Orang Manda

kelompok etnoreligius
(Dialihkan dari Sabean Mandean)

Orang Manda (bahasa Arab: المندائيون al-Mandāʾiyyūn) adalah sebuah kelompok etnoreligius yang memeluk agama Mandaisme. Mereka percata bahwa Yohanes Pembaptis adalah nabi terakhir dan yang berkedudukan paling tinggi. Mereka mungkin saja merupakan salah satu kelompok agama paling awal yang mempraktikkan baptisme, serta salah satu pemeluk paling awal Gnostisisme, sebuah sistem kepercayaan yang mana mereka merupakan perwakilan terakhir yang masih ada.[24][25]:109 Orang Manda pada awalnya merupakan penutur asli dari bahasa Manda, sebuah bahasa Aram Timur, sebelum hampir semua dari mereka beralih ke bahasa Arab Mesopotamia atau bahasa Persia sebagai bahasa utamanya.

Orang Manda
Templat:Script/Mandaic
الصابئة المندائيون
Orang Manda sedang melakukan peribadatan, Iran
Total populasi
ca 60.000–100.000[1][2][3]
Wilayah dengan populasi signifikan
 Swedia10.000–20.000[4][5]
 Australia8.000–10.000[6][7][8]
 Amerika Serikat5.000–7.000[9][10][11][12][13]
 Irak3.000[a]–6.000[14][13]
 Belanda4.000[3]
 Iran2.500 (2015)[15][13]
 Britania Raya2.500[3]
 Jerman2.200–3.000[16][5]
 Yordania1.400–2.500[17][18]
 Suriah1.000 (2015)[19][13]
 Kanada1.000[20]
 Selandia Baru1.000[5]
 Denmark650–1.200[21][13]
 Finlandia100 keluarga[22]
 Prancis500[23]
Agama
Mandaisme
Kitab suci
Ginza Rabba, Qulasta, Injil Yohanes Manda, Haran Gawaita, dsb. (lihat lebih banyak)
Bahasa

Setelah invasi Irak oleh Amerika Serikat dan sekutunya pada tahun 2003, komunitas Manda di Irak, yang sebelum perang berjumlah 60.000–70.000 jiwa, jumlahnya turun akibat kebangkitan ekstremisme Islam dan tidak adanya perlindungan terhadap ekstremisme tersebut, dengan sebagian besar komunitas pindah ke Iran, Suriah dan Yordania, atau membentuk komunitas diaspora di luar Timur Tengah. Orang Manda telah dipaksa untuk pindah agama ke Islam, menjadikan mereka keluar dari Islam jika mereka kembali ke agama aslinya, sehingga berisiko akan dibunuh. Orang Manda yang mengalami hal tersebut menyuarakan perasaan tidak aman di semua negara Muslim akibat alasan tersebut.[26][27][28][29][30]

Komunitas Manda di Iran yang tersisa juga telah semakin berkurang akibat persekusi bermotif agama selama berdekade-dekade. Tidak seperti minoritas agama lainnya semisal Kristen, Yahudi dan umat Zoroaster, orang Manda tidaklah mendapat perlindungan dari segala bentuk persekusi, serupa dengan umat Baháʼí di Iran.[15][31][32] Per tahun 2007, populasi orang Manda di Irak telah jatuh ke kira-kira 5.000.[29] Diestimasikan terdapat 60.000–100.000 orang Manda di seluruh dunia.[11] Sekitar 10.000 orang Manda tinggal di Australia dan antara 10.000 hingga 20.000 di Swedia, menjadikan kedua negara tersebut negara dengan orang Manda terbanyak.[5][7] Terdapat 2.500 orang Manda di Yordania, merupakan komunitas Manda terbesar di Timur Tengah di luar Irak dan Iran.[18]

