Rayon atau santung adalah kain yang dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa. Serat yang dijadikan benang rayon berasal dari polimer organik, sehingga disebut serat semisintesis karena tidak bisa digolongkan sebagai serat sintetis atau serat alami yang sesungguhnya.[1] Dalam industri tekstil, kain rayon dikenal dengan nama rayon viskosa atau sutra buatan. Ini karena karakteristiknya hampir menyerupai kain sutra. Namun harganya lebih terjangkau dibandingkan Sutra. Kain rayon biasanya terlihat berkilau dan tidak mudah kusut. Serat rayon memiliki unsur kimia karbon, hidrogen, dan oksigen.

Penambahan alkali dan karbon disulfida pada selulosa menghasilkan viskosa

Penggunaan

sunting

Kain rayon digunakan secara luas dalam industri garmen untuk bahan pakaian dan perlengkapan busana, seperti daster, jaket, jas, pakaian dalam, syal, topi, dasi, kaus kaki, dan kain pelapis sepatu. Kain jenis ini juga dipakai sebagai kain alas dan pelengkap perabot rumah tangga (seprai, selimut, tirai) dan alat-alat kebutuhan industri (kain untuk perabot rumah sakit, benang ban), serta barang kesehatan pribadi (pembalut wanita dan popok). Di Indonesia, kain rayon merupakan bahan baku untuk industri kain dan baju batik.

Tekstur

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Rayon: The First Semi-Synthetic Fiber Product". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-27. Diakses tanggal 2009-01-22. 

Pranala luar

sunting