Sapo tahu

variasi makanan khas Tiongkok

Sapo tahu adalah salah satu jenis masakan yang berasal dari Tiongkok. Sapo tahu ini awalnya dikenal sebagai masakan bagi para vegetarian karena bahan-bahannya tidak menggunakan daging atau ikan, melainkan hanya sayur dan rempah-rempah. Namun, perkembangan selanjutnya, ada perubahan pada masakan sapo tahu dengan masuknya bahan-bahan seperti udang, ikan, dan daging. Dalam acara-acara pesta, sapo tahu tergolong sebagai hidangan pembuka.

Sapo tahu
Sapo tahu disajikan dalam mangkuk tanah liat
SajianPembuka
Tempat asalIndonesia
Dibuat olehTionghoa Indonesia
Suhu penyajianpanas
Bahan utamaTumisan tahu, sayuran, ayam atau boga bahari dalam mangkuk tanah liat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Nama sapo berasal dari penggunaan panci sapo atau claypot yang digunakan untuk memasak hidangan ini. Claypot berbeda dengan mangkuk lainnya karena terbuat dari bahan keramik. Keunggulannya dapat menyimpan panas lebih lama dibanding panci biasa sehingga hidangan bisa tetap hangat hingga tetes terakhir. Sapo memiliki banyak jenisnya seperti sapo tahu, sapo seafood, sapo ayam, dan lain-lain. Sapo biasanya langsung dimasak dalam claypot dengan menggunakan egg tofu alias tahu tiongkok yang bertekstur halus dan lembut. Agar tofu tak hancur harus digoreng terlebih dahulu.[1]

Beberapa bahan yang diperlukan dalam pembuatan sapo tahu antara lain tahu jepang, jamur merang, wortel, sawi putih, bakso ikan, daging ayam, daun bawang, seledri, bawang bombai, bawang putih, cabe merah, saus tiram, kecap ikan, kaldu ayam, minyak wijen, dan tepung maizena.

Di beberapa restoran, sapo tahu disajikan dengan sangat menarik di atas mangkuk keramik khas Tiongkok. Hal ini bertujuan agar sapo tahu tetap terjaga kehangatannya supaya tetap nikmat disantap saat masih hangat.[2][3]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Food Detik: Sapo Tahu, diakses 14 Juni 2017
  2. ^ Kerjanya: Resep sapo tahu, diakses 14 Juni 2017
  3. ^ Resep Nasional: Resep Membuat Sapo Tahu, diakses 14 Juni 2017