Sensus Palestina 1922
Sensus Palestina 1922 adalah sensus pertama yang dilakukan oleh pemerintah Mandat Palestina Britania. Sensus ini dilakukan pada tanggal 23 Oktober 1922.[1]
Jumlah penduduk tercatat sebanyak 757.182 jiwa, termasuk militer dan warga negara asing. 590.390 di antaranya adalah penganut Islam, 83.694 penganut Yahudi, 73.024 penganut Kristen, 7.028 penganut Druze, 408 penganut Sikh, 265 penganut Bahai, 156 penganut Mutawali, dan 163 penganut Samaritan.[2]
Operasi
suntingSensus yang dilakukan oleh Kesultanan Utsmaniyah, terakhir tahun 1914, bertujuan untuk penetapan pajak atau wajib militer. Karena itu, pengumuman sensus tidak ditanggapi dengan baik dan pemerintah perlu menenangkan publik terlebih dahulu.[3] Upaya pemerintah diyakini berhasil, tetapi suku Badui di Subdistrik Beersheva menolak terlibat.[3] Para petugas sensus, dipimpin oleh 296 operator dan enumerator, mengunjungi setiap rumah dan memberi perlakuan khusus bagi orang-orang yang tidak punya alamat tetap.[3] Bila memungkinkan, petugas sensus mendatangi rumah-rumah yang penghuninya seagama dengan mereka.[3]
Suku Badui yang menolak terlibat di Distrik Selatan disensus dengan menghitung jumlah keluarga dan catatan zakat. Sensus mencatat 72.898 jiwa di daerah itu.[3]
Sejumlah desa di perbatasan utara tidak dihitung karena masih dikuasai Prancis, padahal tergolong wilayah Palestina menurut Perjanjian Perbatasan Prancis-Britania (1920).[4] Sensus juga tidak dilakukan di wilayah Transyordania.[3]
Publikasi
suntingRangkuman hasil sensus ini diterbitkan dalam satu volume:
- J. B. Barron, ed. (1923). Palestine: Report and General Abstracts of the Census of 1922. Government of Palestine. (58 hlm)
Dokumen ini berisi jumlah penduduk setiap desa dan dibagi menurut agama dan jenis kelamin serta ringkasan setiap distrik dan seluruh negeri. Ada pula tabel jumlah penduduk yang dibagi menurut aliran Kristen, usia, status pernikahan, dan bahasa.