Shang Zhixin (Hanzi: 尚之信; 1636 - 1680) adalah tokoh utama di awal Dinasti Qing, yang dikenal karena perannya dalam Pemberontakan Tiga Vasal. Dia adalah Pangeran Pingnan (平南王, "Pangeran yang Menenangkan Selatan"), mewarisi posisi dari ayahnya, Shang Kexi, seorang jenderal pada akhir Dinasti Ming yang menyerah kepada Dinasti Qing.

Gambar Shang Zhixin.

Pada 1673, Shang Kexi yang sudah lanjut usia memohon kepada Kaisar Kangxi untuk mengizinkannya pensiun dan kembali ke Liaodong yang merupakan tanah air adopsinya. Dia kemudian menyerahkan posisinya kepada putra sulungnya, Shang Zhixin. Sebagai Pangeran Pingnan, tugasnya terutama berkaitan dengan pertahanan provinsi Guangdong.

Peta yang menunjukkan Pemberontakan Tiga Vasal.

Tidak lama kemudian, sebagai bagian dari kebijakan sentralisasi, maka Kekaisaran Qing memutuskan untuk menghapus vasal Pingnan dengan dalih bahwa Shang Zhixin "sulit dikendalikan". Shang Kexi, yang saat itu masih di Guangdong, menerima keputusan tersebut dan bersiap-siap memindahkan seluruh keluarganya kembali ke Haicheng. Namun, meletusnya Pemberontakan Tiga Vasal di bawah pimpinan Wu Sangui dan Geng Jingzhong membatalkan rencananya. Shang Zhixin diperintahkan untuk mengembalikan komando militer kepada ayahnya yang masih setia kepada Qing. Akan tetapi, banyak dari anak buahnya yang sudah bergabung dengan kamp pemberontak. Mulai dari 1673 hingga 1676, Guangzhou menjadi benteng pertahanan Qing di tengah-tengah wilayah yang dikuasai oleh para pemberontak.

Pada awal 1676, pasukan yang setia kepada Shang Zhixin menjadikan Shang Kexi sebagai tahanan rumah. Setelah mendapat komando militer dari vasal Pingnan, Shang Zhixin segera bergabung dengan pasukan Wu Sangui. Namun, setelah kematian Shang Kexi pada akhir 1676 (dan juga setelah menyerahnya jenderal pemberontak seperti Wang Fuchen), Shang Zhixin berubah pikiran dan membelot kembali ke Qing, maka Kekaisaran Qing memerintahkan dia untuk memimpin pasukan melawan pemberontak Wu Sangui tetapi Shang Zhixin alih-alih menjalankan perintah itu, dia malah berusaha untuk tetap mempertahankan kekuatan militernya sendiri.

Pada 1679, Kaisar Kangxi melucuti sebagian besar kekuatan militer Shang Zhixin dan pada 1680, ketika kemenangan di pihak Qing kian mendekat, Shang Zhixin ditangkap dan dibawa ke Beijing, kemudian dia diperintahkan untuk bunuh diri. Sebagai imbalan bunuh dirinya, keluarga Shang Zhixin terhindar dari hukuman. Ada tiga puluh enam saudara Shang Zhixin, empat dari mereka dieksekusi ketika Shang Zhixin bunuh diri dan sisanya dibiarkan hidup.

Shang dikenal karena kepemimpinannya yang kejam. Beberapa musuh pribadinya dicabik-cabik oleh anjing pemburu karena menentangnya.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Spence, p. 52