Kota Hồ Chí Minh

kota di Vietnam
(Dialihkan dari Saigon)

Kota Ho Chi Minh (bahasa Vietnam: Thành phố Hồ Chí Minh), adalah kota terbesar di Vietnam dan terletak dekat delta Sungai Mekong. Dahulu namanya Prey Nokor (bahasa Khmer: ព្រៃនគរ), dan saat itu kota ini merupakan pelabuhan utama Kamboja, yang kemudian ditaklukkan oleh bangsa Vietnam pada abad ke-16. Namanya kemudian berubah menjadi Saigon hingga berakhirnya perang Vietnam, dan dijadikan ibu kota koloni Indochina Prancis, dan ibu kota Vietnam Selatan dari 1954 hingga 1975. Pada 1975, Saigon digabungkan dengan provinsi Gia Định di sekitarnya dan diubah namanya menjadi Kota Ho Chi Minh (meskipun nama Saigon masih sering digunakan). Pusat kota ini terletak di tepi Sungai Saigon, 60 km dari Laut Tiongkok Selatan.[2]

Kota Ho Chi Minh
Thành phố Hồ Chí Minh
Saigon/Sài Gòn
Searah jarum jam: Balai Kota Ho Chi Minh; Basilika Notre-Dame Saigon; Istana Reunifikasi; Teater Kota; pemandangan Distrik 1; Pasar Bến Thành
Julukan: 
Paris dari Timur, Mutiara dari Timur Jauh
Lokasi di Vietnam dan Vietnam Selatan
Lokasi di Vietnam dan Vietnam Selatan
Kota Ho Chi Minh di Vietnam
Kota Ho Chi Minh
Kota Ho Chi Minh
Lokasi di Vietnam
Kota Ho Chi Minh di Asia Tenggara
Kota Ho Chi Minh
Kota Ho Chi Minh
Lokasi di Asia Tenggara
Koordinat: 10°48′N 106°39′E / 10.800°N 106.650°E / 10.800; 106.650
Negara Vietnam
Dikenal pula sebagaiSaigon
Didirikan1698
Berubah nama1976
DemonimSaigonese
Pemerintahan
 • Sekretaris PartaiLê Thanh Hải
 • Ketua Komite RakyatLê Hoàng Quân
 • Ketua Wanita Dewan RakyatNguyễn Thị Quyết Tâm
Luas
 • Total809,23 sq mi (2,095 km2)
Ketinggian
63 ft (19 m)
Populasi
 (1 April 2010)[1]
 • Total7.396.446
 • Kepadatan9,141/sq mi (3,531/km2)
Zona waktuUTC+7
 • Musim panas (DST)UTC+7
Kode area telepon+84 (8)
Situs webSitus web resmi

Kota Ho Chi Minh adalah pusat keuangan, media, teknologi, pendidikan, dan transportasi. Kota ini menghasilkan hampir seperempat dari total PDB Vietnam dan merupakan rumah bagi banyak perusahaan multinasional.[3] Bandara Internasional Tan Son Nhat, bandara utama yang melayani kota, adalah bandara tersibuk di Vietnam berdasarkan lalu lintas penumpang, terhitung hampir setengah dari semua kedatangan internasional ke Vietnam.[4]

Asal usul nama

sunting

Nama asli dalam bahasa Khmer

sunting

Saigon dikenal oleh penduduk aslinya bangsa Khmer sebagai Prey Nokor (bahasa Khmer: ព្រៃនគរ). Prey Nokor berarti "kota hutan" atau "negeri hutan" dalam bahasa Khmer (Prey = "hutan"; Nokor = "kota, negeri", dari bahasa Sanskerta nagara). Nama Prey Nokor masih digunakan di Kamboja hingga sekarang, dan oleh minoritas Khmer Krom yang tinggal di delta Mekong.

Nama tradisional dalam bahasa Vietnam

sunting

Setelah Prey Nokor dihuni oleh bangsa Vietnam yang bermigrasi dari utara, kota ini dikenal sebagai Sài Gòn. Ada banyak perdebatan mengenai asal usul nama Saigon dalam bahasa Vietnam. Etimologinya dianalisis di bawah.

Sebelum kolonisasi Prancis, nama Saigon dalam bahasa Vietnam adalah Gia Ðịnh. Pada 1862, Prancis membuang nama resmi ini dan mengadopsi nama "Saïgon", yang selalu populer sebagai Sài Gòn.

Dari sudut ortografis, nama Vietnam Sài Gòn ditulis dalam dua suku kata, yang merupakan konvensi tradisional penulisan ejaan Vietnam. Namun sebagian orang menulis nama kota ini sebagai SàiGòn atau Sàigòn untuk menghemat ruang atau memberikannya kesan barat.

Etimologi bahasa Vietnam

sunting

Sebuah etimologi yang sering terdengar ialah bahwa Sài adalah sebuah kata pinjaman dari (bahasa Tionghoa: 柴, diucapkan chái dalam bahasa Mandarin) yang berarti "kayu api, balok kayu, ranting; tiang", sementara Gòn adalah sebuah kata pinjaman lain dari bahasa Tionghoa (棍, diucapkan gùn dalam bahasa Mandarin) yang berarti "tongkat, tiang", dan yang artinya berkembang menjadi "kapas" dalam bahasa Vietnam (bông gòn, secara harafiah berarti "tongkat kapas", yaitu "pohon kapas", yang kemudian dipersingkat menjadi gòn).

Sebagian orang mengatakan bahwa nama ini berasal dari banyak tanaman kapas yang ditanam bangsa Khmer di sekitar Prey Nokor, dan yang masih dapat dilihat di kuil Cây Mai dan daerah-daerah sekitarnya. …

Trương Vĩnh Ký, "Souvenirs historiques sur Saïgon et ses environs", dalam Excursions et Reconnaissances, Imprimerie Coloniale, Saïgon, 1885.

