Shanmen
Gerbang Shanmen (Hanzi: 山门殿, Pinyin: Shānméndiàn), adalah gerbang masuk sebuah kuil Buddha. Gerbang ini dianggap sangat penting bagi sekte Buddhis Chan. Gerbang ini biasanya mengarahkan ke aula di kebanyakan bangunan kuil kuno. Setelah melalui perang dan perubahan budaya, Gerbang Shanmen akhirnya menyatu dengan arsitektur aula di kuil-kuil yang bertahan hingga saat ini, dan menjadi pintu masuk aula. Kini, Gerbang Shanmen lebih dikenal sebagai Aula Shanmen.[1]
Etimologi
suntingNama "Shanmen" diambil dari maknanya, yaitu "Gerbang Gunung", karena kuil-kuil kuno biasanya dibangun di area pegunungan dan hutan, di mana para biksu dapat bertapa dan mengasingkan diri. Teori lainnya mengenai nama ini adalah selama masa penekanan agama Buddha di sejarah Tiongkok, para biksu memindahkan monasteri mereka jauh ke dalam pegunungan, kemudian membangun gerbang di kaki gunung untuk memandu para pengelana ke kuil.[2][3]
Teori lainnya menyatakan bahwa nama "Shanmen" adalah pelesetan dari kata "Sanmen", yang bermakna tiga gerbang. Kata tiga gerbang ini mengacu pada tiga pintu pembebasan di dalam Dharma. Teori ini cocok dengan struktur tradisional kuil Sekte Chan yang berupa tiga gerbang.[2][3]
Gaya Arsitektur
suntingGerbang Shanmen kuno di Tiongkok biasanya bergaya paifang, yaitu bangunan besar dengan tiga jalur. Kedua gerbang yang berada jalur samping kuil biasanya dibangun berbentuk melingkar, sehingga satu-satunya jalur yang dapat diakses adalah gerbang tengah.[1] Biasanya, dua buah patung dari ajaran agama Buddha akan dibangun di samping gerbang untuk menjaga pintu masuk, yang biasanya disebut "Heng dan Ha".
Di beberapa kuil Chan, Gerbang Shanmen juga digabungkan dengan Aula Empat Raja Langit, agar Empat Raja Langit dapat menjadi pelindung pintu masuk kuil. Gerbang Shanmen juga dihubungkan dengan Aula Maitreya di beberapa kuil, seperti di Kuil Shaolin dan Kuil Longhua. Beberapa kuil lainnya memadukan keduanya, seperti di Kuil Lingyin.
Heng dan Ha
suntingHeng dan Ha adalah dua sosok patung dewa dengan Wajra di tangannya, yang biasanya dibangun di sisi kiri dan kanan Gerbang Shanmen. Mereka adalah para prajurit yang mengikuti sang Buddha, yang merupakan Dharmapala yang akan melindungi ajaran Buddha.[3]
Penggunaan patung Heng dan Ha dilakukan setelah masuknya agama Buddha ke Tiongkok pada masa Dinasti Han. Awalnya, hanya ada satu patung yang seharusnya menjaga gerbang, tetapi karena tradisi Tiongkok kuno lebih menyukai dewa yang berpasangan, maka ada dua patung yang didirikan untuk menjaga gerbang.[3]
Galeri
suntingReferensi
sunting- ^ a b Famous Temples in China. Beijing: Time Publishing and Media Co., Ltd. 2012. hlm. 25. ISBN 978-7-5461-3146-7.
- ^ a b Buddhist Buildings. Beijing: China Architecture & Building Press. 2012. ISBN 9787112142880.
- ^ a b c d Well Known Temples of China. Shanghai: The Eastern Publishing Co. Ltd. 2006. ISBN 7506024772.