Sarbufis
Sarbufis, singkatan dari Sarekat Buruh Film dan Sandiwara, adalah sebuah serikat dagang di Indonesia. Sarbufis berafiliasi dengan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia yang terhubung dengan Partai Komunis Indonesia.[1] Per Januari 1960, keanggotaan Sarbufis mencapai 6.000 orang.[1] Kastari adalah sekretaris jenderal Sarbufis.[2]
Organisasi ini didirikan tahun 1951 dengan nama Sarekat Buruh Film Indonesia (disingkat Sarbufi). Ini adalah organisasi profesi pekerja industri film pertama di negara ini. Serikat ini bergabung dengan SOBSI setelah dibentuk. Kongres Sarbufi kedua yang diadakan tahun 1953 mengubah namanya menjadi Sarbufis.[2] Anggota Sarbufis meliputi pemain ketoprak, drama tradisional Jawa yang disertai komentar politik.[1] Meskipun demikian, aktivitas utama serikat ini berada di sektor perfilman.[2]
Pada tahun 1955, Sarbufis memulai kampanye pelarangan film dokumenter pendek Amerika Serikat. Sarbufis menyatakan bahwa dokumenter pendek AS memperbesar kemungkinan perang nuklir.[2] Sarbufis cabang Jakarta mengklaim telah mengumpulkan ribuan tanda tangan yang mendukung tuntutan mereka, termasuk tanda tangan pembuat film ternama Tan Sing Hwat (sekaligus direktur Lekra dan petinggi Sarbufis).[2][3] Selain itu, Sarbufis turut serta dalam pendirian Panitia Aksi Pemboikotan Film Imperialis Amerika Serikat (Papfias).[2] Organisasi ini juga menuntut pelarangan impor barang dari Britania Raya pada tahun 1963 sebagai respon atas pengusiran konsulat jenderal Indonesia dari Sabah.[2]
Sarbufis terus ditekan pemerintah setelah kudeta 1965.[4] Organisasi ini secara resmi dilarang berdiri pada 12 Maret 1966.[5]
Referensi
sunting- ^ a b c Hindley, Donald. The Communist Party of Indonesia, 1951-1963. Berkeley: University of California Press, 1964. p. 142
- ^ a b c d e f g University of Sydney. Review of Indonesian and Malayan Affairs, Volume 19. Sydney: 1985. pp. 15-18
- ^ Sen, Krishna. Indonesian Cinema: Framing the New Order. London u.a: Zed Books, 1994. p. 32
- ^ Sen, Krishna. Indonesian Cinema: Framing the New Order. London u.a: Zed Books, 1994. p. 55
- ^ Winarno, Ateng. Kamus singkatan dan akronim: baru dan lama. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1990. p. 578