Sebuah penjelasan lainnya ialah bahwa makna etimologis "ranting" (Sài) dan "batang kayu" (Gòn) merujuk kepada hutan yang rapat dan tinggi yang pernah ada di sekitar kota ini, hutan yang sudah dirujuk oleh nama Khmer Prey Nokor.

Orang-orang Tionghoa baik di Vietnam maupun di Tiongkok tidak menggunakan nama柴棍 (diucapkan Chaai-Gwan dalam bahasa Kantonis dan Cháigùn dalam bahasa Mandarin), meskipun secara etimologis inilah nama yang konon merupakan asal usul nama Vietnam Sài Gòn (bila teorinya memang benar). Sebaliknya, mereka menyebut kota ini 西貢 (diucapkan Sai-Gung dalam bahasa Kantonis dan Xīgòng dalam bahasa Mandarin), yang semata-mata sebagai transliterasi fonetik nama "Saigon".

Etimologi Khmer

sunting

Sebuah etimologi lain yang sering diajukan ialah bahwa "Saigon" berasal dari "Sai Con", yang merupakan transliterasi dari kata dalam bahasa Khmer prey kor ( ) yang berarti "hutan pohon randu" (prey = hutan; kor = pohon kapuk atau randu). Kata bahasa Khmer prey kor tidak boleh dikacaukan dengan nama Khmer "Prey Nokor" yang telah dibahas di atas (kor adalah sebuah kata bahasa Khmer yang berarti "pohon randu", sementara nokor adalah kata dalam bahasa Khmer dari bahasa Sanskerta yang berarti "kota, negeri").

Teori etimologi Khmer ini cukup menarik karena konteks Khmer ketika para pemukim Vietnam pertama tiba di daerah ini. Namun, teori ini sama sekali gagal menjelaskan bagaimana kata Khmer "prey" berubah menjadi "Sài" dalam bahasa Vietnam, karena kedua suku kata ini secara fonetik sangat berbeda.

Etimologi bahasa Kantonis

sunting

Sebuah etimologi yang kurang dapat diterima diajukan oleh Vương Hồng Sển, seorang sarjana Vietnam pada awal abad ke-20, yang menegaskan bahwa kata Sài Gòn aslinya berasal dari nama Cholon dalam bahasa Kantonis (bahasa Vietnam: quốc ngữ Chợ Lớn; chữ nôm), yaitu daerah Pecinan di Saigon. Nama (asli) Cholon dalam bahasa Kantonis adalah "Tai-Ngon" (堤岸), yang berarti "tembok". Teori ini berpendapat bahwa "Sài Gòn" berasal dari "Tai-Ngon".

Nama sekarang

sunting

Pada 1 Mei 1975, setelah jatuhnya Vietnam Selatan, pemerintah komunis yang kini berkuasa mengganti nama kota ini dengan menggunakan nama samaran pemimpin mereka Hồ Chí Minh. Nama yang resmi sekarang adalah Thành phố (artinya kota) Hồ Chí Minh, yang sering kali disingkat menjadi TPHCM. Dalam bahasa Indonesia, nama ini diterjemahkan menjadi Kota Ho Chi Minh, dan dalam bahasa Prancis diterjemahkan menjadi Hô Chi Minh Ville. Namun, nama lama Sài Gòn/Saigon masih banyak digunakan oleh orang Vietnam dan ditemukan dalam nama-nama perusahaan, judul-judul buku, dan kadang-kadang dalam papan keberangkatan di bandara.

Sejarah

sunting

Kota Ho Chi Minh dimulai sebagai sebuah desa nelayan kecil dengan nama Prey Nokor. Wilayah yang kini menjadi daerah kota paad mulanya adalah daerah rawa-rawa dan dihuni oleh bangsa Khmer selama berabad-abad sebelum datangnya bangsa Vietnam.

Pada 1623, Raja Chey Chettha II dari Kamboja (1618-1628) mengizinkan pengungsi-pengungsi Vietnam melarikan diri dari perang saudara Trinh-Nguyen di Vietnam untuk menetap di wilayah Prey Nokor, dan membangun sebuah rumah adat di Prey Nokor. Gelombang para pemukim Vietnam yang kian bertambah, yang tidak dapat ditahan oleh kerajaan Kamboja, yang kini diperlemah oleh karena peperangan dengan Thailand, perlahan-lahan menciptakan Vietnamisasi atas daerah tersebut. Akhirnya, Prey Nokor dikenal sebagai Saigon.

Pada 1698, Nguyen Huu Canh, seorang bangsawan Vietnam, dikirim oleh para penguasa Nguyen dari Huế untuk membangun struktur administratif Vietnam di wilayah itu, dan dengan demikian memisahkannya dari Kamboja, yang tidak cukup kuat untuk melakukan intervensi. Canh sering kali dianggap berjasa karena memperluas Saigon hingga menjadi sebuah permukiman penting. Sebuah benteng besar Vauban yang dinamai Gia Dinh telah dibangun, yang belakangan dihancurkan oleh Prancis dalam pertempuran Chi Hoa.

 
Pasukan Prancis di barak di Saigon, 1930

Setelah ditaklukkan Prancis pada 1859, kota ini dipengaruhi oleh Prancis selama pendudukan mereka atas Vietnam, dan sejumlah bangunan bergaya klasik barat di kota ini mencerminkan pengaruh tersebut. Akibatnya Saigon dijuluki sebagai "Mutiara dari Timur Jauh " (Hòn ngọc Viễn Đông) atau "Paris di Timur" (Paris Phương Đông).

Pada 1954, Prancis dikalahkan oleh komunis Viet Minh dalam Pertempuran Điện Biên Phủ, dan mengundurkan diri dari Vietnam. Bukannya mengakui pihak komunis sebagai pemerintah yang baru, mereka memberikan dukungan kepada pemerintahan yang dibentuk oleh Kaisar Bảo Đại. Bảo Đại menjadikan Saigon sebagai ibu kotanya pada 1950. Saat itu Saigon dan kota Cholon (Chợ Lớn), yang kebanyakan penduduknya adalah orang-orang Tionghoa Vietnam, digabungkan menjadi satu unit administrasi yang disebut Ibu kota Saigon (Đô Thành Sài Gòn dalam bahasa Vietnam). Ketika Vietnam secara resmi dibagi menjadi Vietnam Utara (Republik Demokrasi Vietnam) dan Vietnam Selatan (Republik Vietnam), pemerintahan selatan, yang dipimpin oleh Presiden Ngô Đình Diệm, mempertahankan Saigon sebagai ibu kotanya.

