Samuel Kanyon Doe (6 Mei 1950/1951 – 9 September 1990) adalah presiden di wilayah Afrika Barat untuk negara Liberia pada periode 1980 hingga 1990. Rezimnya diwarnai oleh pemerintahan diktatur yang berbasis etnis serta penindasan terhadap pihak oposisi.

Samuel Kanyon Doe
Presiden Liberia 21
Masa jabatan
12 April 1980 – 9 September 1990
Wakil PresidenHarry F. Moniba
Informasi pribadi
Lahir(1951-05-06)6 Mei 1951
Tuzon, Liberia
Meninggal9 September 1990(1990-09-09) (umur 39)
Monrovia, Liberia
Partai politikDemokrat Nasional
Suami/istriNancy Doe
(1969-1990)
Find a Grave: 11724199 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan awal

sunting

Doe dilatih oleh Pasukan Baret Hijau Amerika, dan berasal dari etnis Krahn, yang merupakan bagian dari suku di pedesaan dan miskin di pedalaman Liberia. Suku Krahn adalah bagian dari mayoritas besar penduduk Liberia yang merupakan penduduk asli keturunan Afrika, yang telah lama ditindas oleh elit Ameriko-Liberia. Kelompok elite ini adalah merupakan keturunan para bekas budak yang telah dibebaskan dan kemudian menjadi kolonis dari Amerika, yang mendirikan Liberia pada 1847.

Kudeta 1980

sunting

Pada 12 April 1980, Doe melakukan sebuah kudeta militer, membunuh Presiden William R. Tolbert, Jr. di istananya, dan mendirikan sebuah rezim militer (Dewan Penyelamatan Rakyat) dengan dirinya sendiri sebagai pemimpinnya. Ini adalah untuk pertama kalinya sejak Liberia terbentuk sebagai negara, negara itu diperintah oleh rakyat yang merupakan penduduk asli keturunan Afrika dan bukan oleh elit Ameriko-Liberia. Hari-hari pertama rezim ini ditandai oleh pembunuhan massal terhadap para anggota pemerintahan Tolbert yang terguling.[1] Pada Agustus 1981, Thomas Weh Syen, yang menentang langkah-langkah yang dianggapnya pro-Amerika, ditangkap bersama empat orang anggota lainnya dari Dewan Penyelamatan Rakyat atas tuduhan merencanakan pembunuhan Doe. Para tertuduh anggota komplotan ini dihukum mati beberapa hari kemudian.

Kepresidenan

sunting

Hubungan dengan AS

sunting
 
Doe dengan sekretaris keamanan AS Caspar W. Weinberger di luar The Pentagon, 1982

Tahun-tahun pertama pemerintahannya, Doe dengan segera mengembangkan hubungan yang akrab dengan pemerintahan AS, khususnya pada masa pemerintahan Ronald Reagan (yang menyebut Doe sebagai "Ketua Moe").[2] Doe secara terbuka mendukung kebijakan luar negeri Perang Dingin AS di Afrika pada tahun 1980-an (ia bahkan memutuskan hubungan diplomatik degan Uni Soviet), dan sekali bahkan pernah menantang para diplomat untuk bertinju dengannya ketika mereka mengkritik AS di depannya. Ia mengembangkan kecakapan politik dan berpidatonya dengan menonton pidato-pidato Reagan di televisi.

Konstitusi baru dan pemilu 1985

sunting

Doe meminta konstitusi baru disahkan lewat sebuah referendum pada 1984 dan kemudian menyelenggarakan pemilihan presiden pada 15 Oktober 1985. Ia memperoleh 51% suara dalam pemilu yang direkayasa dengan hebat.[3] Ia mengambil surat-surat suara ke sebuah tempat rahasia dan meminta 50 orang anggota staf yang ditunjuknya sendiri untuk menghitungnya.

Sebelum pemilu ia membunuh lebih dari 50 orang lawan politiknya. Diduga pula bahwa Doe mengganti tanggal lahir resminya dari 1951 menjadi 1950 agar ia memenuhi persyaratan konstitusi yang baru yang mensyaratkan bahwa presiden harus berusia sekurang-kurangnya 35 tahun.

Thomas Quiwonkpa, yang pernah menjadi pemimpin dalam kudeta 1980 bersama-sama dengan Doe, berusaha merebut kekuasaan pada 12 November. Upaya ini gagal setelah pertempuran di Monrovia dan Quiwonkpa terbunuh. Doe secara resmi diangkat sumpah pada 6 Januari 1986.

Di bawah Doe, pelabuhan-pelabuhan Liberia dibuka untuk kapal-kapal Amerika, Kanada, dan Eropa, yang membawa banyak investasi asing dari perusahaan-perusahaan perkapalan asing dan melahirkan reputasi bagi Liberia sebagai pelabuhan pajak.

Pada akhir 1980-an, ketika AS dipukul oleh masalah fiskal, serta menurunnya ancaman komunisme dengan meredanya Perang Dingin, AS menjadi galau menyaksikan hebatnya korupsi dalam pemerintahan Doe dan mulai mengurangi bantuan asing bagi Doe. Ditambah dengan kemarahan rakyat yang ditimbulkan oleh favoritisme Doe terhadap sukunya sendiri, Krahn, menyebabkan dia berada dalam posisi yang sangat sulit.

Pembunuhan

sunting

Charles Taylor, seorang bekas sekutu Doe, menyeberang masuk ke Liberia dari Pantai Gading pada 24 Desember 1989 untuk melakukan perang gerilya melawan Doe. Taylor melarikan diri diri dari sebuah penjara Amerika Serikat setelah Doe menuduhnya melakukan penggelapan. Pada pertengahan 1990, kebanyakan wilayah Liberia berada di bawah kekuasaan fraksi-fraksi pemberontak. Doe ditangkap di Monrovia oleh pemimpin fraksi Prince Johnson pada 9 September 1990 dan tak lama kemudian dibunuh; pembunuhannya yang brutal difilmkan dan rekaman videonya berdear secara luas. Kemudian dia diinterogasi sekarat di sekitar sungai dengan belenggu menekan kaki dan dengan sesuatu yang aneh terikat di kelenjar nya seperti yang terlihat di rekaman, di akhir rekaman tersebut dia dipaksa untuk berdiri.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ Admin, Webmaster (2015-04-09). "Tolbert, 13 Slain Officials to be Memorialized". Liberian Observer (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-25. Diakses tanggal 2021-01-03. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-03-15. Diakses tanggal 2006-06-22. 
  3. ^ Moran, Mary H. Liberia: The Violence of Democracy. 1st paperback ed. Philadelphia: U of Pennsylvania Press, 2008, 120.
  4. ^ "Liberian president Samuel Doe is tortured at the hands of the..." Getty Images (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 2021-01-03. 
Didahului oleh:
William R. Tolbert, Jr.
Ketua Dewan Penyelamatan Rakyat
1980–1986
Presiden Liberia

19861990
Diteruskan oleh:
Dr. Amos Sawyer