Selar kuning
Selar kuning, Selaroides leptolepis
dari Jakarta
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Selaroides

Bleeker, 1851
Spesies:
S. leptolepis
Nama binomial
Selaroides leptolepis
G. Cuvier, 1833
Wilayah sebaran selar kuning
Sinonim

Caranx leptolepis Cuvier, 1833[1]
Leptaspis leptolepis (Cuvier, 1833)
Caranx mertensii Cuvier, 1833
Caranx procaranx De Vis, 1884
Caranx bidii Day, 1873
Caranx cheverti Alleyne & Macleay, 1877

Selar kuning Selaroides leptolepis, atau sering disebut (ikan) selar saja, adalah sejenis ikan laut dari famili Carangidae, dan satu-satunya anggota dari genus Selaroides. Terutama menyebar di wilayah pesisir dan laut-laut dangkal di kawasan perairan Indo-Pasifik Barat, selar kuning merupakan salah satu jenis ikan tangkapan yang penting bagi nelayan lokal.

Dalam bahasa Inggris, ikan bertubuh kecil (biasanya < 15 cm) ini dikenal dengan pelbagai nama seperti yellowstripe scad, yellowstripe trevally, yellow-banded trevally, smooth-tailed trevally, slender-scaled trevally dan juga slender trevally.

Pengenalan

sunting
 
Panjang 116 mm FL

Ikan yang bertubuh kecil, mencapai panjang tubuh maksimal 22 cm, namun umumnya kurang dari 15 cm.[2] Bentuk jorong memanjang dan pipih tegak; kurang lebih simetris pada lengkung punggung dan perutnya. Garis tengah mata sebanding atau lebih pendek daripada panjang moncong, dengan pelupuk mata berlemak setengah penuh pada separuh bagian belakang mata. Rahang atas tak bergigi, dan rahang bawah dengan sederet gigi kecil-kecil. Sisir saring insang pada lengkung insang yang pertama berjumlah 10-14 buah pada lengan (bagian) sebelah atas, dan 27-32 pada lengan bawah. Cleithrum (gelangan bahu) halus pada tepiannya, tanpa tonjolan-tonjolan.[3]

Sirip punggung bagian depan dengan VIII jari-jari keras (duri); dan sirip punggung kedua dengan I duri dan 21-23 jari-jari lunak. Sisik-sisik pada gurat sisi menonjol, berderet melengkung di bagian depan dan lurus mendatar di bagian belakang tubuh; bagian datar dengan 13-25 sisik kecil-kecil diikuti oleh 24-29 sisik besar; kelokan dari bagian lengkung ke datar terletak kurang-lebih di bawah jari-jari lunak ke-10 hingga ke-12 sirip punggung kedua. Ikan ini memiliki 24 ruas tulang belakang.[3]

Punggung biru metalik, dengan suatu pita kuning terang yang lebar berjalan dari sisi atas mata ke belakang tubuh hingga ke batang ekor. Sebuah noktah hitam besar menonjol di bagian atas tutup insang, dekat bahu. Sisi tubuh dan perut keperakan. Sirip-sirip punggung, sirip dubur, dan sirip ekor kuning pucat atau kuning kelabu; sirip perut putih.[3]

Agihan, habitat dan kebiasaan

sunting
 
Selar kuning dari Palau

Selar kuning tersebar di wilayah tropis dan ugahari kawasan perairan Indo-Pasifik Barat, mulai dari pesisir selatan Semenanjung Arab, Teluk Persia, ke timur mengitari pesisir anak-benua India, Kepulauan Maladewa, pesisir dan laut-laut pedalaman di Asia Tenggara dan Nusantara; hingga menyeberang ke sisi barat Samudera Pasifik, ke utara sampai ke perairan Jepang bagian selatan, dan ke selatan sampai ke Kaledonia Baru, Vanuatu, dan pesisir benua Australia,[2] hingga Shark Bay di sisi barat dan Brisbane di sisi timur.[4]

Ikan ini umumnya ditemukan tidak jauh dari pantai, berenang dalam gerombolan besar di atas dasar laut yang berlumpur pada kedalaman kurang dari 50 m.[3] Di Australia, selar kuning menghuni paparan benua yang dangkal hingga kedalaman 50 m,[4] sementara di Malaysia tercatat hingga kedalaman 70 m, meskipun paling sering pada kedalaman 40–60 m.[5]

