Siklon ekstratropis

Siklon ekstratropis yang juga disebut siklon gelombang atau siklon lintang tengah merupakan sejenis sistem badai siklon yang terbentuk di lintang menengah atau tinggi, yakni di antara lintang 30°–60° lintang selatan ataupun lintang utara. sistem badai ini tidak sama dengan siklon tropis ataupun siklon kutub. Sistem badai siklon ini merupakan sekumpulan massa fron (perenggan) dingin dan panas yang membawa hujan, angin berkecepatan tinggi, perubahan suhu udara yang drastis, hujan es, dan bahkan tornado.[1]

Sebuah siklon ekstratropis yang terbentuk di selatan Australia pada akhir Desember 2016.

Suatu siklon ekstratropis berputar searah jarum jam di belahan bumi selatan dan berputar berlawanan jarum jam di belahan bumi utara. Jika dilihat dari citra satelit, siklon ekstratropis cenderung berbentuk bundar atau oval serta berdiameter ±1000 km. Siklon ekstratropis ini biasanya terhubung dengan fron (perenggan). Perenggan ini sendiri merupakan suatu sistem cuaca yang membawa perubahan pada cuaca itu sendiri. Perenggan ini disebabkan oleh suatu massa udara dingin bertemu dengan massa udara panas. Pada siklon ekstratropis, terdapat sistem perenggan panas maupun perenggan dingin. Pusat dari sistem siklon ini sendiri biasanya cenderung berawan dan memiliki peluang curah hujan yang tinggi. Saat perenggan panas melintas, pergerakan kecepatan angin cenderung meningkat dan arah angin pun berubah. Kemudian diikuti oleh cuaca yang cenderung tenang dan berkabut. Lalu saat perenggan dingin melintas, terdapat perubahan arah angin dan penurunan suhu udara yang biasanya disertai dengan hujan.

Beberapa siklon ekstratropis juga merupakan bentuk lanjutan dari suatu sistem siklon tropis. Siklon tropis berubah menjadi sistem siklon ekstratropis ketika suatu sistem badai ini memasuki wilayah perairan yang lebih dingin, terutama di daerah lintang 30° baik lintang selatan maupun lintang utara. Ketika suatu siklon ekstratropis berasal dari suatu siklon tropis, fitur-fitur yang melekat pada suatu siklon tropis pun dapat teteap mterjadi pada siklon ekstratropis dan salah satu fitur itu adalah mata badai. Mata badai ini terkadang akan tetap bertahan meskipun sudah menjadi siklon ekstratropis.

Referensi

sunting
  1. ^ DeCaria (2005-12-07). "ESCI 241 – Meteorology; Lesson 16 – Extratropical Cyclones". Department of Earth Sciences, Millersville University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-08. Diakses tanggal 2009-06-21.