S. Suwandi Bin Mangunrejo
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Pembantu Letnan Dua (Purn.) Suwandi (lahir di Blambangan, Muncar, Banyuwangi, 1908 - meninggal di Nyukang Harjo, Lampung Tengah pada 5 Februari 2002 pada usia 94 tahun) adalah perintis Desa Banyurejo dan Desa Nyukang Harjo, Lampung Tengah.
Pembantu Letnan Dua (Purn.) S. Suwandi Bin Mangunrejo | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Blambangan, Muncar, Banyuwangi |
Kebangsaan | Indonesia |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Pangkat | Pembantu Letnan Dua |
Sunting kotak info • L • B |
Riwayat Hidup
suntingKehidupan Awal
suntingSuwandi merupakan anak sulung dari sebelas bersaudara dari pasangan Mangunrejo atau Ndirin, yang pada tahun 30an menjabat kepala desa Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi dan Supirah. Suwandi mengawali karier sebagai anggota polisi pada masa Hindia Belanda dan Kekaisaran Jepang kemudian setelah proklamasi kemerdekaan Ia bergabung dengan TNI AD, dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Dua.
Transmigrasi ke Lampung
suntingPada awal tahun 50 an Suwandi mengikuti program transmigrasi yang diselenggarakan oleh Biro Rekonstruksi Nasional (BRN), yaitu transmigrasi yang diperuntukan untuk eks laskar pejuang 45 dan kerabatnya ke Lampung atas instruksi Presiden Sukarno melalui Peraturan Pemerintah no.1 tahun 1952. Suwandi Bersama rombongan dari Banyuwangi pertama kali membantu membuka hutan yang saat ini masuk ke wilayah Kecamatan Banyumas, Pringsewu untuk dijadikan desa yang pengerjaannya sudah dimulai oleh rombongan dari Jawa Tengah yang diketuai oleh Tasmiri. Akan tetapi, karena orang dari Banyuwangi lebih mendominasi, maka dikemudian hari disepakati desa tersebut diberi nama Desa Banyuwangi dengan Tasmiri sebagai kepala desanya. Lalu, pada akhir era 50-an Suwandi dan rombongan, yang didatangkan dari Banyuwangi dan beberapa daerah seperti dari Wonogiri, Solo dan sekitarnya, membuka desa baru dan kemudian diberi nama Desa Banyurejo, Desa Nyukang Harjo dan Sidorejo. Suwandi menetap di Desa Nyukang Harjo dan menjadi kepala desa disana sampai awal tahun 80an sedangkan Desa Sidorejo dipimpin oleh adiknya yang bernama Suhardiman sebagai Kepala Desa.
Di masa-masa awal selain sebagai kepala desa, Suwandi bersama para perintis desa lainnya juga merangkap sebagai pengajar untuk anak-anak usia sekolah sampai berdirinya SD Negeri 1 Nyukang Harjo pada tahun 1977. Ia juga menjabat sebagai ketua anak ranting Legiun Veteran Republik Indonesia wilayah Nyukang Harjo dan sekitarnya.[1][2][3][4]
Wafat
suntingSuwandi meninggal di Nyukang Harjo pada tanggal 5 Februari 2002 dan dimakamkan di komplek Masjid Al Muhajirin Nyukang Harjo.
Kehidupan Pribadi
suntingKeluarga
suntingSunar (anak)
Marini, Bambang (Alm), Edi Sumarman, Heri Sumarman, Gunawan, Budiono, Indiarini, Sri Sulastri, Sri Kunarti,
Saerah,
Mistrik, Widodari,
Maridah, Dwi Hartono (Alm), Tri Hartono (Alm), Karyawati, Subandi, Sumarsono, Juni.
Bintang Kehormatan
suntingGaleri
suntingReferensi
sunting- ^ "Pemerintah No 1."
- ^ "Sejarah Desa Blambangan"
- ^ ""Pemerintah Banyuwangi"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-19. Diakses tanggal 2020-02-19.
- ^ ""Pahlawan Banyuwangi"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-26. Diakses tanggal 2020-02-19.
Peringatan: Kunci pengurutan baku "S. Suwandi bin Mangunrejo" mengabaikan kunci pengurutan baku "Suwandi" sebelumnya.