Sekadau Hilir, Sekadau
Sekadau Hilir adalah ibu kota Kabupaten Sekadau yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Sekadau. Sekadau Hilir juga merupakan sebuah wilayah kecamatan yang berada di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Indonesia. Masyarakat Kecamatan Sekadau Hilir sebagian besar beragama Islam, karena suku yang ada di kecamatan Sekadau Hilir adalah sebagian besar Suku Sambas atau Senganan.[3]
Sekadau Hilir | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Barat |
Kabupaten | Sekadau |
Pemerintahan | |
• Camat | H. Syafi'i, SE, M.Si[1] |
Luas | |
• Total | 917,21 km2 (354,14 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 69.062 jiwa |
• Kepadatan | 75/km2 (190/sq mi) |
Kode pos | |
Kode Kemendagri | 61.09.01 |
Desa/kelurahan | 17 desa |
Demografi
suntingPenduduk
suntingJumlah Penduduk Kecamatan Sekadau Hilir hasil Sensus Penduduk 2010 berjumlah 55.897 jiwa yang terdiri atas 28.509 jiwa laki-laki dan 27.388 jiwa perempuan.[4] Penyebaran jumlah penduduk di kecamatan Sekadau Hilir tidaklah merata, dan kebanyakan berasa dikawasan perkotaan yakni di Sungairingin dan Mungguk.
Suku
suntingPenduduk asli atau suku yang mendiami provinsi Kalimantan Barat adalah suku Dayak, khususnya di kawasan pedalaman Kalimantan Barat. Suku ini dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya suku Dayak Iban, Dayak Taman, Dayak Kayan, Dayak Punan, dan Dayak Kantun.[5] Kemudian, suku Melayu dan Tionghoa, kebanyakan mendiami kawasan pesisir Kalimantan Barat. Suku Jawa, Madura, dan Bugis, juga memiliki populasi yang banyak di Kalimantan Barat.[5]
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku Dayak di Kalimantan Barat sebanyak 50,03% (2.194.009 jiwa) dari 4.385.356 jiwa penduduk.[6] Kemudian suku Melayu 18,57%, Jawa 9,74%, Madura 6,27%, Tionghoa 5,89%, Bugis 3,13%, Sunda 1,13%, Batak 0,60% dan beberapa suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia yakni 4,64%, juga tinggal di sini.[5] Sementara di Kabupaten Sekadau, termasuk di kecamatan Sekadau Hilir, mayoritas penduduk dari suku Dayak dan Melayu.
Bahasa
suntingSelain bahasa resmi nasional yakni bahasa Indonesia, bahasa yang umumnya atau banyak digunakan di tempat ini adalah bahasa Dayak Ribun (Rihun), Melayu dan Galik (Golik).[7] Bahasa lain yang digunakan adalah bahasa Jawa, Tionghoa, dan lainnya.[7]
Agama
suntingTahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Sekadau Hilir sebanyak 69.062 jiwa, dengan kepadatan 75 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Sekadau Hilir berdasarkan agama yang dianut yakni memeluk agama Islam 57,06%, kemudian Kekristenan sekitar 41,94%, dengan rincian Katolik 36,86% dan Protestan 5,08%. Pemeluk agama Buddha berjumlah 0,73%, Konghucu 0,26% dan Hindu 0,01%.[2][3]
Referensi
sunting- ^ Kecamatan Sekadau Hilir, www.kecsekadauhilir.sekadaukab.go.id, 4 September 2021
- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 4 September 2021.
- ^ a b "Data Kependudukan Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau" (Excel). www.data.kalbarprov.go.id. Diakses tanggal 4 September 2021.
- ^ Penduduk Indonesia Menurut Desa.pdf Diarsipkan 2012-10-12 di Wayback Machine. www.bps.go.id
- ^ a b c Karunia Mulia Putri, Vanya. Serafica Gischa, ed. "Suku yang Berasal dari Kalimantan Barat". www.kompas.com. Diakses tanggal 4 September 2021.
- ^ "kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia" (pdf). www.bps.go.id. hlm. 36–41. Diakses tanggal 4 September 2021.
- ^ a b "Bahasa di Kalimantan". www.petabahasa.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 4 September 2021.