Satuan Dobson (bahasa Inggris: Dobson unit; DU) adalah suatu satuan ukur bagi jumlah gas jejak dalam suatu kolom vertikal melalui atmosfer Bumi. Satuan ini berasal, dan utamanya terus digunakan dalam kaitannya dengan, atmosfer ozon, yang jumlah kolom totalnya, biasanya disebut "ozon total", dan terkadang "kelimpahan kolom", didominasi oleh konsentrasi ozon yang tinggi di lapisan ozon stratosfer. Satu satuan Dobson sama dengan jumlah molekul ozon yang diperlukan untuk membuat lapisan murni ozon dengan tebal 0.01 milimeter pada STP—suhu dan tekanan standar.[1]

Nilai terendah ozon yang terukur oleh TOMS setiap tahun di lubang ozon, diukur dalam satuan Dobson

Satuan Dobson didefinisikan sebagai ketebalan (dalam satuan 10 µm) lapisan gas murni yang akan dibentuk oleh jumlah kolom total pada STP.[2] Hal ini terkadang dirujuk sebagai 'mili-atmo-centimeter.' Sebuah jumlah kolom yang khas sebesar 300 DU pada ozon atmosfer karenanya dapat membentuk suatu lapisan gas murni setebal 3 mm pada permukaan Bumi jika suhu dan tekanannya berada dalam STP. Satuan Dobson dinamai dari Gordon Dobson, seorang peneliti dari Universitas Oxford yang pada tahun 1920-an membangun instrumen pertama untuk mengukur ozon total dari dasar, menggunakan monokromator prisma ganda untuk mengukur perbedaan absorpsi pada pita radiasi ultraviolet matahari yang berbeda terhadap lapisan ozon. Instrumen ini, disebut spektrofotometer ozon Dobson, telah membentuk tulang punggung dari jaringan global untuk memantau ozon atmosfer[3] dan merupakan sumber penemuan lubang ozon Antartika pada tahun 1984.[4]

Hubungan dengan satuan SI

sunting

Satuan Dobson bukan merupakan bagian dari Sistem Satuan Internasional SI. Untuk mengatasi kekurangan ini, sebuah studi singkat pada tahun 1982[5] memeriksa sejumlah satuan alternatif berbasis SI yang cocok untuk jumlah kolom tidak hanya ozon tetapi juga gas apa pun di atmosfer planet dan mengusulkan penggunaan satuan mol per meter persegi untuk semua kasus. Contohnya berkisar dari gas jejak Bumi pada tingkat mikro mol per meter persegi hingga karbon dioksida Venus pada mega mol per meter persegi:

  • Satu mol m−2 kira-kira sebanding dengan 2,241 DU.
  • Satu DU sebanding dengan 0.4462 mmol m−2.
  • Satu DU juga sebanding dengan 2.687×1020 molekul per meter persegi.

Nilai-nilai khas dari ozon total di atmosfer Bumi dengan mudah diwakili dalam milimol per meter persegi (mmol m−2).

Pemeriksaan selanjutnya pada tahun 1995[6] mengenai satuan untuk digunakan dalam kimia atmosfer oleh Komisi Kimia Atmosfer, bagian dari International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC), tidak menganjurkan penggunaan nama dan simbol khusus untuk satuan yang bukan bagian dari SI dan bukan merupakan produk turunan satuan pokok SI. Meski merujuk pada artikel tahun 1982 tersebut selaras dengan pandangan bahwa satuan Dobson akhirnya harus diganti oleh satuan SI yang sesuai dan bahwa satuan mmol m−2 adalah pilihan yang paling nyaman dan paling tidak rumit. Hal ini menyatakan harapan bahwa satuan ini pada akhirnya akan menggantikan satuan Dobson. Namun, pada Maret 2017, terdapat sedikit bukti bahwa hal ini telah terjadi; misalnya satuan Dobson masih digunakan oleh NASA[7] dan oleh Pusat Data Radiasi Ultraviolet dan Ozon Dunia[8] dalam melaporkan jumlah ozon total mereka.

