Skema Ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh oleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi ini. Skema Ponzi biasanya membujuk investor baru dengan menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan investasi lain, dalam jangka pendek dengan tingkat pengembalian yang terlalu tinggi atau luar biasa konsisten. Kelangsungan dari pengembalian yang tinggi tersebut membutuhkan aliran yang terus meningkat dari uang yang didapat dari investor baru untuk menjaga skema ini terus berjalan. Skema Ponzi dapat dideteksi dengan mudah, dimana skema ini secara pasti akan menawarkan keuntungan dalam bentuk afiliasi dan mewajibkan pengguna untuk mengundang pengguna yang lain dengan iming-iming hadiah.[1]

Foto Charles Ponzi pada tahun 1920 saat masih bekerja sebagai pengusaha di kantornya di Boston. Nama skema Ponzi berasal dari namanya.

Sejarah

sunting

Skema ini dicetuskan oleh Charles Ponzi, yang kemudian menjadi terkenal pada tahun 1920.[2] Skema Ponzi didasarkan dari praktik arbitrasi dari kupon balasan surat internasional yang memiliki tarif berbeda di masing-masing negara.[3] Keuntungan dari praktik ini kemudian dipakai untuk membayar kebutuhannya sendiri dan investor sebelumnya.

Ponzi menyatakan bahwa uang yang diperoleh dari investasinya akan dikirimkan ke agen di luar negeri, seperti Italia, di mana mereka membeli kupon tersebut. Lalu kupon itu dikirimkan kembali ke Amerika Serikat dan ditukarkan perangko yang harganya lebih mahal. Ponzi menyatakan keuntungan bersih setelah mengukur nilai tukar adalah lebih dari 400%.

Namun setelah berhasil memperoleh jutaan dolar Amerika, kedok dari praktik ini terbongkar. Hal yang tidak dapat dimungkiri karena dalam keadaan investasi yang dijanjikan, seharusnya ada 160 juta kupon yang dikeluarkan, tetapi hanya 27 ribu yang terealisasikan. Setelahnya Charles Ponzi ditangkap dan dipenjara.[4]

Pemberhentian penerapan

sunting

Jika Skema Ponzi tidak diberhentikan oleh pihak berwenang, Skema ini akan hancur oleh beberapa alasan:[1]

  1. Promotor menghilang, dan mengambil sisa uang yang diinvestasikan (di luar uang yang telah dibayarkan pada investor sebelumnya)
  2. Karena Skema ini memerlukan investasi berkesinambungan untuk membiayai keuntungan yang lebih besar, ketika investasi ini melamban, skema ini akan mulai runtuh karena promotor kesulitan untuk membayar keuntungan yang dijanjikan. Krisis likuiditas ini sering menyebabkan kepanikan seiring dengan semakin banyaknya permintaan kembali uang mereka
  3. Pengaruh Pasar Eksternal, seperti ketika terjadi kejatuhan ekonomi (seperti kasus Skandal Madoff ketika resesi 2008), menyebabkan banyak investor menarik kembali sebagian atau seluruh dana mereka.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Ponzi Schemes – Frequently Asked Questions", (in English). U.S Securities and Exchange Commission. U.S Securities and Exchange Commission. Diakses pada 23 Juni 2012.
  2. ^ Peck, Sarah (2010), Investment Ethics, John Wiley and Sons, p. 5, ISBN 978-0-470-43453-6
  3. ^ International reply coupon di en.wikipedia.org
  4. ^ Definisi Skema Ponzi - www.mijiki.com