Sapta Puri (Sanskerta: सप्त-पुरी, saptapurī, yang berarti “tujuh kota”) adalah tujuh tempat suci tirtha dalam tradisi Hindu yang dianggap memiliki kekuatan spiritual luar biasa. Kota-kota ini berlokasi di berbagai wilayah India dan dikenal sebagai pusat ziarah yang sangat dihormati oleh umat Hindu. Menurut keyakinan, melakukan perjalanan ziarah ke Sapta Puri tidak hanya memberikan keberkahan, tetapi juga diyakini mampu menghapus dosa-dosa masa lalu, membawa kedamaian batin, dan akhirnya menganugerahkan moksa—pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian[1].

Setiap kota dalam Sapta Puri memiliki makna spiritual yang unik dan terkait dengan berbagai legenda serta ajaran dalam kitab suci Hindu. Kota-kota ini mencakup tempat-tempat kelahiran dewa, tempat kejadian mitologis penting, atau lokasi yang secara alami memiliki kekuatan spiritual, seperti pertemuan sungai suci. Sebagai tujuan ziarah yang utama, Sapta Puri tidak hanya menjadi simbol keagamaan tetapi juga pusat budaya dan tradisi yang terus hidup melalui ritual, festival, dan praktik keagamaan yang dilestarikan selama ribuan tahun. Dengan mengunjungi Sapta Puri, umat Hindu percaya bahwa mereka dapat mendekatkan diri kepada ilahi dan mencapai tujuan spiritual tertinggi dalam hidup[2].

Sejarah

sunting

Sapta Puri mencakup berbagai lokasi suci dalam tradisi Hindu, termasuk tempat kelahiran tokoh spiritual dan agama, seperti Ayodhya, tempat kelahiran Rama, serta nitya tirtha atau lokasi yang secara alami memiliki kekuatan spiritual, seperti Varanasi dan Haridwar. Kanchipuram dikenal sebagai lokasi Kuil Kamakshi Amman yang didedikasikan untuk Dewi Ibu. Menurut teks Mahabharata, Krishna menghabiskan masa kecilnya di Mathura sebelum tinggal selama 100 tahun di Dwarka, hingga akhirnya menuju tempat tinggal ilahinya. Haridwar, yang memiliki kuil untuk Siwa dan Wisnu, dianggap sebagai pintu gerbang menuju Uttarakhand, karena di sinilah Sungai Gangga mengalir dari pegunungan ke dataran[3].

Varanasi dikenal sebagai tempat pembebasan, karena diyakini bahwa seseorang yang meninggal di sana akan mencapai keselamatan. Sebagai kota tersuci dan favorit Dewa Siwa, Varanasi sering disebut Sapta Puri (Sanskerta: सप्त-पुरी, saptapurī, yang berarti “tujuh kota”) adalah tujuh tempat suci tirtha dalam tradisi Hindu yang dianggap memiliki kekuatan spiritual luar biasa. Kota-kota ini berlokasi di berbagai wilayah India dan dikenal sebagai pusat ziarah yang sangat dihormati oleh umat Hindu. Menurut keyakinan, melakukan perjalanan ziarah ke Sapta Puri tidak hanya memberikan keberkahan, tetapi juga diyakini mampu menghapus dosa-dosa masa lalu, membawa kedamaian batin, dan akhirnya menganugerahkan moksha—pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian.

Setiap kota dalam Sapta Puri memiliki makna spiritual yang unik dan terkait dengan berbagai legenda serta ajaran dalam kitab suci Hindu. Kota-kota ini mencakup tempat-tempat kelahiran dewa, tempat kejadian mitologis penting, atau lokasi yang secara alami memiliki kekuatan spiritual, seperti pertemuan sungai suci. Sebagai tujuan ziarah yang utama, Sapta Puri tidak hanya menjadi simbol keagamaan tetapi juga pusat budaya dan tradisi yang terus hidup melalui ritual, festival, dan praktik keagamaan yang dilestarikan selama ribuan tahun. Dengan mengunjungi Sapta Puri, umat Hindu percaya bahwa mereka dapat mendekatkan diri kepada ilahi dan mencapai tujuan spiritual tertinggi dalam hidup. Kota Dewa Siwa, dan umat Hindu dianjurkan untuk mengunjungi kuil-kuil utamanya setidaknya sekali dalam hidup. Ujjain, atau Avanti dalam nama kunonya, adalah lokasi salah satu dari 12 Jyotirlinga yang berada di Kuil Mahakaleshwar[4].