Aplikasi

sunting
 
Pemetaan konsentrasi belerang dioksida akibat Letusan Gunung Merapi 2010, sebagaimana dipantau oleh Ozone Monitoring Instrument (OMI) pada satelit Aura NASA

NASA menggunakan nilai dasar 220 DU untuk ozon. Nilai ini dipilih sebagai titik awal untuk pengamatan lubang ozon di Antartika, karena nilai yang kurang dari 220 satuan Dobson tidak ditemukan sebelum 1979. Juga, dari pengukuran langsung di atas Antartika, tingkat kolom ozon kurang dari 220 satuan Dobson adalah hasil dari hilangnya ozon dari senyawa klorin dan bromin.[9]

Belerang dioksida

sunting

Selain itu, satuan Dobson sering digunakan untuk menggambarkan kepadatan kolom total belerang dioksida, yang terjadi di atmosfer dalam jumlah kecil karena pembakaran bahan bakar fosil, dari proses biologis yang melepaskan dimetil sulfida, atau oleh pembakaran alami seperti kebakaran hutan. Sejumlah besar sulfur dioksida dapat juga dilepaskan ke atmosfer sebagai akibat dari letusan gunung berapi. Satuan Dobson digunakan untuk menggambarkan jumlah total kolom belerang dioksida karena muncul pada hari-hari awal pengindraan jauh ozon pada instrumen satelit ultraviolet (seperti TOMS).

Penurunan

sunting

Satuan Dobson berasal dari hukum gas ideal, yaitu:

 

di mana P dan V adalah tekanan dan volume, berturut-turut, serta n, R dan T adalah jumlah mol gas, konstanta gas (8.314 J/mol K), dan T adalah suhu dalam Kelvin (K).

Jumlah kerapatan udara adalah jumlah molekul atau atom per satuan volume:

 

dan ketika persamaan diatas dimasukkan ke dalam persamaan hukum gas nyata, jumlah kerapatan udara ditemukan dengan menggunakan tekanan, suhu dan konstanta gas nyata.

 

Jumlah kerapatan (molekul/volume) udara pada suhu dan tekanan standar (T = 273K dan P = 101325 Pa) menggunakan persamaan ini, adalah:

 

Dengan sejumlah satuan konversi dari Joule ke Pascal, persamaan bagi molekul/volume adalah

 

Satu satuan Dobson adalah jumlah total dari suatu gas jejak per satuan luas. Dalam ilmu atmosfer, hal ini dirujuk sebagai kerapatan kolom. Bagaimana, namun, dapat beralih dari satuan molekul per meter kubik, suatu volume, menjadi molekul per centimeter persegi, suatu luas? Hal ini harus dilakukan dengan integrasi. Untuk mendapatkan kerapatan kolom, harus mengintegrasikan total kolom dengan ketinggiannya. Menurut definisi satuan Dobson, diperoleh bahwa 1 DU = 0.01 mm gas jejak ketika dimampatkan hingga permukaan laut pada suhu dan tekanan standar. Jadi jika mengintegrasikan jumlah kepadatan udara dari 0 hingga 0.01 mm, maka diperoleh jumlah kerapatan yang sebanding dengan 1 DU:

 

 

Dan karenanya dihasilkan nilai dari 1 DU, yaitu 2.69×1020 molekul per meter persegi.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Ozone Hole Watch: Facts About Dobson Units". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-18. Diakses tanggal 2018-04-08. 
  2. ^ IUPAC, Compendium of Chemical Terminology, edisi ke-2 ("Buku Emas") (1997). Versi koreksi daring:  (2006–) "Dobson unit in atmospheric chemistry".
  3. ^ Staehelin, Johannes (2008). "Global atmospheric ozone monitoring". WMO Bulletin. 57 (1). 
  4. ^ Farman, J. C.; Gardiner, B. G.; Shankin, J. D. (1985). "Large losses of total ozone in Antarctica reveal seasonal ClOx/NOx interaction". Nature. 315 (16 Mei 1985): 207–210. Bibcode:1985Natur.315..207F. doi:10.1038/315207a0. 
  5. ^ Reid E. Basher (1982). "Units For Column Amounts of Ozone and Other Atmospheric Gases". Quart. J. Royal Met. Soc. 108 (456): 460–462. 
  6. ^ S. E. Schwartz; P. Warneck (1995). "Units for use in atmospheric chemistry". Pure Appl. Chem. 67 (8-9): 1377–1406. doi:10.1351/pac199567081377. 
  7. ^ Ozone Hole Watch https://ozonewatch.gsfc.nasa.gov. Diakses tanggal 8 Maret 2017.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  8. ^ WOUDC http://woudc.org/home.php. Diakses tanggal 8 Maret 2017.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  9. ^ "Ozone Hole Watch". NASA. Diakses tanggal 21 Oktober 2007.