 
Jalanan di Saigon pada tahun 1968

Ketika Perang Vietnam berakhir, pada 30 April 1975, kota ini jatuh ke tangan kekuasaan Tentara Rakyat Vietnam. Di AS peristiwa ini biasanya disebut sebagai "Kejatuhan Saigon," sementara di Vietnam disebut "Pembebasan Saigon."

Pada 1976, setelah dibentuknya Republik Sosialis Vietnam yang bersatu di bawah komunis, kota Saigon (termasuk Cholon), Provinsi Gia Ðịnh dan 2 Distrik suburban dari dua Provinsi lain di dekatnya digabungkan sehingga menjadi Kota Hồ Chí Minh untuk menghormati almarhum pemimpin komunis Hồ Chí Minh. Nama lamanya Saigon masih digunakan secara luas oleh banyak orang Vietnam, khususnya dalam konteks yang tidak resmi. Biasanya, istilah Saigon hanya merujuk pada distrik-distrik urban Kota Hồ Chí Minh. Istilah "Saigon" juga dapat ditemukan di nama-nama toko di seluruh negara, bahkan juga di Hanoi. Dalam istilah-istilah seperti "Fesyen Saigon" atau "Gaya Saigon" kata "Saigon" digunakan untuk merujuk pada keanggunan dan modernitas. Kini, pusat kotanya masih dihiasi dengan jalan-jalan raya yang luas dan elegan dan gedung-gedung bersejarah kolonial Prancis. Struktur-struktur yang paling menonjol di pusat kota adalah Gedung Reunifikasi (Dinh Thống Nhất), Balai Kota (Uy ban Nhan dan), Teater Munisipal (Nha hat Thanh pho), Kantor Pos (Buu dien Thanh Pho), Museum Revolusioner (Bao tang Cach mang), Kantor Bank Negara (Ngan hang Nha nuoc), Pengadilan Rakyat (Toa an Nhan dan) dan Katedral Notre Dame (Nhà thờ Đức Bà).

 
Panorama kota Ho Chi Minh, 2019

Di Kota Ho Chi Minh terdapat penduduk etnis Tionghoa yang telah mapan. Cholon, yang kini dikenal sebagai Distrik 5 dan bagian-bagian dari Distrik 6, 10 dan 11, berfungsi sebagai Pecinan.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 7 juta (penduduk terdaftar ditambah dengan pekerja pendatang), Kota Ho Chi Minh membutuhkan peningkatan infrastruktur masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan ini, pemerintah kota dan sentral telah berupaya mengembangkan pusat-pusat urban yang baru. Dua proyek yang paing menonjol adalah pusat kota Thu Thiem di Distrik 2 (sedang dalam perencanaan, pembangunannya belum dimulai) dan proyek Pusat Kota Baru Phu My Hung di Distrik 7 (sebagai bagian dari Saigon Selatan di mana terdapat berbagai sekolah internasional seperti sekolah Jepang, Royal Melbourne Institute of Technology dari Australia, sekolah Taiwan dan Korea).

Geografi dan iklim

sunting

Kota Ho Chi Minh terletak pada 10°45' LU, 106°40' BT (10.75, 106.667) di wilayah tenggara Vietnam, 1.760 km selatan dari Hanoi. Ketinggian rata-ratanya adalah 19 meter di atas permukaan laut. Kota ini berbatasan dengan Provinsi Tay Ninh dan Binh Duong di utara, Provinsi Dong Nai dan Ba Ria - Vung Tau di sebelah timur, Provinsi Long An di barat dan Laut Timur di selatan dengan pantai yang panjangnya 20 km. Luas kotanya 2.095 km² (0.63% dari daratan Vietnam), membentang hingga ke Cu Chi (20 km dari perbatasan Kamboja), dan di bagian bawah hingga ke Can Gio di pantai Laut Timur. Jarak dari titik paling utara (Komun Phu My Hung, Distrik Cu Chi) ke titik yang paling selatan (Komun Long Hoa, Distrik Can Gio) adalah 120 km, dan dari titik paling timur (Ward Long Binh, Distrik Sembilan) hingga ke titik paling barat (Komun Binh Chanh, Distrik Binh Chanh) adalah 46 km.

Kota ini beriklim tropis, dengan kelembapan rata-rata 75%. Satu tahun dibagi menjadi dua musim yang sangat berbeda: Musim hujan dengan curah hujan rata-rata sekitar 1.800 mm per tahun (sekitar 100 hari hujan per tahun), yang biasanya dimulai pada bulan Mei dan berakhir pada akhir November. Musim kering berlangsung dari Desember hingga April. Temperatur rata-ratanya 28 °C, temperatur tertinggi kadang-kadang mencapai 39 °C sekitar tengah hari pada akhir April, sementara yang terendah mungkin hingga di bawah 16 °C pada pagi-pagi sekali di akhir Desember.

