Sembagi (ꦱꦼꦩ꧀ꦧꦒꦶ) atau Sembagen (ꦱꦼꦩ꧀ꦧꦒꦺꦤ꧀) adalah sebuah tradisi batik dan pertenunan khas etnis Cirebon dan Jawa yang berasal dari pulau Jawa, lebih tepatnya dari ketiga provinsi Jawa Barat (Cirebon), Jawa Tengah (Rembang dan Surakarta), maupun Yogyakarta di Indonesia.

Sembagi
Salah satu contoh batik Sembagen
Tempat asalJawa (Indonesia)
PemanufakturCirebon dan Jawa
Batik
NegaraIndonesia
DomainKeahlian tradisional, tradisi dan ekspresi lisan, praktik sosial, ritual dan acara perayaan
Referensi170
KawasanAsia dan Pasifik
Sejarah Inskripsi
Inskripsi2009 (sesi ke-4th)
DaftarDaftar Representatif

Dalam sejarah perkembangannya, tradisi batik dan tenun Sembagi di Jawa Barat yang dipopulerkan oleh etnis Cirebon turut disebarkan oleh etnis Lampung Cikoneng hingga ke wilayah Sumatra bagian selatan (Lampung), yang mana kemudian berasimilasi dalam kebudayaan wastra khas Lampung.

Terminologi

sunting

Etimologi

sunting

Secara etimologinya, kedua kata Sembagi (ꦱꦼꦩ꧀ꦧꦒꦶ) maupun Sembagen (ꦱꦼꦩ꧀ꦧꦒꦺꦤ꧀) berasal dari bahasa Jawa.[1] Istilah ini paling awal dapat ditelusuri dalam manuskrip Jawa abad ke-18 Babad Tanah Jawi (secara spesifik dalam Serat Sri Nata bagian Pupuh Mijil), yang menjelaskan bahwa pada zaman tersebut masyarakat Jawa gemar berbusana berbahan batik maupun tenunan Sembagi bersamaan dengan tenunan Cindhe.

Sosiolinguistik

sunting

Dalam pertuturannya, istilah Sembagi lebih dominan digunakan oleh masyarakat etnis Jawa di Jawa Tengah dan Yogyakarta, sedangkan istilah Sembagen lebih kerap digunakan oleh masyarakat beretnis Cirebon.

Fungsi dan kedudukan

sunting

Sembagi umumnya digunakan dalam tradisi Jawa sebagai kain basahan yang dipakai waktu upacara mandi pengantin putri. Selain itu, Sembagi juga kerap digunakan sebagai bahan Surjan (busana laki-laki khas Jawa) yang biasanya dikenakan oleh kaum bangsawan di areal keraton Ngayogyakarta.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ "Sembagi". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses tanggal 25 April 2021. 
  2. ^ Menjaga dan Melestarikan Budaya Jawa [Preserving and Perpetuating Javanese Culture] (dalam bahasa Bahasa Indonesia and Jawa), Kulon Progo: Dinas Koperasi UKM Kabupaten Kulon Progo, 2020 

Catatan

sunting