Sihombu, Tarabintang, Humbang Hasundutan

desa di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara

Sihombu adalah desa yang berada di Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbang Hasundutan, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Desa Sihombu pada sekitar tahun 1960-an dikenal dengan sebutan Gabungan Sihombu yang memiliki beberapa dusun, yaitu: Aek Riman, Pinim, Muara Tolu, Sitonong, Simatongtong, Buluampa, dan Huta Rambi. Sihombu juga sering disebut-sebut terbentuk dari tiga kata yaitu: Sip, hohom, dan burju.

Sihombu
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenHumbang Hasundutan
KecamatanTarabintang
Kode pos
22456
Kode Kemendagri12.16.10.2005 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 2°15′0.000″N 98°27′36.000″E / 2.25000000°N 98.46000000°E / 2.25000000; 98.46000000


Desa Sihombu mempunyai empat sungai. Dari empat sungai tersebut terdapat muara pertemuan sungai yaitu: 1) Muara Pinim, pertemuan Aek Pinim dari Buluampa dan Aek Rambe dari Rambe. Dijembatan muara pinim ini dikenal angker karena pada masa lalu sering digunakan tempat ini menjadi pembuangan daripada mayat orang yang terlibat PKI; 2) Muara Aek Riman, pertemuan Aek Riman dari Simatongtong dan Aek Rambe; dan 3) Muara Sibongkik, pertemuan Aek Hardoman dari Siantar Sibongkare dan Aek Rambe. Di sibongkik inilah pada masa penjajahan Belanda tempat/pusat raja ihutan. Sampuran itu juga dikenal di desa itu sebagai tempat yang angker, Bila berada disana harus sopan dan pantun, biar selamat dari mara bahaya.

Selenkapnya empat sungai atau batang aek yang ada di desa Sihombu adalah sebagai berikut:

  1. Aek Rambe/ Aek Sisira yaitu sungai yang mengalir dari wilayah Rambe dan berakhir ke Singkil.Aceh.
  2. Aek Pinim yaitu sungai yang mengalir dari desa Buluampa dan bergabung ke Aek Rambe.
  3. Aek Riman yaitu sungai yang mengalir dari Simatongtong dan bergabung ke Aek Rambe.
  4. Aek Hardoman yaitu sungai yag mengalir dari desa tetangga Siantar dan Sibongkare.

Empat sungai tersebut diatas bergabung jadi satu di desa Sihombu dan mengalir terus ke arah Tarabintang, dan selanjutnya ke Singkil-Aceh. Sungai itu besar, sering meluap, dan sering pula manelan korban, yaitu orang hanyut dan tenggelam. Bila ada kejadian orang hanyut/tenggelam, sering dianggap karena ada yang tidak baik, sehingga penghuni sungai bertindak, sesuai keyakinan pada masa itu..

Setelah Tapanuli Utara melepaskan Humbanghasundutan, Kecamatan Parlilitan juga membentuk kecamatan baru Tarabintang, Desa Sihombu masuk ke Kecamatan Tarabintang. Kemudian desa Sihombu mempunyai tiga sekolah, yaitu:

  1. SD Negeri Sihombu
  2. SMP Negeri 1 Tarabintang
  3. SMA Negeri 1 Tarabintang.

Mata pencaharian penduduk desa Sihombu adalah bertani dan berkebun. Hasil-hasil pertanian desa Sihombu diantaranya adalah:

  1. Padi
  2. Karet
  3. Jagung
  4. Petai

Jalan raya yang menghubungkan Sihombu dengan desa lain ada tiga, yaitu:

  1. Jalan Sibombu - Pakkat
  2. Jalan Sihombu - Parlilitan
  3. Jalan Sihombu - Tarabintang

Pada zaman kolonial Belanda, Sihombu masuk dalam pemerintahan Barus Hulu yang kemudian dikenal Kecamatan Pakkat dan Kecamatan Parlilitan. Setelah Kemerdakaan RI, masuk dalam pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara, dengan kecamatan Parlilitan. Dan terakhir setelah dimekarkan dalam program pemekaran otonomi daerah, masuk dalam pemerintahan Kabupaten Humbang Hasundutan, dengan kecamatan Tarabintang.