Data iklim Bandar Udara Internasional Tân Sơn Nhất, Kota Ho Chi Minh, Vietnam
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 36.4
(97.5)
38.7
(101.7)
39.4
(102.9)
40.0
(104)
39.0
(102.2)
37.5
(99.5)
35.2
(95.4)
35.0
(95)
35.3
(95.5)
34.9
(94.8)
35.0
(95)
36.3
(97.3)
40.0
(104)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 31.6
(88.9)
32.9
(91.2)
33.9
(93)
34.6
(94.3)
34.0
(93.2)
32.4
(90.3)
32.0
(89.6)
31.8
(89.2)
31.3
(88.3)
31.2
(88.2)
31.0
(87.8)
30.8
(87.4)
32.3
(90.1)
Rata-rata harian °C (°F) 26.0
(78.8)
26.8
(80.2)
28.0
(82.4)
29.2
(84.6)
28.8
(83.8)
27.8
(82)
27.5
(81.5)
27.4
(81.3)
27.2
(81)
27.0
(80.6)
26.7
(80.1)
26.0
(78.8)
27.4
(81.3)
Rata-rata terendah °C (°F) 21.1
(70)
22.5
(72.5)
24.4
(75.9)
25.8
(78.4)
25.2
(77.4)
24.6
(76.3)
24.3
(75.7)
24.3
(75.7)
24.4
(75.9)
23.9
(75)
22.8
(73)
21.4
(70.5)
23.7
(74.7)
Rekor terendah °C (°F) 13.8
(56.8)
16.0
(60.8)
17.4
(63.3)
20.0
(68)
20.0
(68)
19.0
(66.2)
16.2
(61.2)
20.0
(68)
16.3
(61.3)
16.5
(61.7)
15.9
(60.6)
13.9
(57)
13.8
(56.8)
Presipitasi mm (inci) 13.8
(0.543)
4.1
(0.161)
10.5
(0.413)
50.4
(1.984)
218.4
(8.598)
311.7
(12.272)
293.7
(11.563)
269.8
(10.622)
327.1
(12.878)
266.7
(10.5)
116.5
(4.587)
48.3
(1.902)
1.931
(76,023)
Rata-rata hari hujan 2.4 1.0 1.9 5.4 17.8 19.0 22.9 22.4 23.1 20.9 12.1 6.7 155.6
% kelembapan 72 70 70 72 79 82 83 83 85 84 80 77 78
Rata-rata sinar matahari bulanan 245 246 272 239 195 171 180 172 162 182 200 226 2.490
Sumber #1: Vietnam Institute for Building Science and Technology,[5] Asian Development Bank[6]
Sumber #2: World Meteorological Organization (rainfall)[7]
 
Istana Reunifikasi
 
Balai Kota Ho Chi Minh

Sistem politik dan administratif

sunting
 
Teater Kota
 
Interior Kantor Pos Pusat

Kota Ho Chi Minh adalah sebuah munisipalitas yang sederajat dengan provinsi-provinsi di Vietnam. Karena itu, kota ini mempunyai struktur politik yang sama dengan provinsi, dengan Dewan Rakyat dan Komite Rakyat sebagai badan administrasi utamanya. Dewan Rakyat terdiri dari 95 orang wakil rakyat yang terpilih,s ementara Komite Rakyat mempunyai 13 anggota yang dipilih oleh dewan sebagai badan administrasi utama pemerintah.

Ketua Dewan Rakyat adalah pejabat pemerintahan tertinggi, sementara Ketua Komite Rakyat adalah eksekutif tertinggi kota. Jadi kota ini tidak mempunyai satu posisi wali kota saja seperti di banyak kota lainnya di dunia. Partai Komunis Vietnam (PKV) memimpin semua aktivitas politik, ekonomi, dan sosial di seluruh negeri, karena itu Sekretaris Komite PKV Kota Ho Chi Minh sesungguhnya adalah pejabat dengan kedudukan tertinggi di kota ini.

Sejak Desember 2003, munisipalitas ini dibagi menjadi 24 distrik. Lima di antaranya (Luas: 1.601 km²) ditetapkan sebagai distrik suburban "Huyện" dalam bahasa Vietnam), meliputi daerah pertanian yang mengurban di sekitar kota yang termasuk dalam perbatasan resmi munisipalitas. Distrik-distrik ini dinamai Nhà Bè, Cần Giờ, Hóc Môn, Củ Chi, dan Bình Chánh. Ke-19 distrik lainnya {Luas: 494 km²} terdapat di dalam kota sendiri. Hanya tujuh dari ke-19 distrik ini yang mempunyai nama (Tân Bình, Bình Thạnh, Phú Nhuận, Thủ Dức, Bình Tân, Tân Phú dan Gò Vấp) – sementara sisanya hanya diberi nomor satu hingga dua belas. Masing-masing Distrik ini dibagi lagi ke dalam banyak ward ("kampung" atau "Phường" dalam bahasa Vietnam), sementara sebuah Distrik suburban biasanya terdiri dari banyak komun dan kota kecamatan (townships) ("Xã" dan "Thị trấn" dalam bahasa Vietnam). Sekarang ini, Kota Ho Chi Minh mempunyai 254 kampung, 58 komun dan 5 kota kecamatan (lihat Daftar unit adminisratsi Kota Ho Chi Minh di bawah).

Daftar Unit Administrasi Kota Ho Chi Minh
Nama Distrik Satuan sub-divisi Luas wilayah (km²) Jumlah penduduk per Sensus 1 Oktober 2004 Penduduk per Pertengahan 2005
Distrik-distrik Dalam:
Distrik 1 10 kampung 7,73 198.032 199.899
Distrik 2 11 kampung 49,74 125.136 126.084
Distrik 3 14 kampung 4,92 201.122 199.297
Distrik 4 15 kampung 4,18 180.548 185.268
Distrik 5 15 kampung 4,27 170.367 192.157
Distrik 6 14 kampung 7,19 241.379 243.416
Distrik 7 10 kampung 35,69 159.490 163.608
Distrik 8 16 kampung 19,18 360.722 366.251
Distrik 9 13 kampung 114 202.948 207.696
Distrik 10 15 kampung 5,72 235.231 235.370
Distrik 11 16 kampung 5,14 224.785 225.908
Distrik 12 10 kampung 52,78 290.129 299.306
Distrik Go Vap 12 kampung 19,74 452.083 468.468
Distrik Tan Binh 15 kampung 22,38 397,569 394.281
Distrik Tan Phu 11 kampung 16,06 366.399 372.519
Distrik Binh Thanh 20 kampung 20,76 423.896 435.300
Distrik Phu Nhuan 15 kampung 4,88 175.293 175.716
Distrik Thu Duc 12 kampung 47,76 336.571 346.329
Distrik Binh Tan 10 kampung 51,89 398.712 403.643
Total Distrik-distrik Dalam 254 kampung 494,01 5.140.412 5.240.516
Distrik-distrik suburban:
Distrik Cu Chi 20 komun dan 1 kota kecamatan 434,50 288.279 296.032
Distrik Hoc Mon 11 komun dan 1 kota kecamatan 109,18 245.381 251.812
Distrik Binh Chanh 15 komun dan 1 kota kecamatan 252,69 304.168 311.702
Distrik Nha Be 6 komun dan 1 kota kecamatan 100,41 72.740 73.432
Distrik Can Gio 6 komun dan 1 kota kecamatan 704,22 66.272 66.444
Total Distrik Suburban 58 komun dan 5 kota kecamatan 1.601 976.839 999.422
Seluruh Kota 254 kampung, 58 komun dan 5 kota kecamatan 2.095.01 6.117.251 6.239.938

