Sampek Engtay
Sampek Engtay adalah cerita rakyat Tiongkok yang menceritakan percintaan Sampek dan Engtay. Dalam bahasa mandarin kisah ini dikenal sebagai Liang Shanbo Yu Zhu Yingtai (梁山伯與祝英台). Legenda ini sering dianggap sebagai Romeo dan Juliet versi Tionghoa.
Sampek Engtay | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Hanzi tradisional: | 梁山伯與祝英台,山伯英台 | ||||||||||
| |||||||||||
Nama Indonesia | |||||||||||
Indonesia: | Nio Sampek dan Ciok Engtay, Sampek Engtay |
Cerita
suntingEngtay adalah seorang gadis muda dari Shangyu, Zhejiang, putri tunggal dari sebuah keluarga kaya. Ia menyamar sebagai seorang laki-laki dan pergi ke Hangzhou untuk belajar. Dalam perjalanannya, ia berkenalan dengan Sampek, yang berasal dari Kuaiji. Mereka memutuskan diri menjadi saudara angkat. Di sekolah Engtay mulai jatuh cinta dengan Sampek.
Tiga tahun kemudian, Engtay menerima surat dari ayahnya yang meminta ia agar pulang secepatnya. Sebelum pergi, ia membuka kedoknya pada istri kepala sekolahnya, dan meminta agar ia memberikan sebuah kalung kepada Sampek sebagai hadiah pertunangan. Sampek mengantar Engtay pulang sejauh 18 mil. Dalam perjalanan, Engtay mendapat ide untuk menjodohkan Sampek dengan "adik perempuan"nya. Ia meminta Sampek untuk datang ke rumahnya agar ia dapat diperkenalkan dengan adik tersebut.
Ketika Sampek tiba di rumah Engtay, ia akhirnya mengetahui rahasianya. Namun orang tua Engtay memaksanya untuk menikahi orang lain. Sampek sakit hati dan akhirnya meninggal dunia. Pada hari pernikahan Engtay, mereka tidak dapat pergi ke rumah mempelai laki-laki karena terhadang badai di dekat kuburan Sampek. Engtay pergi ke kuburan tersebut dan meminta agar kuburan tersebut terbuka. Tiba-tiba hal ini terjadi dan Engtay meloncat ke dalam kuburan dan bergabung dengan Sampek. Jiwa mereka dilahirkan kembali sebagai sepasang kupu-kupu yang terbang bersama.
Adaptasi
suntingCerita ini telah diangkat oleh Teater Koma disutradarai oleh Norbertus Riantiarno sejak 1988.[1] Pemeran utamanya adalah Idries Pulungan dan Sari Madjid.
Pada tahun 1963, kisah ini diangkat ke layar lebar produksi Shaw Brothers, yang berjudul The Love Eterne.
Rujukan
sunting- ^ (Indonesia)Teater Koma “Sampek Engtay” Bukan Cinta yang Biasa Diarsipkan 2015-11-02 di Wayback Machine., indonesia-now. 2015-11-02
Bibliografi
sunting- "'Butterfly Lovers' to bid for Intangible World Heritage" (June 15, 2004) Xinhuanet.
- "China to seek world heritage listing of 'butterfly lovers' story" (June 14, 2004) Newsgd.com (member of Nanfang Daily Group).
- Mao, Xian (2013). Cowherd and Weaver and other most popular love legends in China. eBook: Kindle Direct Publishing.