Sifat huruf adalah salah satu dari hal tajwid dalam bacaan Al-Qur'an. Sifat huruf adalah sifat yang menjelaskan perihal suatu huruf. Melalui sifatnya, seseorang itu akan mampu membedakan suatu huruf itu dengan kondisi sebutannya seperti tertahan, berdesing, melantun dan sebagainya.

Kumpulan sifat-sifat huruf dalam membaca Alquran yang ditulis oleh salah satu santriwati Pondok Pesantren Ubay bin Kaab
Tabel sifat huruf versi digital

Kelebihan memahami sifat huruf ini adalah sebagai pelengkap kepada makhraj. Dengan mengetahui sifatnya, kita dapat membedakan lafal sebutan untuk huruf yang makhrajnya sama. Adisi pula, kita akan dapat mengidentifikasi huruf yang kuat dan lemah atau huruf yang dilafazkan secara tebal dan tipis karena sifat yang ada pada hurufnya. Sifat huruf juga membantu memperkemaskan akurasi sebutan suatu huruf agar dapat dilafazkan dengan benar, terutama untuk huruf yang hampir sama sebutannya seperti huruf tsa (ث) dengan ḑźạǀ (ذ), ha' (ح) dengan ha ().

Pendapat ulama tentang jumlah sifat huruf

sunting

Ulama berselisih pendapat tentang jumlah sifat huruf, namun biasanya pendapat yang dipakai adalah pendapat Ibn Jazari; yaitu ada 17 sifat huruf semuanya.

Pembagian sifat huruf

sunting

Sifat huruf terbagi menjadi dua:

  • Sifat Wajib / lazimah (ﻻﺯﻣﻪ) — sifat tetap yang pasti ada untuk setiap sebutan huruf dalam semua kondisi, tidak terpisah dari suatu huruf itu sama ada pada kondisi berbaris maupun mati. Sifat ini juga dikenali sebagai "sifat yang berlawanan". Ada sepuluh sifat yang tergolong dalam kategori ini:
  1. Hams lawannya jahr
  2. Syiddah lawannya rakhawah (pertengahan untuk kedua-dua sifat ini dinamakan tawasut)
  3. Isti'la' lawannya istifal
  4. Itbaq lawannya infitah
  5. Idzlaq lawannya ismat
  • Sifat ‘aridhah; (ﻋﺎﺭﻀﻪ) adalah sifat mendatang yang berubah-ubah untuk suatu huruf yang adakalanya terpisah dari huruf dan menyertainya pula pada kondisi yang lain seperti tarqiq (tipis), tafkhim (tebal), ghunnah, idgham, atau ikhfa', panjang atau pendek dan seumpamanya. Sifat ini juga dikenali sebagai "sifat yang tidak berlawanan". Ada tujuh sifat yang tergolong dalam kategori ini:
  1. Shafir (ﺻﻔﺮ) - Suara dari ujung mulut seakan-akan bersimpul
  2. Qalqalah (ﻗﻠﻘﻠﻪ) - melantun atau memantul، walaupun ada pendapat lainnya yang menyatakan qalqalah masuk ke jenis sifat wajib/lazimah[1]
  3. Lin (ﻟﻴﻦ) - lembut
  4. Inhiraf (ﺇﻧﺤﺮﺍﻑ) - berbelok
  5. Takrir (ﺗﻜﺮﻳﺮ) - berulang
  6. Tafasysyi (ﺗﻔﺸﻰ) - bertebaran
  7. Istitolah (ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ) - panjang

Tiap-tiap huruf itu termasuk dalam lima sifat suara yang memiliki lawanan. Suara-suara tidak berlawanan pula terkadang-kadang termasuk datu atau dua sifat daripadanya, terkadang-kadang tidak termasuk suatupun. Selebihnya terkumpul pada satu huruf itu tujuh sifat suara yaitu sepet, berulang-ulang dan lima sifat yang berlawanan.

Perincian sifat huruf

sunting

Hams (Arab: همس) dari segi bahasa berarti menyembunyikan; cara menyebutnya adalah dengan menyembunyikan huruf dan melarikan nafas bersamanya. Ada sepuluh huruf yang bersifat hams dan dikelompokkan dalam lafal (فَحَثُّهُ شَخْصٌ سَكَتْ), yaitu fā' (ف), ḥā' (ح), tsā' (ث), hā' (ه), syīn (ش), khā' (خ), sīn (س), kāf (ك), tā' (ت), shad (ص)

Jahr (Arab: جهر) dari segi bahasa berarti terang dan nyata; cara menyebutnya adalah dengan menjelaskan huruf dan menahan nafas bersamanya. Terdapat 19 huruf yang tersisa dari huruf-huruf hams.