Di perairan Australia utara,[4] Filipina,[6] dan sebagian wilayah India,[7] selar kuning merupakan salah satu jenis ikan yang paling umum. Gerombolan ikan-ikan selar ini juga diketahui beruaya (migrasi) secara lokal di Taiwan, ke dekat-dekat pantai di musim panas dan kembali ke bagian laut yang lebih dalam di musim sebaliknya.[8] Selar kuning termasuk ikan yang nokturnal. Ia juga memakan fitoplankton. Acarthia, Oithona, Euterpina, dekapoda dan larva moluska dari kelompok rendah seperti Lucifer, Acetes, Mysids, dan ikan-ikan yang lebih tinggi ikut dimakan. Ia termasuk karnivora.[9] Ikan-ikan ini memangsa aneka jenis hewan kecil; di Australia utara, paling sering tercatat jenis-jenis ostrakoda, gastropoda, dan krill sebagai mangsanya,[4] sementara di India jenis-jenis krustasea—terutama dekapoda dan kopepoda—yang lebih mendominasi. Selar kuning umumnya diketahui sebagai ikan nokturnal,[3] meskipun ada pula yang mendapatinya aktif di siang hari.

Usia dewasa dicapai pada panjang tubuh sekitar 8,8 cm di umur kurang dari setahun,[10] namun ada juga yang mencatat pada panjang tubuh 11,4 cm.[11] Musim berpijah ikan ini di India berlangsung hampir sepanjang tahun, antara Juli – Maret, dengan dua puncak, yaitu antara bulan-bulan Juli-Oktober dan Januari-April.[11] Telur-telurnya bersifat pelagis, dan ditemukan baik di perairan pantai maupun di sekitar estuaria.[12] Larvanya dan anak-anak ikan yang muda berasosiasi dengan ubur-ubur besar, dan memanfaatkannya sebagai perlindungan.[13]

Pemanfaatan

sunting

Selar kuning merupakan ikan yang penting bagi nelayan, baik untuk diperniagakan maupun untuk memenuhi konsumsi lokal. Antara tahun 1990 dan 2010 FAO mencatat tangkapan ikan ini di dunia berkisar antara 113.000 dan 195.000 ton, dengan kecenderungan yang terus meningkat.[14] Statistik ini sebetulnya baru memuat tangkapan dari Indonesia, Malaysia dan Uni Emirat Arab, sehingga jumlah tangkapan yang sebenarnya semestinya lebih besar lagi. Di antara ketiga negara itu, Indonesia yang paling tinggi dengan jumlah tangkapan antara 129.000 – 180.000 ton pada tahun 2000 hingga 2010.[14] Tertangkap dalam campuran bersama jenis-jenis lain, selar kuning biasa menempati porsi yang cukup tinggi dari hasil tangkapan; satu penelitian di India mendapatkan bahwa fraksi selar kuning mencapai 36% dari hasil keseluruhan yang diperoleh pada survei ini.[7] Di India, ikan ini kebanyakan tertangkap melalui penggunaan pukat harimau;[7] meskipun juga biasa diperoleh dengan jaring insang, pukat cincin, dan lain-lain bentuk jaring.[6]

Ikan selar kuning diperdagangkan dalam keadaan segar (basah), dibekukan,[15] atau setelah diolah dengan berbagai perlakuan seperti diasinkan, dikeringkan dan lain sebagainya.[16][17] Daging ikan ini juga diolah menjadi tepung ikan[18] dan surimi.[19]

Catatan taksonomis dan etimologis

sunting

Selar kuning merupakan satu-satunya anggota genus Selaroides; salah satu dari sekitar 30 marga dalam famili Carangidae.[20] Jenis ini dideskripsi pertama kali oleh Georges Cuvier, seorang naturalis terkenal berkebangsaan Prancis, pada 1833 berdasarkan suatu spesimen holotipe yang diperoleh dari Jawa. Ia menamainya Caranx leptolepis; nama-penunjuk-spesiesnya (leptolepis) berasal dari perkataan Gerika yang berarti “bersisik tipis”.[1] Belakangan, pada 1851 Pieter Bleeker—seorang ahli ikan di Hindia Belanda—merevisi dan memindahkannya ke dalam marga yang dinamainya Selaroides (yang berarti “seperti Selar”, yakni nama satu marga ikan selar yang lain[21]).

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b Cuvier, G. & A. Valenciennes 1833. Histoire naturelle des poissons 9: 63
  2. ^ a b "Selaroides leptolepis". FishBase. Ed. Ranier Froese and Daniel Pauly. October 2012 version. N.p.: FishBase, 2012.
  3. ^ a b c d e Smith-Vaniz, W.F.. 2001. Selaroides leptolepis in Kent E. Carpenter & Volker H. Niem (Eds.). FAO Species Identification Guide: The Living Marine Resources of The Western Pacific. Vol. 4 Bony fishes part 2 (Mugilidae to Carangidae): 2737. Food and Agriculture Organization, Rome. ISBN 92-5-104301-9
  4. ^ a b c d Gunn, John S. (1990). "A revision of selected genera of the family Carangidae (Pisces) from Australian waters". Records of the Australian Museum Supplement. 12: 1–78. doi:10.3853/j.0812-7387.12.1990.92. 
  5. ^ Isa, M.M. (1999). "Distribution, Abundance and Biological Studies of Economically Important Fishes in the South China Sea, Area I: East Coast of Peninsular Malaysia" (PDF). Proceedings of the first technical seminar on marine fishery resources survey in the South China Sea Area, Area 1: Gulf of Thailand and east coast of Peninsular Malaysia. 24-26 November 1997, Bangkok Thailand: 147–155. 
  6. ^ a b Cavelo, R.R. (1987). "Biology and relative abundance of yellow striped crevalle, Selaroides leptolepis (Cuv. and Val) in Manilla Bay [Philippines]". Philippine Journal of Fisheries. 20 (1-2): 44–91. 
  7. ^ a b c Kasim, H.M. (1994). "Carangid fishery and yield per recruit analysis of Carangus carangus and Caranx leptolepis Cuvier and Valenciennes from Tuticorin waters" (PDF). Journal of the Marine Biological Association of India. 36 (1-2): 63–71. Diakses tanggal 6 October 2012. 
  8. ^ Yazhi, Z.Q.Z. (1982). "Preliminary Study on Seasonal Changes of SpeciesCompositions of Demersal Fishes in South-FujianTaiwan Bank Fishing Ground". Journal of Xiamen University (Natural Science). 1: 49–55. 
  9. ^ Tandon, K.K. (1960). "Biology and Fishery of 'Choo Parai', Selaroides leplepsis". Indian Journal of Fisheries. 1: 82–100. 
  10. ^ Tandon, K.K. (1961). "Biology and fishery of 'Choo parai' - Selaroides leptolepis (Cuvier and Valenciennes) Part II. Biology and fishery". Indian Journal of Marine Sciences. 8 (1): 127–144. 
  11. ^ a b Venkataramani, V.K. (1995). "Breeding biology of a carangid fish Selaroides leptolepis Cuv. (Perciformes) along Tuticorin, southeast coast of India". Indian Journal of Marine Sciences. 24 (4): 207–210. 
  12. ^ Thangaraja, M. (1985). "On the laboratory reared fish eggs and larvae of five species of carangid from the Vellar Estuary, Porto Novo". Mahasagar. 18 (4): 477–488. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-03. Diakses tanggal 6 October 2012. 
  13. ^ Jones, S. (1960). "Notes on animal associations. 2. The scyphomedusa, Acromitus flagellatus Stainsy and Young and young Selaroides leptolepis Cuvier and Valenciennes with the latter forming a vanguard". Journal of the Marine Biological Association of India. 2 (1): 51–52. 
  14. ^ a b Food and Agricultural Organisation. "Global Production Statistics 1950-2010". Yellowstripe trevally. FAO. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-15. Diakses tanggal 2012-05-19. 
  15. ^ Abdullah, M.I. (1985). "Quality changes in fish caught off the coast of Peninsular Malaysia: Frozen storage of chub mackerel (Raetrelliger kanagurta), yellow-banded trevally (Selaroides leptolepis) and threadfin bream (Nemipterus tolu)". Proceedings of a Symposium Held in Conjunction with the Sixth Session of the Indo-Pacific Fishery Commission Working Party on Fish Technology and Marketing. Melbourne Australia: Royal Melbourne Institute of Technology: 162–176. 
  16. ^ Irianto, H.E. (2000). "Study on the processing of dried fish snack from yellow stripe travelly (Selaroides leptolepis)". Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 4 (3-4): 101. 
  17. ^ Phomajun, P. (2005). "Water activity reduction of intermediate moisture yellowstrip trevally" (PDF). Songklanakarin Journal of Science and Technology. 27 (3): 617–631. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 6 October 2012. 
  18. ^ Huda, N. (1998). "Functional properties of fish powder from yellowstrip trevally (Selaroides leptoleptis)". Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 4 (2): 49–57. 
  19. ^ Arfat, Y.A. (2012). "Gelling characteristics of surimi from yellow stripe trevally (Selaroides leptolepis)". International Aquatic Research. 4 (5): 1–13. doi:10.1186/2008-6970-4-5. 
  20. ^ "Selaroides leptolepis". Integrated Taxonomic Information System. Diakses tanggal 5 October 2012. 
  21. ^ Bleeker, P. (1851). Over eenige nieuwe geslachten en soorten van Makreelachtige visschen van den Indischen Archipel. Natuurkundig Tijdschrift voor Nederlandsch Indië. hlm. 341–372. 

Pranala luar

sunting