SMS König Wilhelm
SMS König Wilhelm[a] (Raja Wilhelm) adalah fregat bersenjata milik Angkatan Laut Prusia dan kemudian Kekaisaran Jerman. Kapal ini mulai dibangun pada tahun 1865 di galangan kapal Thames Ironworks di London. Kapal ini semula bernama Fatih milik Kesultanan Utsmaniyah, dibeli oleh Prusia pada Februari 1867, diluncurkan pada April 1868, dan ditugaskan pada Angkatan Laut Prusia pada Februari 1869. Kapal ini adalah kapal ironclad kelima yang dipesan oleh Angkatan Laut Prusia, setelah Arminius, Prinz Adalbert, Friedrich Carl, dan Kronprinz. Kapal ini dibangun sebagai fregat yang dipersenjatai dengan satu baterai utama terdiri atas enam belas meriam berukuran 24 cm (9,4 in) dan lima meriam 21 cm (8,3 in), beberapa meriam yang lebih kecil, serta terakhir ditambahkan tabung torpedo.
König Wilhelm di Gravesend, Inggris
| |
Tentang kelas | |
---|---|
Operator: | * Angkatan Laut Prusia |
Didahului oleh: | Kronprinz |
Digantikan oleh: | Hansa |
Sejarah | |
Prusia; Jerman | |
Nama | SMS König Wilhelm |
Asal nama | Wilhelm I, Raja Prusia |
Pembangun | Thames Iron Works, Leamouth, London |
Pasang lunas | 1865 |
Diluncurkan | 25 April 1868 |
Mulai berlayar | 20 Februari 1869 |
Dicoret | 4 Januari 1921 |
Nasib | Dibongkar, 1921 |
Ciri-ciri umum (saat dibangun) | |
Jenis | Fregat |
Berat benaman |
|
Panjang | 1.122 m (3.681 ft 1 in) |
Lebar | 183 m (600 ft) |
Sarat air | 856 m (2.808 ft 5 in) |
Tenaga |
|
Pendorong |
|
Tata layar | 2.600 m2 (28.000 sq ft) |
Kecepatan | 14 knot (26 km/h; 16 mph) |
Jangkauan | 1.300 nmi (2.400 km; 1.500 mi) at 10 knot (19 km/h; 12 mph) |
Awak |
|
Senjata |
|
Pelindung |
|
Kapal ini pernah menjadi kapal perang terbesar dan terkuat di Angkatan Laut Jerman, serta berperan sebagai kapal bendera selama Perang Prancis-Prusia tahun 1870-1871. Tahun 1878, kapal ini secara tidak sengaja menabrak dan menenggelamkan Grosser Kurfürst, yang menimbulkan banyak korban jiwa. König Wilhelm diubah menjadi kapal penjelajah bersenjata pada kurun waktu 1895-1896. Pada Mei 1904, kapal ini berhenti berlayar dan digunakan sebagai barak terapung dan menjadi kapal pelatihan selama Perang Dunia I. Tahun 1921, kapal ini akhirnya dibongkar sebagai besi tua.
Desain
suntingKapal ini awalnya dipesan oleh Kesultanan Utsmaniyah dari galangan kapal Thames Ironworks di London, Inggris, pada tahun 1865 dengan nama Fatih. Fatih didesain oleh arsitek perkapalan, Edward Reed,[1] dan pada saat itu dianggap oleh media sebagai yang terkuat di dunia. Kapal ini berukuran sekitar 1.800 ton metrik (1.800 ton panjang) lebih besar daripada kapal Inggris, HMS Hercules. Fatih juga dipersenjatai dengan baterai meriam yang lebih besar. Tetapi, karena ketidakmampuan Utsmaniyah membayar kapal itu, pada tahun 1866 kapal yang belum selesai itu dijual terbuka. Kerajaan Prusia telah memulai program pembelian kapal-kapal perang ironclad. Setelah memesan dua kapal yang sejenis pada galangan kapal di Inggris dan Prancis tahun 1865, Prusia memilih menambah Fatih untuk memperkuat angkatan lautnya ketika kesempatan itu muncul. Armada Prusia yang kecil tidak mampu mengalahkan blokade Angkatan Laut Denmark dalam Perang Schleswig Kedua tahun 1863–1864 dan karena itu, mereka berupaya memperkuat armada mereka dengan kapal-kapal ironclad.[2]
Karakteristik umum dan mesin