Demografi

sunting
 
Kuil Cao Dai Ho Chi Minh

Menurut Sensus 1 Oktober 2004, penduduk Kota Ho Chi Minh berjumlah 6.117.251 (dari jumlah ini, 19 Distrik dalam mempunyai 5.140.412 penduduk dan 5 Distrik suburban mempunyai 976.839 penduduk). Pada pertengahan 2005, penduduk kota ini diperkirakan 6.239.938 (dari jumlah ini 19 Distrik dalam mempunyai 5.240.516 penduduk dan 5 Distrik suburban mempunyai 999.422 penduduk), atau sekitar 7,4% dari seluruh penduduk Vietnam; sehingga konsentrasi penduduk di kota ini adalah yang tertinggi di seluruh negeri.

Sebagai unit administratif, penduduknya juga yang terbanyak pada tingkat provinsi. Sebagai pusat ekonomi dan finansial terbesar di Vietnam, Kota Ho Chi Minh telah memikat semakin banyak imigran dari daerah provinsi Vietnam lainnya dalam tahun-tahun belakangan ini. Karenanya, penduduknya bertambah dengan cepat. Dari 1999 - 2004, penduduk kota ini telah bertambah sekitar 200.000 orang per tahunnya.

Masyarakat Ho Chi Minh mayoritas dihuni oleh etnis Kinh atau etnis Vietnam. Data pada sensus penduduk Vietnam 2009, dari 7.162.864 jiwa penduduk, masyarakat kota ini berasal dari 55 etnis. Sebanyak 6.699.124 jiwa (93,52%) adalah etnis Kinh atau Vietnam. Etnis terbesar kedua ialah Hoa (etnis asal Tiongkok) sebanyak 414.045 jiwa (5,78%), kemudian Khmer sebanyak 24.268 jiwa (0,34%), etnis Cham sebanyak 7.819 jiwa (0,11%), etnis Tay sebanyak 4.541 jiwa (0,06%), etnis Muong sebanyak 3.462 jiwa (0,05%), etnis Nung sebanyak 2.571 jiwa (0,03%), etnis Thai sebanyak 2.390 jiwa (0,03%), dan 0,08% etnis lainnya.[8]

Sementara pada Sensus 2019, data etnis di Ho Chi Minh tercatat sebanyak 8.523.173 jiwa atau 94,77% penduduk kota ini adalah etnis Kinh. Diikuti oleh etnis Hoa sebanyak 382.836 jiwa atau 4,26%, kemudian etnis Khmer sebanyak 50.422 jiwa atau 0,56%. Etnis lainnya sebanyak 0,41%.[9]

Orang Kinh menggunakan bahasa Vietnam dengan aksen-aksen wilayahnya masing-masing: orang Vietnam selatan (sekitar 50%), utara (30%) dan tengah (20%). Sementara orang Hoa menggunakan dialek Kantonis, bahasa Tiochu (Chaozhou), Fujian, Hainan dan Hakka; hanya beberapa yang berbicara dengan menggunakan bahasa Mandarin yang standar. Bahasa Inggris dalam berbagait ingkatnya digunakan khususnya dalam pariwisata dan sector perdagangan yang banyak berhubungan dengan bangsa-bangsa lain. Karena itu, bahasa Inggris secara de facto merupakan bahasa kedua bagi sebagian penduduk Saigon.

 
Hùng Kings Temple, Ho Chi Minh
 
Gereja Notre-Dame Basilika Ho Chi Minh
 
Masjid Jamia Al-Musulman Ho Chi Minh

Mayoritas masyarakat Vietnam tidak percaya tentang Tuhan dan tidak menganut agama apapun atau disebut juga dengan atheis. Meski demikian, beberapa penduduknya menganut agama tertentu, dan sebagian besarnya adalah agama Buddha, Kekristenan, serta agama kepercayaan di Vietnam seperti Cao Dai dan Hòa Hảo.[8]

Di Ho Chi Minh, pada sensus Vietnam 2009, dari 7.162.864 jiwa penduduk, yang menganut agama tertentu sebanyak 1.983.048 jiwa (27,69%). Jumlah ini jauh lebih banyak dibanding ibu kota Vietnam, Hanoi, yang mana hanya 3,98% penduduknya yang menganut agama tertentu. Sebagian besar penduduk kota ini menganut agama Buddha yakni 1.164.930 jiwa (16,26%). Kemudian, sebanyak 772.299 jiwa (10,78%) menganut agama Kekristenan, mayoritas Katolik sebanyak 745.283 jiwa (10,40%) dan Protestan sebanyak 27.016 jiwa (0,38%). Selebihnya menganut Cao Dai 31.633 jiwa (0,44%), Islam sebanyak 6.580 jiwa (0,09%), Hòa Hảo sebanyak 4.898 jiwa (0,07%), dan yang lain sebanyak 0,04%.[8]

No Agama Sensus 2009
Jumlah %
1 Tanpa agama 5.179.816 72,32%
2 Buddha 1.164.930 16,26%
3 Kekristenan 772.299 10,78%
4 Cao Dai 31.633 0,44%
5 Islam 6.580 0,09%
6 Hòa Hảo 4.894 0,07%
7 Lainnya 2.712 0,04%

