meningkatkan akurasi sebaik mungkin. Senapan-senapan ini dibuat khusus untuk bisa menahan panas, menahan getaran, dan hal-hal lain yang bisa mengurangi akurasi.

Kamuflase

sunting
 
penembak runduk yang menggunakan kamuflase.

Penembak runduk menggunakan kamuflase dan membatasi gerakan mereka, agar tidak bisa dideteksi.

Bidikan teleskopik harus mendapatkan perhatian khusus, karena lensa dari alat bidik harus terbuka, tetapi dalam keadaan terbuka akan dapat memantulkan cahaya matahari, dan ini bisa membeberkan posisi penembak runduk. Solusi yang biasa digunakan adalah mencari tempat bersembunyi yang tidak terkena cahaya matahari langsung, atau dengan menutupi lensa dengan sesuatu yang tidak memantulkan cahaya, seperti sebuah kain tipis.

Penembak runduk modern juga harus memperhatikan kamuflase mereka jika dilihat dengan cahaya inframerah, karena militer modern sudah menggunakan penglihatan suhu, menggantikan penglihatan malam, yang hanya meningkatkan intensitas cahaya. Bahan pakaian dan peralatan bisa muncul bila dilihat dengan alat thermal vision. Maka penembak runduk juga bisa memakai bahan lain seperti plastik, atau bahan khusus seperti selimut thermal, atau bahan lain yang tidak terdeteksi oleh thermal vision.

Referensi

sunting
  1. ^ "The Sniper, SWAT Teams Grow In Number". CBS News. Diakses tanggal 2008-05-04. 

Lihat pula

sunting