suntingKönig Wilhelm memiliki panjang 1.086 meter (3.563 ft 0 in) pada garis air dan panjang keseluruhan 1.122 m (3.681 ft 1 in). Lintang kapal 183 m (600 ft) dan sarat air berukuran 856 m (2.808 ft 5 in) di depan dan 812 m (2.664 ft 1 in) di belakang. Kapal ini dirancang untuk berat benaman 9.757 ton metrik (9.603 ton panjang) dengan muatan normal dan hingga 10.761 t (10.591 ton panjang) dengan muatan penuh. Lambung kapal dibangun dengan rangka besi melintang dan membujur. Di dalamnya terdapat sebelas kompartemen kedap air dan dasar ganda yang membentang sepanjang 70 persen dari panjang kapal.[3]
Berdasarkan catatan Angkatan Laut Jerman, König Wilhelm memiliki "kualitas yang memuaskan".[4] Kapal ini responsif terhadap perintah kemudi dan memiliki radius moderat, diarahkan dengan satu kemudi sepak. Awak kapal terdiri atas 36 orang perwira dan 694 orang tamtama. Saat berperan sebagai kapal bendera, awak kapal ditambah dengan satu staf komando yang terdiri atas 9 orang perwira dan 47 orang tamtama. König Wilhelm membawa beberapa perahu kecil, meliputi dua perahu piket, dua barkas, satu perahu kecil (pinnace), dua cutter, dua yawl, dan satu kolek.[4]
König Wilhelm menggunakan mesin uap ekspansi tunggal dua silinder yang dibuat oleh Maudslay, Son & Field dari London. Mesin tersebut menggerakkan baling-baling sekrup empat bilah yang berdiameter 7 m (23 ft) in.[5] J Penn & Sons dari Greenwich membangun delapan ketel uap delapan tangki untuk kapal ini. Ketel-ketel itu terbagi dalam dua ruang pendidih dengan dua puluh tungku pada setiap ruang, yang menyuplai uap ke mesin pada tekanan 2 atmosfer standar (200 kPa). Tiap-tiap ruang pendidih memiliki corong saluran pelepasan sendiri.[4]
Sistem propulsi ditetapkan pada standar 8.000 tenaga kuda metrik (7.900 ihp) dan kecepatan tertinggi 14 knot (26 km/h; 16 mph), meskipun pada uji coba König Wilhelm melampaui angka tersebut, mencapai 8.440 tenaga kuda metrik (8.320 ihp) dan 147 knot (272 km/h; 169 mph). Kapal ini membawa 750 t (740 ton panjang) batu bara, yang memungkinkan jarak maksimum 1.300 mil laut (2.400 km; 1.500 mi) dengan kecepatan jelajah 10 knot (19 km/h; 12 mph).[3] Melengkapi tenaga dari mesin uap, kapal ini memiliki layar dengan luas permukaan 2.600 meter persegi (28.000 sq ft), meskipun pada kenyataannya tidak banyak meningkatkan kinerja kapal.[4]
Persenjataan dan Pelindung
suntingSaat dibangun, König Wilhelm dilengkapi dengan satu baterai utama yang terdiri atas 33 meriam 72-pon. Setelah diserahkan ke Jerman, meriam-meriam tersebut digantikan dengan sembilan belas meriam 24 cm K L/20, dilengkapi dengan total 1.440 butir amunisi. Sebagian besar meriam terpasang pada satu baterai utama, dan sembilan meriam pada setiap sisi. Terakhir adalah satu meriam halau yang terpasang di buritan, di ruang komandan.[6] Meriam tersebut dapat diarahkan ke bawah hingga −4° dan ke atas hingga 7.5°. Pada sudut maksimum, meriam-meriam tersebut dapat menjangkau target hingga jarak 4.500 m (14.800 ft). Kapal ini juga dilengkapi dengan senapan 21 cm (8,3 in), yang dapat diarahkan ke bawah hingga −5° dan ke atas hingga 13°. Jangkauan maksimumnya adalah 5.900 m (19.400 ft).[4] Senapan-senapan 21 cm tersebut berada pada dek atas. Dua senapan berada di menara setengah lingkaran dekat buritan, dan dua lainnya dipasang dekat haluan sebagai senjata halau.[6]
