Shirase Nobu
Shirase Nobu (白瀬 矗 , 20 Juli 1861 – 4 September 1946) adalah seorang perwira Angkatan Darat Jepang yang memimpin Ekspedisi Antarktika Jepang, 1910–12.
Masa kecil
suntingShirase Nobu lahir di Konoura, Provinsi Dewa (sekarang Nikaho, Prefektur Akita) pada 20 Juli 1861,[1] sebagai anak sulung. Menurut autobiografinya yang ia tulis setelah ekspedisi Antarktika, ia adalah orang yang "kurang ajar" pada masa kecil.[1] Pada saat ia masuk sekolah, ia membaca klasik Tionghoa dan cerita-cerita soal pertualangan Christopher Columbus, Ferdinand Magellan, dan John Franklin, dan John Franklin menginspirasinya untuk menjadi penjelajah Arktik.
Pada masa itu, gurunya Sasaki Sasasei mengajarkannya untuk mengikuti lima komitmen:
- "Aku tak akan minum alkohol"
- "Aku tak akan menghisap tembakau"
- "Aku tak akan minum teh"
- "Aku tak akan minum air hangat"
- "Bahkan pada cuaca dingin, Aku tak akan menyalakan api"
Ia masuk SD pada 1877 dan lulus pada 1879. Pada Juli tahun yang sama, ia berniat menjadi pendeta namun dua bulan kemudian ia masuk militer.
Dari 1881 sampai 1905, Shirase melatih dirinya sendiri untuk ekspedisi ke Arktik untuk menjelajahi Kepulauan Kuril, setelah ia terlibat dalam Perang Rusia-Jepang. Setelah membaca bahwa Robert Peary telah menggagalkan ekspedisi Arktiknya untuk menemukan Kutub Utara pada 1909, Shirase memutuskan untuk mengubah rencana ekspedisinya ke Antarktika.
Catatan dan referensi
sunting- ^ a b 井上正鉄 『日本南極探検隊長 白瀬矗』 極地研ライブラリー、2012年。ISBN 978-4-425-57031-7
Sumber
sunting- "Nobu Shirase, 1861–1946". www.south-pole.com. Diakses tanggal 24 September 2008.
- Turney, Chris (2013), 1912: The Year The World Discovered Antarctica, Text Publishing, Melbourne.
- Ross, Chet (2010), Lieutenant Nobu Shirase and the Japanese Antarctic Expedition of 1910-1912: A Bibliography, Adelie Books, Santa Monica.
Pranala luar
sunting- Our Global Neighbours: Nobu Shirase - an essay on the life, personality and achievements of Shirase.
- Sword of Friendship Diarsipkan 2018-08-25 di Wayback Machine. - an article by the Australian Museum, describing Shirase's gift of a 17th-century sword to Sir Tannatt William Edgeworth David in gratitude for his assistance during the expedition's stay in Sydney. The sword remains on display at the museum.