Beda sifat hams dengan sifat jahr adalah huruf hams disebut dengan melarikan nafas, sedangkan huruf jahr disebut dengan menahan nafas.

Syiddah

sunting

Syiddah (Arab: شدة) dari segi bahasa berarti kuat; cara menyebutnya adalah dengan memperkuat huruf dan menahan suara ketika menyebutnya. Ada delapan huruf yang bersifat syiddah dan dikelompokkan dalam lafal (أَجِدْ قَطٍ بَكَتْ), yaitu hamzah (ء), jīm (ج), dāl (د), qāf (ق), ṭha (ط), ba (ب), kāf (ك), dan ta (ت).syiddah adalah tertahannya aliran suara Ka Ta hams

Rakhawah

sunting

Rakhawah (الرخاوة) berarti lembut; ia disebut dengan sisa suara. Huruf-huruf rakhawah ada 16 yang tersisa dari huruf-huruf syiddah dan tawasut.

Tawasut/Bayniyyah

sunting

Tawasut/Bayniyyah dari segi bahasa berarti pertengahan; dari segi istilah berarti pertengahan suara . Sedangkan Huruf-huruf Tawasut terkumpul dalam kalimat : lin 'umar (لن عمر) lam, nun, 'ain, mim, dan ra'

Isti'la'

sunting

Isti'la' (الإستــعلاء) berarti mengangkat atau meninggi. Cara menyebutnya adalah dengan mengangkat pangkal lidah ke langit-langit. Huruf-huruf isti'la' ada tujuh, dan dikelompokkan dalam lafal خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ (transliterasi: khuṣṣa ḍaghṭin qiẓ), yaitu kha (خ), ṣad (ص), ḍad (ض), ghain (غ), ṭha (ط), qaf (ق), dan zha (ظ).

Istifal

sunting

Artinya rendah saat menyebutnya adalah kondisi lidah tenang, tidak terangkat ke langit-langit. Berarti tarqiq Contoh huruf kha

Itbaq berarti menutup atau mendempik. Saat menyebut hurufnya, harus melengkung keliling lidah ke langit-langit. Huruf-hurufnya adalah (ص ض ط ظ) Shad Dhod Tho Zho.

Infitah

sunting

Infitah berarti membuka. Saat menyebut hurufnya, harus tidak melengkung keliling lidah ke langit-langit. Lidah terpisah dari langit langit Huruf Qof

Idzlaq

sunting

Idzlaq menurut bahasa adalah tergelincir atau terlepas. Secara terperincinya adalah menyebut hurufnya dengan mudah dan lancar. Disebabkan sebagiannya keluar dari ujung lidah dan sebagian lagi keluar dari dua bibir mulut, maka ia dapat disebut dengan cepat dan lancar. Huruf Fa ro mim nun lam ba

Ismat secara bahasanya adalah terlarang yaitu dilarang hanya menggunakan hurufnya untuk menyusun kalimat Bahasa Arab yang lebih dari tiga huruf yang menjadi huruf akar pada kalimat. Maka kalimat yang tersebut susah disebut dengan cepat dan ada dua puluh tiga huruf.

Safir adalah suara yang menyerupai suara unggas atau hewani karena menyebut hurufnya dengan suara berdesir dan kuat dari antara dua bibir mulut. Hurufnya ada tiga, yaitu sād (ص), zāy (ز), dan sīn (س). Suara desiran yang terjadi pada huruf sād paling kuat dibandingkan zāy dan berikutnya. Perbedaan sifat safir dengan hams adalah desiran nafas yang lebih kuat dibandingkan dengan hams yang sekadar membunyikan hurufnya dengan hembusan nafas yang lebih ringan.

  • Saat menyebut "ص" Kedengarannya seperti suara angsa.
  • Saat menyebut "ز" Kedengarannya seperti suara lebah.
  • Saat menyebut "س" Kedengarannya seperti suara belalang.

Qalqalah

sunting

Qalqalah (قلقلة) adalah memantulkan suara sehingga terdengar sedikit irama, khusus hanya ketika huruf itu mati. Ketika waqaf, irama itu dibunyikan dengan lebih kuat. Ada lima huruf qalqalah, yaitu qaf (ق), tha (طْ), ba (ب), jim (ج), dan dal (د); dan dikelompokkan dalam lafal (قُطْبُ جَدٍّ).

