Serie A 1987–1988

(Dialihkan dari Serie A 1987–88)

Serie A musim kompetisi 1987-88 dimenangkan oleh AC Milan .

Serie A
Musim1987 (1987)–88
JuaraMilan
gelar ke-11
DegradasiAvellino
Empoli
European CupMilan
Cup Winners' CupSampdoria
UEFA CupNapoli
Roma
Internazionale
Juventus
Jumlah pertandingan240
Jumlah gol504 
(2,1 per pertandingan)
Pencetak gol
terbanyak
Diego Maradona
(15 goals)
Menang beruntun terpanjang18 pertandingan
Napoli
Tak kalah
beruntun terpanjang
19 pertandingan
Milan
Tak menang beruntun terpanjang5 pertandingan
Avellino
Kalah beruntun
terpanjang
14 pertandingan
Pescara
Seluruh statistik akurat per 15 Mei 1988.

Ringkasan Musim

sunting

Musim panas 1987 ditandai dengan kehadiran pemain-pemain bintang baru: Vincenzo Scifo (untuk Inter), Ian Rush (Juventus), Ruud Gullit dan Marco van Basten (AC Milan)[1]

Napoli mengawali musim dengan lebih baik daripada rival-rivalnya, memimpin klasemen setelah lima pertandingan.[2] Inter dan Juventus, pada kenyataannya, memiliki beberapa masalah.[3]

Napoli, sebagai juara bertahan, mampu mempertahankan posisi teratas pada musim gugur dan musim dingin,[4][5] tidak menemui rintangan berarti.[6] Namun pada musim semi, Napoli mulai kehilangan angka: [7] hal tersebut dimanfaatkan Milan, Rossoneri mampu merebut angka-angka penting.[8] Pertandingan head-to-head, yang dimainkan pada 1 Mei 1988, dimenangkan Milan dengan skor 3-2.[9] Milan memang hanya mendapat dua poin tetapi Napoli justru memperoleh hasil lebih buruk dengan kekalahan pada kedua pertandingan.[10]

Milan akhirnya meraih gelar juara Serie A untuk ke-11 kalinya dan merupakan gelar pertama mereka sejak 1979.[11]

Musim ini juga menjadi musim terakhir dengan jumlah16 tim bermain, karena dua degradasi dan empat promosi dari Serie B saat itu, maka mulai musim kompetisi 1988-89, Serie A diikuti kehadiran 18 klub.

Klub Pescara, Pisa dan Cesena promosi dari Serie B untuk mengikuti Serie A musim kompetisi ini.

Referensi

sunting
  1. ^ Gianni Brera (12 September 1987). "I giorni del calcio". la Repubblica (dalam bahasa italian). hlm. 1. 
  2. ^ Gianni Mura (13 October 1987). "Il fenomeno Napoli". la Repubblica (dalam bahasa italian). hlm. 23. 
  3. ^ Gianni Brera (27 October 1987). "Qualcosa di travolgente". la Repubblica (dalam bahasa italian). hlm. 45. 
  4. ^ Gianni Brera (3 November 1987). "Maradona padre nostro". la Repubblica (dalam bahasa italian). hlm. 35. 
  5. ^ Gianni Brera (24 November 1987). "Caro Napoli, vai troppo forte". la Repubblica (dalam bahasa italian). hlm. 33. 
  6. ^ "Da Boniperti complimenti al Napoli". la Repubblica (dalam bahasa italian). 24 December 1987. hlm. 19. 
  7. ^ Gianni Brera (22 March 1988). "Favole per la primavera". la Repubblica (dalam bahasa italian). hlm. 23. 
  8. ^ Gianni Mura (19 April 1988). "Vi dà fastidio lo scudetto bis?". la Repubblica (dalam bahasa italian). hlm. 34. 
  9. ^ Licia Granello (3 May 1988). "Ma non è ancora scudetto". la Repubblica (dalam bahasa italian). hlm. 34. 
  10. ^ Gianni Mura (15 May 1988). "La rivoluzione del sor Capanna". la Repubblica (dalam bahasa italian). hlm. 23. 
  11. ^ Massimo Agostini (17 May 1988). "Juve, ancora lacrime". la Repubblica (dalam bahasa italian). hlm. 26.