Sampang, Cilacap
Sampang (Hanacaraka: ꦱꦩ꧀ꦥꦁ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak 33 km dari ibu kota Kabupaten Cilacap ke arah timur laut. Ibu kota kecamatan berada di Desa Karangtengah.
Sampang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Cilacap | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Drs. Ahmad Khaerudin, M.Si | ||||
Populasi | |||||
• Total | 44.396 jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.01.17 | ||||
Kode BPS | 3301170 | ||||
Desa/kelurahan | 10 Desa | ||||
|
Kecamatan Sampang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Maos pada 15 Juli tahun 1992. Kecamatan Sampang memiliki potensi industri kecil seperti industri jamu serbuk tradisional, antara lain Jamu Putri Kembar dan Sarang Lawet. Karena dilalui jalan nasional, Sampang berkembang sangat pesat. Banyak toko-toko berdiri di sepanjang jalan. Banyak sekolah yang berdiri di Sampang, sehingga banyak pelajar dari luar kecamatan yang bersekolah di Sampang. Di kecamatan ini juga terdapat pusat perbelanjaan Berkah Jaya dan Toko Bangunan Gunung Sari Putra.
Batas Wilayah
suntingBatas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Banyumas |
Timur | Kecamatan Kroya dan Kabupaten Banyumas |
Selatan | Kecamatan Kroya |
Barat | Kecamatan Maos |
Transportasi
suntingKecamatan Sampang mempunyai stasiun kereta api, yakni Stasiun Randegan, yang terletak di desa Karangasem.
Jalan Raya di Kecamatan Sampang, umumnya rami padat, karena jalur perlintasan berbagi kota. Terdapat sub terminal yang terletak di depan pasar sampang yang melayani rute sampang-cilacap, sampang-kroya, sampang-purwokerto, sampang-wangon.
Pelayanan moda angkutan antar propinsi juga menjamur di Sampang, karena tepat di jalur perlintasan, yang melayani tujuan: jogja-solo, bandung, jakarta, serta antar lintas sumatera.
Sejarah
suntingPeristiwa Sepur Kobar di Stasiun Sampang, Cilacap 1942
Peristiwa ini terjadi ketika Belanda dalam masa-masa menyelamatkan diri dari pasukan Dai Nippon. Setelah tiga pelabuhan besar di Utara Jawa diserang Jepang, maka Pelabuhan Cilacap merupakan satu-satunya jalan keluar untuk melarikan diri.
Di awal bulan Maret 1942, sebuah kereta api membawa dua gerbong pasukan KNIL tambahan dari Purwokerto menuju Cilacap guna menyelamatkan diri dari pasukan Jepang. Pada saat itu, tanpa diduga perjalanan mereka bertemu dengan pasukan udara Jepang di Sampang. Maka terjadilah pertempuran antara pasukan Belanda dan pesawat tempur Jepang. Tidak adanya persiapan, membuat pasukan Belanda dengan mudah di hancurkan oleh bom-bom dari pesawat Jepang. Kejadian ini memakan banyak korban tewas dari Belanda dan juga warga setempat. Lokomotif, gerbong, rel, stasiun, bahkan rumah sekitar Stasiun Sampang hancur. Warga setempat menyebut peristiwa ini dengan nama Sepur Kobar. Peristiwa ini di monumenkan dengan Tugu Bom, yang terletak di tengah pertigaan lintas Sampang
Desa/kelurahan
sunting