Pranala luar

sunting
  1. ^ Bell, Matthew (6 October 2016). "These Iraqi immigrants revere John the Baptist, but they're not Christians". The World. Diakses tanggal 3 November 2021. 
  2. ^ Thaler, Kai (9 March 2007). "Iraqi minority group needs U.S. attention". Yale Daily News. Diakses tanggal 3 November 2021. 
  3. ^ a b c "The Mandaeans – Who are the Mandaeans?". The Worlds of Mandaean Priests. Diakses tanggal 5 November 2021. 
  4. ^ Larsson, Göran; Sorgenfrei, Simon; Stockman, Max (2017). "Religiösa minoriteter från Mellanöstern" (PDF). Myndigheten för stöd till trossamfund. Diakses tanggal 4 November 2021. 
  5. ^ a b c d Hanish, Shak (2019). The Mandaeans In Iraq. In Rowe, Paul S. (2019). Routledge Handbook of Minorities in the Middle East. London and New York: Routledge. hlm. 160. ISBN 9781317233794. 
  6. ^ "The strength within: The role of refugee community organisations in settlement-Case study: Sabean Mandean Association". Refugee Council of Australia. 26 January 2019. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  7. ^ a b Hegarty, Siobhan (21 July 2017). "Meet the Mandaeans: Australian followers of John the Baptist celebrate new year". ABC. Diakses tanggal 22 July 2017. 
  8. ^ Hinchey, Rebecca. "Mandaens, a unique culture" (PDF). NSW Service for the Treatment and Rehabilitation of Torture and Trauma Survivors. Diakses tanggal 4 November 2021. 
  9. ^ MacQuarrie, Brian (13 August 2016). "Embraced by Worcester, Iraq's persecuted Mandaean refugees now seek 'anchor'—their own temple". The Boston Globe. Diakses tanggal 19 August 2016. 
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama office
  11. ^ a b Sly, Liz (16 November 2008). "'This is one of the world's oldest religions, and it is going to die.'". Chicago Tribune (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 5 November 2021. 
  12. ^ Busch, Matthew; Ross, Robyn (18 February 2020). "Against The Current". Texas Observer. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  13. ^ a b c d e Farhan, Salam; al Roomi, Layla; Nashi, Suhaib (October 2015). "Submission on behalf of the Mandaean Human Rights Group to the Human Rights Committee's Periodic Review of Iraq in October 2015" (PDF). OHCHR. Diakses tanggal 15 November 2021. 
  14. ^ Salloum, Saad (2019-08-29). "Iraqi Mandaeans fear extinction". Al-Monitor (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-20. 
  15. ^ a b Contrera, Russell. "Saving the people, killing the faith – Holland, MI". The Holland Sentinel. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-06. Diakses tanggal 2011-12-17. 
  16. ^ Verschiedene Gemeinschaften / neuere religiöse Bewegungen, in: Religionswissenschaftlicher Medien- und Informationsdienst|Religionswissenschaftliche Medien- und Informationsdienst e. V. (Abbreviation: REMID), Retrieved 9 October 2016
  17. ^ Castelier, Sebastian; Dzuilka, Margaux (9 June 2018). "Jordan's Mandaean minority fear returning to post-ISIS Iraq". The National. Diakses tanggal 9 June 2018. 
  18. ^ a b Ersan, Mohammad (2 February 2018). "Are Iraqi Mandaeans better off in Jordan?". Al-Monitor (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-13. 
  19. ^ Sido, Kamal (7 October 2010). "Leader of the world's Mandaeans asks for help". Gesellschaft für bedrohte Völker. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 February 2013. Diakses tanggal 4 November 2021. 
  20. ^ Fraser, Tim (31 July 2015). "Canadians working to rescue Mandaean people on brink of extinction in Iraq". The Globe and Mail. Diakses tanggal 4 November 2021. 
  21. ^ Schou, Kim; Højland, Marie-Louise (6 May 2013). "Hvem er mandæerne?". Religion.dk(Danish). Diakses tanggal 4 November 2021. 
  22. ^ Koskinen, Paula (14 July 2014). "Mandealaiset saivat joukkokasteen Pyhäjärvessä". Yle. Diakses tanggal 15 November 2021. 
  23. ^ "Religion : la Touraine, refuge des Sabéens-Mandéens". la Nouvelle Republique. 23 April 2019. Diakses tanggal 3 December 2021. 
  24. ^ McGrath, James (23 January 2015), "The First Baptists, The Last Gnostics: The Mandaeans", YouTube-A lunchtime talk about the Mandaeans by Dr. James F. McGrath at Butler University, diakses tanggal 3 November 2021 
  25. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama BuckleyOrigin
  26. ^ Crawford, Angus (4 March 2007). "Iraq's Mandaeans 'face extinction'". BBC News. Diakses tanggal 25 November 2021. 
  27. ^ Genocide Watch: Mandaeans of Iraq Diarsipkan May 8, 2009, di Wayback Machine.
  28. ^ "Saving the people, killing the faith". The Holland Sentinel. Diakses tanggal 22 December 2022. 
  29. ^ a b Deutsch, Nathaniel (6 October 2007). "Save the Gnostics". The New York Times. Diakses tanggal 25 November 2021. 
  30. ^ Iraqi minority group needs U.S. attention Diarsipkan 2007-10-25 di Wayback Machine., Kai Thaler, Yale Daily News, 9 March 2007.
  31. ^ "Смена юр адреса – Перерегистрация юридического адреса". Diarsipkan dari versi asli tanggal October 17, 2020. Diakses tanggal October 16, 2020. 
  32. ^ al Sheati, Ahmed (6 December 2011). "Iran Mandaeans in exile following persecution". Al Arabiya. Diakses tanggal 11 November 2021. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan