Sektor energi listrik di Tiongkok


Industri energi listrik di Tiongkok merupakan produsen listrik terbesar di dunia, melampaui Amerika Serikat pada 2011 setelah kenaikan pesat sejak awal 1990-an. Pada 2019, Tiongkok memproduksi lebih banyak energi listrik daripada gabungan produksi Amerika Serikat, India, dan Rusia.[2][3]

Produksi energi listrik di Tiongkok antara 1980-2019
Pembangkit energi listrik di Tiongkok menurut asal tenaganya
Pembangkit energi listrik di Tiongkok menurut asal tenaganya pada 2019[1]
Batu bara di TiongkokGas alam: 232.500 GWh (3.2%)Termal lainnya: 147.600 GWh (2.0%)Tenaga nuklir di TiongkokTenaga hidroelektrik di TiongkokTenaga hidroelektrik di TiongkokTenaga angin di TiongkokTenaga surya di TiongkokBiomassa: 112.600 GWh (1.5%)
  •   Batu bara: 4.553.800 GWh (62.2%)
  •   Gas alam: 232.500 GWh (3.2%)
  •   Termal lainnya: 147.600 GWh (2.0%)
  •   Nuklir: 348.700 GWh (4.8%)
  •   Air (konvensional): 1.270.200 GWh (17.3%)
  •   Penyimpanan air: 31.900 GWh (0.4%)
  •   Angin: 405.300 GWh (5.5%)
  •   Matahari: 224.000 GWh (3.1%)
  •   Biomassa: 112.600 GWh (1.5%)
Kapasitas pembangkit energi listrik di Tiongkok menurut asal tenaganya pada 2019[1]
Batu bara di TiongkokGas alam: 90.240 MW (4.5%)Termal lainnya: 33.340 MW (1.7%)Tenaga nuklir di TiongkokTenaga hidroelektrik di TiongkokTenaga hidroelektrik di TiongkokTenaga angin di TiongkokTenaga surya di TiongkokBiomassa: 23.610 MW (1.2%)
  •   Batu bara: 1.040.630 MW (51.8%)
  •   Gas alam: 90.240 MW (4.5%)
  •   Termal lainnya: 33.340 MW (1.7%)
  •   Nuklir: 48.740 MW (2.4%)
  •   Air (konvensional): 327.750 MW (16.3%)
  •   Penyimpanan air: 30.290 MW (1.5%)
  •   Angin: 209.150 MW (10.4%)
  •   Matahari: 204.180 MW (10.2%)
  •   Biomassa: 23.610 MW (1.2%)

Sebagian besar energi listrik Tiongkok berasal dari pembangkit listrik bertenaga batu bara. Pembangkit listrik batu bara ini menyumbang 65% energi listrik di Tiongkok pada 2019.[4] Meskipun demikian, pembangkitan listrik menggunakan sumber daya terbarukan meningkat pesat, mulai dari 615.005 GWh (17,66% total energi) pada 2008 hingga mencapai 2.082.800 GWh (27,32% total energi) pada 2020.

Hingga akhir 2019, Tiongkok memiliki kapasitas pembangkit bertenaga energi terbarukan sebesar 795 GW[5] dan pembangkit batu bara yang memiliki kapasitas sebesar 1040 GW.[6] Pada 2020, Tiongkok menambah kapasitas daya sebesar 48,2 GW dari tenaga surya,[7][8] 71GW dari tenaga angin,[9][10] dan 13GW dari tenaga air.[11] Penambahan kapasitas daya ini membuat kapasitas energi listrik dari sumber daya terbarukan meningkat menjadi lebih dari 900 GW. Total kapasitas daya listrik ini termasuk 252,5 GW dari tenaga surya[12][13] dan 281,5 GW dari tenaga angin[14] yang dihasilkan oleh lebih dari 135.000 turbin.[15] Produksi listrik bertenaga batu bara mengalami penurunan sejak 2013 hingga 2016 seiring dengan peralihan menuju energi terbarukan dan penurunan pertumbuhan PDB.[16][17]

Tiongkok memiliki cadangan batu bara terbesar ketiga di dunia dan sumber daya air yang melimpah. Meskipun demikian, masalah geografis cukup menyulitkan distribusi listrik di negara tersebut. Wilayah cadangan batu bara Tiongkok terletak di timur laut (Heilongjiang, Jilin, dan Liaoning) dan utara (Shanxi, Shaanxi, dan Henan),[18][19] tenaga air di barat daya (Sichuan, Yunnan, dan Tibet),[19] sementara kebutuhan energi listrik industri terletak di timur (Shanghai-Zhejiang) dan selatan (Guangdong, Fujian).[19]

Sejarah

sunting

Pada April 1996, penerapan Hukum Tenaga Listrik menjadi peristiwa besar bagi industri tenaga listrik Tiongkok. Hukum tersebut dibuat untuk mendorong pengembangan industri tenaga listrik, melindungi hak legal investor, pengelola, dan konsumen, serta meregulasi proses pembangkitan, distribusi, dan konsumsi. Sebelum 1994, persediaan energi listrik di Tiongkok dikelola oleh lembaga kelistrikan milik pemerintah tiap provinsi. Namun saat ini, proses tersebut dikelola oleh korporasi di luar struktur pemerintahan.[20]

Untuk mengakhiri monopoli Perusahaan Listrik Negara Tiongkok (SPC) terhadap industri tenaga listrik, Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok membubarkan korporasi tersebut pada Desember 2002 dan membentuk 11 perusahaan yang lebih kecil. Perusahaan kecil tersebut meliputi dua operator sistem tenaga listrik, lima perusahaan pembangkit, dan empat perusahaan bisnis terkait.[21]

Reformasi yang tengah dilakukan saat ini bertujuan untuk memisahkan pembangkit listrik dari jaringan penyedia, penswastaan sebagian properti milik negara, mendorong terjadinya persaingan, dan mengubah mekanisme harga. Oleh karena itu, kemungkinan akan terjadi perpisahan antara perusahaan pembangkit listrik dan perusahaan penyedia listrik. Peraturan yang mengatur persaingan antarperusahaan akan diterapkan beberapa tahun lagi.[22]

Selama beberapa tahun terakhir, industri tenaga listrik di Tiongkok mengalami kenaikan yang signifikan. Pada 2016, negara tersebut memiliki kapasitas pembangkitan energi listrik terbesar di dunia, dengan kapasitas daya sebesar 1653 GW dan membangkitkan 5883 TWh.[23] Kapasitas tenaga panas Bumi, tenaga angin, dan tenaga surya yang dimiliki oleh Tiongkok juga merupakan yang terbesar di dunia. Meski demikian, pembangkit bertenaga batu bara masih menyumbang sekitar 65% hingga 75% energi listrik di Tiongkok pada 2020.[24]

Produksi dan kapasitas

sunting


Produksi energi listrik (GWh) di Tiongkok menurut asal tenaganya, 2008-2020[25][26][27]
Tahun Total Fosil Nuklir Terbarukan Total
terbarukan
% terbarukan
Batu bara Minyak bumi Gas Air Angin PV surya Bahan bakar hayati Limbah Panas matahari Panas Bumi Pasang laut
2008 3,481,985 2,743,767 23,791 31,028 68,394 585,187 14,800 152 14,715 0 0 144 7 615,005 17.66%
2009 3,741,961 2,940,751 16,612 50,813 70,134 615,640 26,900 279 20,700 0 0 125 7 663,651 17.74%
2010 4,207,993 3,250,409 13,236 69,027 73,880 722,172 44,622 699 24,750 9,064 2 125 7 801,441 19.05%
2011 4,715,761 3,723,315 7,786 84,022 86,350 698,945 70,331 2,604 31,500 10,770 6 125 7 814,288 17.27%
2012 4,994,038 3,785,022 6,698 85,686 97,394 872,107 95,978 6,344 33,700 10,968 9 125 7 1,019,238 20.41%
2013 5,447,231 4,110,826 6,504 90,602 111,613 920,291 141,197 15,451 38,300 12,304 26 109 8 1,127,686 20.70%
2014 5,678,945 4,115,215 9,517 114,505 132,538 1,064,337 156,078 29,195 44,437 12,956 34 125 8 1,307,170 23.02%
2015 5,859,958 4,108,994 9,679 145,346 170,789 1,130,270 185,766 45,225 52,700 11,029 27 125 8 1,425,180 24.32%
2016 6,217,907 4,241,786 10,367 170,488 213,287 1,193,374 237,071 75,256 64,700 11,413 29 125 11 1,581,979 25.44%
2017 6,452,900 4,178,200 2,700 203,200 248,100 1,194,700 304,600 117,800 81,300 1,700,000 26.34%
2018 6,994,700 4,482,900 1,500 215,500 295,000 1,232,100 365,800 176,900 93,600 1,868,400 26.71%
2019 7,326,900 4,553,800 1,300 232,500 348,700 1,302,100 405,300 224,000 112,600 2,044,000 27.76%
2020 7,623,600 5,174,300[28] 366,200 1,355,200 466,500 261,100 2,082,800[29] 27.32%
Produksi energi listrik di Tiongkok (TWh)[30][31][32][33]
Tahun Total Dari batu bara Batu bara %
2004 2,200 1,713 78%
2007 3,279 2,656 81%
2008 3,457 2,733 79%
2009 3,696 2,913 79%
2010 4,208 3,273 78%
2011 4,715 3,724 79%
2012 4,937 3,850 78%
2013 5,398 4,200 78%
2014 5,583 4,354 78%
2015 5,666 4,115 73%
2016 5,920 3,906 66%[34]
2017 6,453 4,178 65%
2018 6,995 4,483 64%
2019 7,327 4,554 62%
tidak termasuk Hong Kong
ChinaEnergyPortal.org

China Energy Portal menerbitkan peraturan, berita, dan statistik energi Tiongkok serta menyediakan perkakas penerjemahan menjadi bahasa Inggris. Penerjemahan di situs web ini masih bergantung pada kontribusi pembacanya. Berikut adalah statistik pada 2020:[35]

Sumber tenaga 2019 [TWh] 2020 [TWh] Perubahan [%]
Total produksi tenaga listrik 7,326.9 7,623.6 4.0
Tenaga air 1,302.1 1,355.2 4.1
Tenaga termal 5,046.5 5,174.3 2.5
Tenaga nuklir 348.7 366.2 5.0
Tenaga angin 405.3 466.5 15.1
Tenaga Matahari 224 261.1 16.6
Sumber tenaga 2019 [GW] 2020 [GW] Perubahan [%]
Kapasitas pembangkitan 2,010.06 2,200.58 9.5
Tenaga air 358.04 370.16 3.4
Tenaga termal 1,189.57 1,245.17 4.7
Tenaga nuklir 48.74 49.89 2.4
Tenaga angin 209.15 281.53 34.6
Tenaga Matahari 204.18 253.43 24.1
Sumber tenaga 2019 [MW] 2020 [MW] Perubahan [%]
Perubahan kapasitas pembangkitan 105,000 190,870 81.8
Tenaga air 4,450 13,230 197.7
Tenaga termal 44,230 56,370 27.4
Tenaga nuklir 4,090 1,120 -72.6
Tenaga angin 25,720 71,670 178.7
Tenaga Matahari 26,520 48,200 81.7

(Perlu diketahui bahwa perubahan kapasitas merupakan penjumlahan instalasi pembangkit baru dikurangi pemberhentian operasi pembangkit.)

Biro Statistik Nasional Tiongkok

Statistik resmi tersedia dalam bahasa Inggris, tetapi tidak begitu mutakhir. Data berikut diberikan dalam satuan "(100 juta kw.h)"[36] atau setara dengan 100 GWh atau 0.1 TWh.

Produksi tenaga listrik

berdasarkan sumber tenaganya

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tenaga air 6989.4 8721.1 9202.9 10728.8 11302.7 11840.5 11978.7 12317.9 13044.4 13552.1
Tenaga termal 38337 38928.1 42470.1 44001.1 42841.9 44370.7 47546 50963.2 52201.5 53302.5
Tenaga nuklir 863.5 973.9 1116.1 1325.4 1707.9 2132.9 2480.7 2943.6 3481 N/A
Tenaga angin 703.3 959.8 1412 1599.8 1857.7 2370.7 2972.3 3659.7 4057 4665

Referensi

sunting
  1. ^ a b "2019 detailed electricity statistics (update of Jan 2021); Original Title: 2019年全国电力工业统计快报数据一览表". National Energy Administration, translation via chinaenergyportal.org. 20 Januari 2021. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  2. ^ "Electricity Production Data | World Electricity Statistics | Enerdata". yearbook.enerdata.net. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  3. ^ "BP Statistical Review of World Energy 2020 | 69th edition" (PDF). 2020. Diakses tanggal 2 November 2021. 
  4. ^ "Electricity generation by source, People's Republic of China 1990-2019". IEA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-04. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  5. ^ "Renewables 2020 Data Explorer – Analysis". IEA (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-02. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  6. ^ Reuters Staff (18 Juni 2020). "CORRECTED-China to cap 2020 coal-fired power capacity at 1,100 GW". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 November 2021. 
  7. ^ "China added 120 GW of new wind and solar capacity in 2020 | Enerdata". www.enerdata.net. 2 Januari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-05. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  8. ^ Shukla, Harsh (21 Januari 2021). "China Adds 48.2 GW of Solar Capacity in 2020, its Second Best Year on Record". Mercom India (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 November 2021. 
  9. ^ Stanway, Muyu Xu, David (21 Januari 2021). "China doubles new renewable capacity in 2020; still builds thermal plants". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 November 2021. 
  10. ^ "China Added Record Wind Capacity to its Energy Mix in 2020". Earth.Org - Past | Present | Future (dalam bahasa Inggris). 8 Februari 2021. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  11. ^ "China reports installing record 72GW of new wind capacity in 2020". Institute for Energy Economics & Financial Analysis (dalam bahasa Inggris). 20 Januari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-16. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  12. ^ Shukla, Harsh (21 Januari 2021). "China Adds 48.2 GW of Solar Capacity in 2020, its Second Best Year on Record". Mercom India (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 November 2021. 
  13. ^ Stanway, Muyu Xu, David (21 Januari 2021). "China doubles new renewable capacity in 2020; still builds thermal plants". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 November 2021. 
  14. ^ Stanway, Muyu Xu, David (21 Januari 2021). "China doubles new renewable capacity in 2020; still builds thermal plants". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 November 2021. 
  15. ^ Christian, Alex (11 September 2021). "China is rapidly building a world-beating wind energy revolution". Wired UK (dalam bahasa Inggris). ISSN 1357-0978. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  16. ^ "China Nov coal output down 2.7 pct at 320 mln T – stats bureau". Reuters. 12 Desember 2015. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  17. ^ Puko, Timothy; Yap, Chuin-Wei (27 Februari 2015). "Falling Chinese Coal Consumption and Output Undermine Global Market". Wsj.com. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  18. ^ Dwyer, D. J. (1963). "The Coal Industry in Mainland China Since 1949". The Geographical Journal. 129 (3): 329–338. doi:10.2307/1794831. ISSN 0016-7398. Diakses tanggal 2 November 2021. 
  19. ^ a b c Kambara, Tatsu (1992). "The Energy Situation in China". The China Quarterly (131): 608–636. ISSN 0305-7410. Diakses tanggal 2 November 2021. 
  20. ^ Xu, Lehman, Lee &. "Chinese Law | China: Electric Power Law of the People's Republic of China - 1996". www.lehmanlaw.com. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  21. ^ Yuki (15 September 2019). "All You Need to Know about the Chinese Power Companies". Energy Iceberg (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 November 2021. 
  22. ^ "BuyUSA.gov Home". Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Juni 2010. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  23. ^ "The World Factbook". cia.gov. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  24. ^ Davidson, Michael (3 Februari 2014). "China and Electricity Overview – The Energy Collective". Theenergycollective.com. Archived from the original on 2018-07-01. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  25. ^ "IEA - Report". www.iea.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Oktober 2019. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  26. ^ "2020 electricity & other energy statistics (preliminary)". China Energy Portal | 中国能源门户 (dalam bahasa Inggris). 22 Januari 2021. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  27. ^ "2019 detailed electricity statistics (update of Jan 2021)". China Energy Portal | 中国能源门户 (dalam bahasa Inggris). 20 Januari 2021. Diakses tanggal 19 Mei 2021. 
  28. ^ termasuk biomassa
  29. ^ tidak termasuk biomassa
  30. ^ "Key world energy statistics 2016" (PDF). www.iea.org. IEA. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 Oktober 2017. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  31. ^ "Key world energy statistics 2015" (PDF). www.iea.org. IEA. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 7 Oktober 2017. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  32. ^ "Key world energy statistics 2009" (PDF). www.iea.org. IEA. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 7 Oktober 2013. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  33. ^ "Key world energy statistics 2006" (PDF). www.iea.org. IEA. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Oktober 2009. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  34. ^ "China's renewable energy revolution continues on its long march". Energypost.eu. Diakses tanggal 1 Februari 2017. 
  35. ^ "Tracking China's transition to sustainable energy". 22 Januari 2021. Diakses tanggal 2 November 2021. 
  36. ^ "National Data". National Data. National Bureau of Statistics of China. Diakses tanggal 2 November 2021. 

Pranala luar

sunting