Si Doel Anak Modern

film Indonesia tahun 1976

Si Doel Anak Modern adalah film drama keluarga Indonesia sekuel dari Si Doel Anak Betawi, diproduksi pada tahun 1976 dan disutradarai oleh Sjuman Djaja.

Si Doel Anak Modern
SutradaraSjuman Djaja
ProduserSjuman Djaja
Ditulis olehSjuman Djaja
PemeranBenyamin Sueb
Christine Hakim
Tutie Kirana
S. Bono
Achmad Albar
Farouk Afero
Wahab Abdi
Rd Mochtar
Maruli Sitompul
Yati Octavia
Nico Pelamonia
Urip Arphan
Otong Lenon
Aminah Cendrakasih
Wolly Sutinah
Penata musikAchmad Albar
Kemal Redha
SinematograferDjufri Tanissan
FES Tarigan
PenyuntingJanis Badar
DistributorPT Matari Film
Tanggal rilis
1976
Durasi107 menit
NegaraIndonesia
Penghargaan
Festival Film Indonesia 1977

Film ini merupakan satu-satunya sepanjang sejarah film si Doel yang tidak menghadirkan Rano Karno sebagai pemeran si Doel, dimana peran itu dimainkan oleh Benyamin S. Selain itu film ini juga dibintangi oleh Tutie Kirana, Christine Hakim, Achmad Albar, dan Farouk Afero.

Sinopsis

sunting

Ketika lulus sekolah, Si Doel (Benyamin S.) hanya bisa menganggur di kampung. Usaha perjodohan yang dilakukan ibunyapun selalu ditolak. Ia sangat mencintai Nonon alias Kristin (Christine Hakim), teman sekolahnya di kota, yang sudah menjadi peragawati.

Pada akhirnya Doel bisa merayu ibunya agar menjual tanah untuk usaha di kota. Pertama-tama ia ikut usaha jual beli mobil bersama kawannya, Sapi'i (Farouk Afero). Kemudian datang kawan lama lain, Sinyo (Wahab Abdi), yang punya banyak istri, dan juga sedang mendapatkan objek besar, yaitu jual beli tanah, akan tetapi ingin menggunakan uang si Doel. Akhirnya oleh Doel usaha mereka ini diberi syarat yaitu dengan mempertemukan Doel dengan Kristin.

Mereka tak menyangka Doel bersungguh-sungguh, karena pada awalnya mereka hanya mempermainkan Doel dengan mengajarinya menjadi modern dan Doel hanya menurut saja. Ketika melihat pacar Kristin, Achmad (Ahmad Albar), yang berambut kribo, Doel pun turut ikutan. Akan tetapi Kristin lebih suka dengan Doel yang lucu dan selalu bisa menghiburnya saat dia kesal dengan Achmad, pemusik rock yang playboy, hingga hubungan mereka berdua selalu putus-sambung.

Saat putus Doel diajak Kristin ke Bandung. Karena hal ini Doel merasa mendapat angin. Sapii dan Sinyo yang harus membayar uang muka pembelian tanah jadi bingung akibat ulah si Doel. Achmad juga bingung karena Kristin bersama si Doel. Ia dan anak buahnya lalu berangkat ke Bandung, begitu juga dengan Sapii dan Sinyo. Saat di bandung, Doel dikerubuti oleh anak buah Achmad. Kristin merelai dan akhirnya kembali ke Achmad yang mengajaknya menikah.

Di lain pihak, Doel diseret Sapii-Sinyo untuk menyelesaikan pembayaran tanah. Ternyata Achmad digosipkan majalah akan kawin dengan gadis lain. Kristin sangat marah akan hal tersebut. Doel yang dengan usaha bersama kedua temannya merasa sudah merasa sukses, mendatangi rumah Kristin dengan arak-arakan. Kristin kaget melihat kenaifan Doel yang menganggap dirinya hanya silau oleh harta. Doel juga kaget karena ternyata ia salah menduga apa yang diinginkan oleh kristin dan malu karenanya.

Akhirnya Doel melarikan diri dengan mengendarai mobil sampai akhirnya mobil itu masuk ke jurang dan Doel dirawat di rumah sakit. Kepada ibunya Doel mengatakan bahwa ia kapok menjadi modern, tetapi kata-kata itu ditarik kembali saat melihat Kristin datang. Sjuman memang berniat untuk mengejek sikap modern yang dilukiskannya dengan negatif: merebut istri orang, memperisteri gadis kawan anaknya dan sebagainya. Bahkan judul si Doel anak modern juga sempat dicoret dan diganti Si Doel sok modern.

Penghargaan

sunting
  • Film terlaris V di jakarta, 1976 dengan 92.251 penonton, menurut data Perfin
  • Piala Akademi Sinematografi LPKJ, FFI 1977, untuk Editing Terbaik II, Fotografi terbaik II

Pranala luar

sunting