Setiap kota dalam Sapta Puri juga terkenal dengan perayaan dan festivalnya yang meriah. Haridwar dan Ujjain, misalnya, menjadi lokasi Kumbh Mela yang digelar setiap 12 tahun. Festival pernikahan Dewi Kamakshi di Kanchipuram juga menjadi daya tarik utama. Sementara itu, Krishna Janmashtami, hari kelahiran Krishna, dirayakan dengan megah di Dwarka dan Mathura[3].

Ketujuh kota suci ini terhubung dengan baik ke berbagai wilayah di India melalui jaringan transportasi darat, kereta api, dan udara.

Daftar 7 kota

sunting
  1. Ayodhya: terletak di negara bagian Uttar Pradesh, India, adalah salah satu kota paling suci dalam tradisi Hindu dan memiliki nilai spiritual yang luar biasa. Kota ini dikenal sebagai tempat kelahiran Rama, avatar ketujuh dari Dewa Wisnu, sehingga sering disebut sebagai Ram Janmabhoomi atau “Tanah Kelahiran Rama.”[4] .
  2. Mathura: Terletak di tepi kanan Sungai Yamuna di pusat distrik Mathura, yang juga disebut Mathura Mandala atau Braj Bhoomi, tempat ini dianggap sebagai pusat budaya India. Krishna lahir di sini, sehingga juga dikenal dengan nama populer ‘Krishnajanmabhoomi’ (“tempat kelahiran Krishna”)[5].
  3. Haridwar: “Haridwar”, juga ditulis sebagai “Hardwar”, secara harfiah berarti “gerbang menuju dewa Vishnu (Hari)” atau “gerbang menuju dewa Shiva (Har)”.[6]
  4. Varanasi: Sebagai Pusat pembelajaran religius “Brahmanikal” dengan para resi, filsuf, penulis, dan musisi yang menjadikannya tempat tinggal mereka selama beberapa abad terakhir[7].
  5. Kanchipuram: Kota ini memiliki 108 kuil Siwa dan 18 kuil Vaishnava. Filsuf Hindu Ramanujacharya (1077–1157 M) yang mempopulerkan filsafat[8] Vishishtadvaita pernah belajar di sini.
  6. Ujjain: Kota yang terkenal dengan Kuil Mahakal. Kota ini terletak di tepi Sungai Shipra di negara bagian Madhya Pradesh, India. Ujjain memiliki salah satu dari dua belas Jyotirlinga, yaitu Kuil Mahakaleshwar yang didedikasikan untuk Dewa Siwa[9].
  7. Dwarka: Kota yang dikenal sebagai “Kota Dewa Krishna,” terletak di negara bagian Gujarat, India. Dwarka adalah rumah bagi Kuil Dwarkadhish sebuah kuil megah yang didedikasikan untuk Krishna sebagai Raja Dwarka.[10]

Lihat Juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "SGI Library Online - The Soka Gakkai Dictionary of Buddhism". web.archive.org. 2014-02-22. Diakses tanggal 2024-12-09. 
  2. ^ "Moksha | Salvation, Dharma & Karma | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-09. 
  3. ^ a b Sahay, Shivswaroop (2008). Pracheen Bharatiya Dharm Evam Darshan (dalam bahasa Hindi). Motilal Banarsidass Publishe. ISBN 978-81-208-2368-6. 
  4. ^ a b Kapur, Anu (2019-03-01). Mapping Place Names of India (dalam bahasa Inggris). Taylor & Francis. ISBN 978-0-429-61421-7. 
  5. ^ Schweig, Graham M. (2005). Dance of divine love: the Rāsa Līlā of Krishna from the "Bhāgavata Purāna, India's classic sacred love story. Princeton (N.J.): Princeton university press. ISBN 978-0-691-11446-0. 
  6. ^ "The Vishnu Purana: Book I: Sacrifice of Daksha (From the Váyu Puráńa)". sacred-texts.com. Diakses tanggal 2024-12-09. 
  7. ^ "Varanasi". web.archive.org. 2006-11-14. Diakses tanggal 2024-12-09. 
  8. ^ "Welcome to Kanchipuram Website". web.archive.org. 2009-08-06. Diakses tanggal 2024-12-09. 
  9. ^ Allchin, Frank Raymond; Erdosy, George (1995-09-07). The Archaeology of Early Historic South Asia: The Emergence of Cities and States (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-37695-2. 
  10. ^ "Submerged Dwarka – Dwarkadhish" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-09.