Lin (لين) berarti lembut; disebut dengan lembut dan mudah. Hurufnya ada dua, yaitu waw (و) dan ya (ي). Pembunyian dengan sifat lin hanya terjadi ketika huruf itu mati, dan di sebelumnya ada huruf berbaris atas. Misalnya waw dalam kalimat khawf (خَوْف) dan ya dalam kalimat bayt (بَيْت).

Takrir

sunting

Takrir (تكرير) berarti berulang. Hurufnya satu saja, yaitu ra (ر). Dinamakan takrir karena suara unik ra yang bergetar secara berulang. Namun bagaimanapun, vibrasi yang dibenarkan adalah sekali saja, lebih-lebih lagi pada kondisi sabdu.

Tafasysyi

sunting

Tafasysyi (تفشي) berarti tersebar atau bertebaran. Hurufnya satu saja, yaitu syin (ش). Dinamakan tafasysyi karena suara unik syin yang tersebar di daerah ujung lidah.

Istitalah

sunting

Istitalah (استطالة) berarti memanjang. Hurufnya satu saja, yaitu ḍad (ض). Dinamakan istitalah karena makhraj ḍad yang memanjang di sebelah kiri atau kanan lidah.

Tabel huruf dan sifat-sifatnya

sunting

Tabel berikut mencantumkan semua sifat yang dimiliki oleh huruf-huruf hija'iyah.

Huruf Rumi Sifat Jumlah sifat
1 2 3 4 5 6 7
ء Hamzah Jahr Syiddah Istifal Infitah Ismat - - 5
ب Ba' Jahr Syiddah Istifal Infitah Idhlaq Qalqalah - 6
ت Ta' Hams Syiddah Istifal Infitah Ismat - - 5
ج Jim Jahr Syiddah Istifal Infitah Ismat Qalqalah - 6
ح Ha' Hams Rakhawah Istifal Infitah Ismat - - 5
خ Kha' Hams Rakhawah Isti'la' Infitah Ismat - - 5
د Dal Jahr Syiddah Istifal Infitah Ismat Qalqalah - 6
ذ Dhal Jahr Rakhawah Istifal Infitah Ismat - - 5
ر Ra' Jahr Tawasut Istifal Infitah Idhlaq Inhiraf Takrir 7
ز Zay Jahr Rakhawah Istifal Infitah Ismat Safir - 6
س Sin Hams Rakhawah Istifal Infitah Ismat Safir - 6
ش Syin Hams Rakhawah Istifal Infitah Ismat Tafasysyi - 6
ص Sad Hams Rakhawah Isti'la' Itbaq Ismat Safir - 6
ض Dad Jahr Rakhawah Isti'la' Itbaq Ismat Istitalah - 6
ط Ta' Jahr Syiddah Istifal Itbaq Ismat Qalqalah - 6
ظ Za' Jahr Rakhawah Isti'la' Itbaq Ismat - - 5
ع Ayn Jahr Tawasut Istifal Infitah Ismat - - 5
غ Ghayn Jahr Rakhawah Isti'la' Infitah Ismat - - 5
ف Fa' Hams Rakhawah Istifal Infitah Idhlaq - - 5
ق Qaf Jahr Syiddah Isti'la' Infitah Ismat Qalqalah - 6
ك Kaf Hams Syiddah Istifal Infitah Ismat - - 5
ل Lam Jahr Tawasut Istifal Infitah Idhlaq Inhiraf - 6
م Mim Jahr Tawasut Istifal Infitah Idhlaq Inhiraf - 6
ن Nun Jahr Tawasut Istifal Infitah Idhlaq - - 5
هـ Ha' Hams Rakhawah Istifal Infitah Ismat - - 5
و Waw Jahr Rakhawah Istifal Infitah Ismat Lin - 6
ي Ya' Jahr Rakhawah Istifal Infitah Ismat Lin - 6

Lihat juga

sunting
  1. ^ Pendapat lainnya qalqalah masuk ke jenis sifat wajib/lazimah karena qalqalah secara bahasa berarti goncangan dan setiap huruf qalqalah memiliki sifat qalqalah baik dalam keadaan berharakat maupun sukun walaupun tingkat qalqalahnya bertingkat.