Saat dibangun, kapal ini dilindungi dengan pelat besi tempa terpasang pada penyangga jati. Bagian tengah kapal yang paling tebal melindungi garis air, dengan sabuk atas berupa pelapis besi setebal 305 mm (12 in) thick, sabuk bawah setebal 178 mm (7 in), dan jati setebal 250 mm (9,8 in) di bawah pelapis besi tersebut. Ketebalan sabuk atas berkurang hingga 152 mm (6 in) pada buritan, tapi tidak sampai ke haluan. Sabuk bawah di haluan dan buritan memiliki ketebalan 127 mm (5 in) dan penyangga jati setebal 90 mm (3,5 in) pada kedua ujung kapal. Baterai pusat dilindungi dengan pelat setebal 203 mm (8 in) di tengah kapal dan 150 mm (5,9 in) di haluan dan buritan, serta ditutup dengan sekat kedap air melintang setebal 150 mm.[4]
Modifikasi
suntingKönig Wilhelm direkonstruksi menjadi kapal penjelajah tahun 1895–1896 dan persenjataannya dimodifikasi menjadi 22 meriam 24 cm L/20, satu meriam 15 cm (5,9 in) L/30 dengan 109 butir peluru terpasang di buritan, dan delapan senjata penembak cepat 88 cm (35 in) di dek atas (sembilan di setiap sisi). Jangkauan meriam 15 cm mencapai jarak 8.900 m (29.200 ft). Lima tabung torpedo 35 cm (14 in) juga dipasang: 2 di haluan, 1 di setiap sisi lebar, dan 1 di buritan, semuanya di atas air. Setiap tabung dilengkapi total 13 torpedo. Setelah diubah menjadi kapal latih, sebagian besar persenjataannya dilepas. Kapal ini hanya membawa enam belas senjata 8.8 cm L/30 dan tahun 1915, dua belas di antaranya dilepas.[4]
Dalam rekonstrusi menjadi kapal penjelajah, pelindung besi dipotong dan diganti menjadi pelindung baja yang lebih kuat. Menara komando juga diberi perlindungan baja. Sisi-sisinya dilapis pelat dengan ketebalan 50 hingga 100 mm (2,0 hingga 3,9 in) dan atap setebal 30 mm (1,2 in).[3]
Riwayat layanan
suntingKapal ini mulai dibangun tahun 1865 dan dibeli Prusia pada 6 Februari 1867, yang awalnya diberi nama Wilhelm I. Prusia mengganti lagi namanya menjadi König Wilhelm pada 14 Desember dan diluncurkan tanggal 25 April 1868. Setelah pemasangan perlengkapan rampung, kurang dari setahun kemudian, kapal ini diresmikan pada 20 Februari 1869.[4] Komandan pertamanya adalah Kapten Laut Ludwig von Henk.[7]
Catatan kaki
suntingCatatan
sunting- ^ "SMS" singkatan dari "Seiner Majestät Schiff", yang berarti "Kapal Yang Mulia".
Kutipan
suntingReferensi
sunting- Diehl, S. W. B. (1898). "Great Britain's Naval Review at Spithead". Notes on Naval Progress. Washington, DC: Office of Naval Intelligence: 81–94.
- Dodson, Aidan (2016). The Kaiser's Battlefleet: German Capital Ships 1871–1918. Barnsley: Seaforth Publishing. ISBN 978-1-84832-229-5.
- Gottschall, Terrell D. (2003). By Order of the Kaiser: Otto von Diederichs and the Rise of the Imperial German Navy, 1865–1902. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 978-1-55750-309-1.
- Gröner, Erich (1990). German Warships: 1815–1945. I: Major Surface Vessels. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 978-0-87021-790-6.
- Herwig, Holger (1998) [1980]. "Luxury" Fleet: The Imperial German Navy 1888–1918. Amherst: Humanity Books. ISBN 978-1-57392-286-9.
- Lyon, Hugh (1979). "Germany". Dalam Gardiner, Robert; Chesneau, Roger; Kolesnik, Eugene M. Conway's All the World's Fighting Ships 1860–1905 . Greenwich: Conway Maritime Press. ISBN 978-0-85177-133-5.
- Irving, Joseph (1879). The Annals of Our Time. London: Macmillan and Co.
- von Rabenau (1880). Die Kriegs-Marine des Deutschen Reiches. Bremen: Schünemann's Verlag.
- Sondhaus, Lawrence (2001). Naval warfare, 1815–1914. London: Routledge. ISBN 978-0-415-21478-0.
- Wilson, Herbert Wrigley (1896). Ironclads in Action: A Sketch of Naval Warfare from 1855 to 1895. London: S. Low, Marston and company.
- "Current Foreign Topics. A Court-Martial Ordered in the Case of the Collision of German War Ships" (PDF). The New York Times. 9 January 1879. Diakses tanggal 5 October 2012.