Ekonomi

sunting
 
Distrik 1, pusat bisnis di Kota Ho Chi Minh
 
Pelabuhan Saigon adalah salah satu dari lima pelabuhan utama di Vietnam, dan merupakan salah satu pelabuhan peti kemas tersibuk di dunia

Kota Ho Chi Minh adalah pusat ekonomi terpenting di Vietnam. Sekitar 300.000 usaha, termasuk banyak perusahaan besar, terlibat dalam industri teknologi tinggi, elektroik, pemrosesan dan industri ringan, juga dalam bangunan, bahan bangunan dan produk pertanian. Saat ini, kota ini mempunyai 15 taman industri dan zona pemrosesan ekspor (EPZ), selain Taman Perangkat Lunak Quang Trung dan Taman Teknologi Tinggi Sai Gon (SHTP). Ada pasar grosir besar dan menengah 171, puluhan rantai toko serba ada, lusinan mal belanja, dan banyak pusat mode dan kecantikan modern. Di dalam kota terdapat lebih dari 50 bank dengan ratusan cabangnya ditambah dengan sekitar 20 perusahaan asuransi. Bursa saham Vietnam pertama dibuka di kota ini pada 2001.

Pada 2005, PDB kota ini diperkirakan AS$ 11,6 miliar, atau sekitar AS$ 1.850 per kapita, (naik 12,2% pada 2004) dan mewakili 20% PDB seluruh negara. Metode Keseimbangan kemampuan berbelanja PDB, mencapai AS$ 56 miliar, atau sekitar AS$ 8.900 per kapita (sekitar 3,5 kali lebih tinggi daripada rata-rata di seluruh negara). Nilai Produk Industri kota ini adalah AS$ 5,6 miliar, setara dengan 30% dari seluruh negeri. Perputaran ekspor-impor melalui pelabuhan Kota Ho Chi Minh mengambil AS$ 29 miliar, atau 40% dari keseluruhan jumlah yang dicapai di seluruh negeri. Kota Ho Chi Minh juga telah menyumbangkan sekitar 30% kepada pendapatan tahunan anggaran nasional.

Kota ini mempunyai ratusan perusahaan percetakan dan penerbitan. Juga terdapat banyak toko buku jaringan perpustakaan umum dan sekolah. Perpustakaan Umum Kota Ho Chi Minh dengan lebih dari 1,5 juta koleksi bukunya, adalah sebuah gedung yang berarsitektur indah, di antara yang terindah di Vietnam. Orang dapat mengunjungi Museum Sejarah, Museum Revolusi, Museum Perempuan Selatan, Museum Angkatan Bersenjata Tenggara, Museum Seni, Galeri untuk Sisa-sisa Perang, Gedung Memorial Nha Rong, Relikui Ben Duoc tentang Terowongan Bawah Tanah dan banyak galeri seni swasta. Selain Teater Munisipal, ada banyak tempat hiburan yang indah seperti misalnya Teater Bến Thành dan Hòa Bình dan Panggung Musik Lan Anh. Taman Wisata dan Budaya Đầm Sen, Taman Budaya Suoi Tien dan pantai Can Gio Eco adalah tiga tempat rekreasi di dalam kota yang populer di antara pengunjung.

Pengunjung juga dapat menikmati berbagai makanan asing, dari sushi Jepang hingga daging panggang Texas. Kota ini mempunyai ratusan hotel berkelas dengan lebih dari 18.000 kamar, termasuk 10 hotel mewah berbintang 5. Namun, wisatawan berkantung tipis dengan mudah dapat menemukan menu dan kamar yang murah di "Wilayah Barat" ("Western Quarter") di Jalan Pham Ngu Lao di Distrik 1.

Pendidikan

sunting
 
Universitas Nasional Vietnam Kota Ho Chi Minh

Pendidikan tinggi di Kota Ho Chi Minh cukup maju; di sini terdapat sekitar 50 universitas dan perguruan tinggi dengan lebih dari 300.000 mahasiswa di tempat-tempat seperti misalnya: Universitas Nasional Vietnam dengan 35.000 mahasiswa, universitas terpenting di wilayah selatan, yang terdiri atas 6 sekolah anggota utama: Universitas Ilmu Pengetahuan Alam (dulunya Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan Alam Saigon); Universitas Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora (sebelumnya Sekolah Tinggi Sastra Saigon); Universitas Politeknik (dulunya Institut Teknologi Nasional); Universitas Internasional, Fakultas Ekonomi dan Universitas Teknologi Informasi yang baru didirikan.

 
Peta yang menunjukkan semua lokasi Universitas di Kota Ho Chi Minh

Beberapa lembaga pendidikan penting lainnya termasuk: Universitas Pedagogi Kota Ho Chi Minh, Universitas Ekonomi, Universitas Arsitektur, Universitas Kedokteran dan Farmasi, Universitas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Hukum, Universitas Pendidikan Teknik, Universitas Perbankan, Universitas Transportasi, Universitas Industri, Universitas Terbuka, Universitas Olah Raga dan Pendidikan Jasmani, Universitas Seni, Universitas Kebudayaan dan Konservatorium Musik.

Universitas RMIT dengan lebih dari 2.000 mahasiswa, sebuah unit pendidikan tinggi yang unik karena mendapatkan investasi asing di Vietnam saat ini, didirikan pada 2002 oleh Institut Teknologi Kerajaan Melbourne (RMIT) dari Australia.

Kesehatan masyarakat

sunting

Sistem pemeliharaan kesehatan kota ini relatif maju dengan sebuah jaringan yang terdiri atas 80 rumah sakit atau pusat medis milik masyarakat dan puluhan lainnya klinik swasta. Lembaga-lembaga ini dilengkapi dengan peralatan medis yang maju. Rumah Sakit Chợ Rẫy yang mempunyai 1.400 tempat tidur, ditingkatkan mutunya dengan bantuan Jepang dan Institut Kardiologi yang disponsori Prancis, adalah salah satu fasilitas medis terbaik di seluruh Indochina. Pusat Diagnosis (Medis) Hoa Hao dan Rumah Sakit FV baru-baru ini menarik banyak klien, termasuk orang-orang asing, karena kualitas pelayanannya yang baik dan perlengkapannya yang modern. Pasien dating dari kota-kota dari provinsi-provinsi yang berdekatan dan juga dari Kamboja.

Transportasi

sunting
 
Bandar Udara Internasional Tan Son Nhat

Vietnam Airlines adalah perusahaan penerbangan nasional Vietnam. Perusahaan ini saat ini mengoperasikan sebuah armada pesawat modern buatan Barat, termasuk Airbus 320, 321, Boeing 767, 777 dan 787 dalam waktu dekat nanti. Lebih dari 20 jalur dalam negeri dan 39 tujuan internasional dilayani. Perusahaan penerbangan kedua Vietnam, Pacific Airlines, menggunakan sebuah armada sewaan terdiri dari Boeing 737 dan 767. Bandar Udara Internasional Tan Son Nhat, sebuah bandar udara gabungan sipil dan militer, terletak 7 km di sebelah utara pusat (Distrik 1) Kota Ho Chi Minh (Saigon). Pelayanan taksi dan tersedia untuk perjalanan dari dan ke bandar udara dan di dalam kota. Karena pertumbuhan penumpang udara yang cepat dan jarak yang dekat dari Bandar Udara Tan Son Nhat ke pusat kota, pemerintah Vietnam telah bersiap-siap membangun sebuah Bandar udara internasional yang baru dekat Kota Long Thanh, Provinsi Dong Nai sekitar 50 km di barat laut.

Kota ini merupakan pusat jalur kereta api Trans-Vietnam. Penumpang dapat pergi ke Hanoi dan perbatasan Tiongkok, sekitar 1.950 km di utara. Ada banyak pelabuhan sepanjang Sungai Saigon dan Dong Nai, seperti misalnya: Pelabuhan Saigon, Newport, OPelabuhan Bennghe dan Pelabuhan VICT. Mereka melayani 40% keluaran kargo ekspor-impor Vietnam setiap tahunnya.

 
Jembatan Thu Thiem 2
 
Terowongan Thu Thiem, terowongan bawah sungai terpanjang di Asia Tenggara.

Kebanyakan dari taksi kota ini yang jumlahnya 8.000 buah menggunakan meter dan biasanya berkondisi baik, namun banyak pengemudinya tidak dapat berbahasa Inggris dengan baik. Sebagian pengemudi menolak menggunakan meter dengan maksud mendapatkan bayaran yang lebih tinggi. Pengunjung harus berhati-hati bila menggunakan ojek bermotor (xe ôm) atau becak (xích lô), karena kadang-kadang mereka menjadikan penumpangnya mangsa pemerasan.

Pada umumnya, sistem jalan di Kota Ho Chi Minh tidak baik – sebagian dari jalan-jalannya penuh dengan lubang, khususnya di berbagai jalan kecil dan lorong-lorongnya, yang kadang-kadang hanya lebih baik dari jalan tanah. Berkendaraan dengan bus adalah satu-satunya transportasi publik yang tersedia meskipun kota in berusaha mencari sumber-sumber pendanaan untuk proyek-proyek metro (kereta bawah tanah) dan kereta gantung. Baru-baru ini, karena impor sepeda motor murah khususnya dari Tiongkok, jumlah sepeda motor telah meningkat hingga sekitar 3 juta. Ada pula lebih dari 400.000 mobil, yang memadati jalan-jalan arteri kota ini dan membuat jalanan macet dan udara terpolusi. Bila Beijing dikenal sebagai " Kota Sepeda", maka Kota Ho Chi Minh dapat disebut " Kota Sepeda Motor". Pengunjung harus menyadari bahwa jalan-jalan di kota ini berbahaya karena pengemudi motor biasanya tidak peduli akan pejalan kaki dan kehadiran ribuan sepeda motor di jalan-jalan.. Pada umumnya orang menaati aturan-aturan lalu-lintas dan penegakan hukum makin baik. Namun, pengemudi masih terliat mengemudi dengan arah yang salah di sebuah jalan satu arah, atau mengabaikan lampu merah.

Dari Saigon, orang dapat pergi ke banyak tempat di Vietnam Selatan dan ke Kamboja melalui jalan darat atau sungai. Kota ini dihubungkan dengan Dataran Tinggi Tengah oleh Jalan Raya Nasional 14 dan 20, ke Pesisir Tengah dan utara dengan Jalan Raya Nasional 1 dan ke Delta Sungai Mekong dengan Jalan Raya Nasional 1 dan 50. Dua jalan ekspres sedang dibangun untuk menghubungkan Kota Ho Chi Minh dengan Can Tho, ibu kota Dela Sungai Mekong, dan ke Kota Dau Giay, Provinsi Dong Nai, 70 km di barat laut.

Media, kebudayaan dan hiburan

sunting
 
Kantor pusat HTV

Media di kota ini adalah yang paling berkembang di seluruh negara. Saat ini, Kota Ho Chi Minh mempunyai 5 surat kabar harian: Sai Gon Giai Phong (Saigon Merdeka) dan edisi bahasa Tionghoa dan sorenya, Tuoi Tre (Pemuda); surat kabar dengan sirkulasi terbesar di Vietnam; Nguoi Lao Dong (Buruh); Thao (Olahraga) dan Saigon Times Daily, surat kabar bisnis dalam bahasa Inggris, dan lebih dari 30 surat kabar dan majalah lainnya. Televisi Kota Ho Chi Minh (HTV) adalah jaringan televisi terbesar kedua di seluruh negara, setelah Televisi Vietnam (VTV), dengan siaran 24 jam sehari, 7 hari seminggu dengan 7 saluran (menggunakan teknologi analog dan digital). Suara Rakyat Kota Ho Chi Minh juga stasion radio terbesar di wilayah selatan. Saluran-saluran televisi internasional yang besar disiarkan melalui dua jaringan kabel (SCTV dan HTVC), dengan lebih dari 300.000 pelanggan atau TV satelit.

Kota ini mempunyai lebih dari 1,2 juta telepon terpasang tetap dan sekitar 3 juta telepon genggam (telepon genggam berkembang setiap tahunnya 20%). Internet, khususnya melalui hubungan ADSL, juga meluas dengan cepat, dengan lebih dari 800.000 pelanggan dan sekitar 3 juta pengguna yang sering.

Pariwisata

sunting

Wisatawan

sunting

Diperkirakan bahwa 4,3 juta wisatawan mengunjungi Vietnam pada tahun 2007, dimana 70 persennya (sekitar 3 juta wisatawan) mengunjungi Kota Ho Chi Minh.[10] Menurut statistik turis internasional terbaru, Kota Ho Chi Minh menyambut 6 juta turis pada tahun 2017.[11]

Menurut laporan Mastercard tahun 2019, Kota Ho Chi Minh juga merupakan kota kedua yang paling banyak dikunjungi di negara itu (18 di Asia Pasifik), dengan 4,1 juta pengunjung internasional semalam pada 2018 (setelah Hanoi dengan 4,8 juta pengunjung).[12]

Tempat menarik

sunting

Situs yang paling menonjol di pusat kota adalah Istana Reunifikasi, Balai Kota, Teater Kota (juga dikenal sebagai Gedung Opera), Kantor Pos Kota, Kantor Bank Negara, Pengadilan Rakyat Kota, dan Katedral Notre-Dame yang dibangun antara tahun 1863 dan 1880. Beberapa hotel bersejarah termasuk Hotel Majestic, yang berasal dari era kolonial Prancis, dan hotel Rex dan Caravelle, keduanya merupakan bekas tempat bergaul pasukan Amerika dan jurnalis perang pada tahun 1960-an & 70-an.

Olahraga

sunting
 
Stadion Thống Nhất

Per tahun 2005, Kota Ho Chi Minh adalah rumah bagi 91 lapangan sepak bola, 86 kolam renang, 256 gym.[13] Stadion terbesar di kota ini adalah Stadion Thống Nhất berkapasitas 25.000 tempat duduk, terletak di Jalan Đào Duy Từ, di Bangsal 6 Distrik 10. Stadion terbesar berikutnya adalah Stadion Tentara, yang terletak di dekat Bandara Tan Son Nhat di distrik Tân Bình. Stadion Quân Khu 7 adalah tempat untuk putaran final Piala Asia AFC 2007. Selain sebagai tempat olahraga, itu juga merupakan situs sekolah musik. Arena Balap Phú Thọ, tempat olahraga terkenal lainnya yang didirikan pada masa kolonial, adalah satu-satunya arena pacuan kuda di Vietnam.

Kota Ho Chi Minh adalah rumah bagi sejumlah klub sepak bola. Salah satu klub terbesar di kota ini, Ho Chi Minh City F.C., bermarkas di Stadion Thống Nhất. Sebagai Cảng Sài Gòn, mereka adalah juara empat kali V.League 1 Vietnam (1986, 1993–94, 1997, dan 2001–02). Navibank Saigon F.C., didirikan sebagai Quân Khu 4, juga berbasis di Stadion Thống Nhất, muncul sebagai juara Divisi Pertama pada musim 2008, dan dipromosikan ke V-League pada 2009.

Referensi

sunting
  1. ^ "02.01 Dân số và mật độ dân số năm 2010 phân theo quận, huyện". Cục Thống kê Thành phố Hồ Chí Minh (dalam bahasa Vietnam dan Inggris). Cục Thống kê Thành phố Hồ Chí Minh. 2010. Diakses tanggal 15 October 2012. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-23. Diakses tanggal 2006-10-23. 
  3. ^ "Vietnam to boost Ho Chi Minh budget for first time in 18 years". Nikkei Asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-11. 
  4. ^ VnExpress. "Military land approved for new Tan Son Nhat airport terminal - VnExpress International". VnExpress International – Latest news, business, travel and analysis from Vietnam (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-11. 
  5. ^ "Vietnam Building Code Natural Physical & Climatic Data for Construction" (PDF) (dalam bahasa Vietnamese). Vietnam Institute for Building Science and Technology. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 22 July 2018. Diakses tanggal 23 July 2018. 
  6. ^ "Viet Nam: Ha Noi and Ho Chi Minh City Power Grid Development Sector Project" (PDF). Asian Development Bank. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 23 July 2018. Diakses tanggal 27 January 2015. 
  7. ^ "World Weather Information Service – Ho Chi Minh City". World Meteorological Organization. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 June 2013. Diakses tanggal 5 September 2012. 
  8. ^ a b c THE 2009 VIETNAM POPULATION AND HOUSING CENSUS Tổng cục Thống kê Việt Nam, Diakses tanggal 22 Oktober 2023
  9. ^ General Statistics Office of Vietnam (2019). Kết quả Toàn bộ Tổng điều tra dân số và nhà ở năm 2019 (Completed Results of the 2019 Viet Nam Population and Housing Census). Statistical Publishing House. ISBN 978-604-75-1532-5. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 Januari 2021. Diakses tanggal 30 Juli 2024. 
  10. ^ "TPHCM sau 1 năm gia nhập WTO - Vượt lên chính mình…". thongtinthuongmaivietnam.com.vn. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-04. Diakses tanggal 2022-11-11. 
  11. ^ vietnamtourism.gov.vn https://vietnamtourism.gov.vn/. Diakses tanggal 2022-11-11.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  12. ^ VnExpress. "Mastercard lists Hanoi, HCMC among top 20 Asia-Pacific travel destinations - VnExpress International". VnExpress International – Latest news, business, travel and analysis from Vietnam (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-11. 
  13. ^ "Cục thống kê - Thể dục thể thao". web.archive.org. 2009-12-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-12-30. Diakses tanggal 2022-11-11. 

Pranala luar

sunting