Shangri-La Jakarta
Shangri-La Jakarta adalah hotel berbintang 5 yang terletak di kompleks Kota BNI, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hotel yang dibuka pada tahun 1994 ini dikelola oleh Shangri-La Hotels and Resorts, sebuah jaringan hotel asal Hong Kong dan salah satu usaha yang dimiliki oleh Robert Kuok, dan merupakan satu dari dua properti Shangri-La yang masih beroperasi di Indonesia.[2] Selain hotel, Shangri-La juga mengelola apartemen Shangri-La Residence dengan 168 unit di seberang Jalan Karet Pasar Baru Timur 2.[3]
Shangri-La Jakarta | |
---|---|
Jaringan hotel | Shangri-La |
Informasi umum | |
Lokasi | Jakarta, Indonesia |
Alamat | Jl. Jenderal Sudirman No.Kav. 1, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat |
Koordinat | 6°12′11″S 106°49′09″E / 6.20306°S 106.81905°E |
Pembukaan | 22 Maret 1994 |
Pemilik | Shangri-La Group (25%)[1] |
Manajemen | Shangri-La Hotels and Resorts |
Data teknis | |
Jumlah lantai | 32 |
Desain dan konstruksi | |
Arsitek | Kanko Kikaku Sekkeisha Yozo Shibata & Associates Architects & Town Planners Collaborative (struktur) Wiratman |
Pengembang | Waskita Karya Société Auxiliaire d'Entreprises |
Informasi lain | |
Jumlah kamar | 662 |
Jumlah rumah makan | 7 |
Situs web | |
www |
Sejarah
suntingPada tahun 1991, Shangri-La Group, pemilik jaringan Shangri-La Hotels and Resorts yang kala itu baru saja naik daun, memperluas usaha mereka ke Jakarta dengan membangun hotel di Kota BNI, sebuah kawasan perkantoran milik Bank Negara Indonesia. Pembangunan hotel dimulai pada bulan September 1991 dan berakhir pada bulan Desember 1993. Shangri-La Group melibatkan Kanko Kikaku Sekkeisha Yozo Shibata & Associates, Architects and Town Planners Collaborative, dan Wiratman dalam merancang desain hotel, sementara Waskita Karya dan Société Auxiliaire d'Entreprises berperan sebagai pemborong. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun hotel adalah Rp354 miliar. Shangri-La Jakarta resmi dibuka pada tanggal 22 Maret 1994 sebagai properti kedua Shangri-La Hotels di Indonesia,[2] menyusul Bali Dynasty Resort di Kuta yang sempat dikelola oleh jaringan tersebut antara tahun 1990 dan 1999.[4]
Pada tanggal 23 Desember 2000, Shangri-La Jakarta terpaksa ditutup untuk sementara setelah 990 karyawan dan staf hotel melakukan aksi mogok kerja karena perseteruan mengenai dana pensiun dan penyamarataan uang servis.[5] 3 bulan kemudian, hotel kembali dibuka pada tanggal 17 Maret 2001, setelah pihak manajemen berhasil merekrut karyawan baru.[6]
Fasilitas
suntingShangri-La Jakarta memiliki jumlah kamar sebanyak 662 yang dibagi menjadi beberapa tipe. Tipe kamar terendah adalah Deluxe Room, sementara yang tertinggi adalah Presidential Suite. Hotel menyediakan pelayan pribadi (butler service) untuk tamu yang memesan kamar berkategori Suite. Selain itu, hotel menyediakan 7 rumah makan dan bar (B.A.T.S., Jia, Lobby Lounge, Nishimura, Pool Bar, Rosso, Satoo), spa, kolam renang, taman air, pusat kebugaran, dan ruang pertemuan.[7][8][9]
Rujukan
sunting- ^ "Annual Report 2023" (PDF). Shangri-La Group. Diakses tanggal 15 Agustus 2024.
- ^ a b "Hotel Shangri-La Jakarta". Setiap Gedung Punya Cerita. 25 Desember 2019. Diakses tanggal 15 Agustus 2024.
- ^ "Apartemen Internasional Penerima Sertifikasi Bureau Veritas". Djakarta. Diakses tanggal 15 Agustus 2024.
- ^ "Sejarah Hotel Bali Dynasty Resort by Suma Ajuzt". Sumawaga Ratnada. 22 September 2016. Diakses tanggal 15 Agustus 2024.
- ^ "Ratusan Karyawan Hotel Shangri-La Mogok Kerja". Liputan6. 23 Desember 2000. Diakses tanggal 15 Agustus 2024.
- ^ "Hotel Shangri-La Kembali Beroperasi". Liputan6. 17 Maret 2001. Diakses tanggal 15 Agustus 2024.
- ^ "Hotel Review: Shangri-La Jakarta (Era Covid-19)". Pinter Poin. 23 September 2021. Diakses tanggal 15 Agustus 2024.
- ^ "6 Hal Menarik Di Hotel Shangri La Jakarta". Alinear. 15 Agustus 2024. Diakses tanggal 15 Agustus 2024.
- ^ "Services & Facilities". Shangri-La Jakarta. Diakses tanggal 15 Agustus 2024.