Sōya (宗谷) adalah sebuah kapal pemecah es milik Jepang yang sekarang menjadi kapal museum di Tokyo setelah bertugas dan terlibat dalam beberapa peristiwa bersejarah di abad ke-20. Kapal ini dinamai dari Subprefektur Sōya di Hokkaido.

Sōya (PL107)
Sōya di Museum Ilmu Maritim, Tokyo
Sejarah
Jepang
Nama
  • Volochaevets (1938)
  • Chiryō Maru(1939)
  • Sōya (1940–sekarang)
Asal nama Subprefektur Sōya
Pemilik
Dipesan 1936
Pembangun Koyagi/Kawaminami/Matsuo
Pasang lunas 31 Oktober 1936
Diluncurkan 16 Februari 1938
Selesai 10 Juni 1938
Pelayaran perdana kemungkinan 1939
Pelabuhan daftar
Julukan
  • Kapal Ajaib
    • (奇跡の船)
  • Putri Putih Pembawa Mercusuar
    • (燈台の白姫)
  • Sinterklas Laut
    • (海のサンタクロース)
  • Penjaga Laut Utara
    • (北洋の守り神)
  • Kapal Angkatan Laut Kekaisaran Jepang Terakhir
    • (帝国海軍最後の生き残り)
Status Kapal museum
Ciri-ciri umum
Jenis Kapal pemecah es / Kapal patroli / Kapal penelitian
Berat benaman
  • 3.800 t (3.740 ton panjang; 4.189 ton pendek) (1944)
  • 4.100 t (4.035 ton panjang; 4.519 ton pendek) (1978)
Panjang
  • 77,5 m (254 ft) (1944)
  • 83,3 m (273 ft) (1978)
  • Lebar
  • 128 m (420 ft) (1944)
  • 135 m (443 ft) (1978)
  • Pendorong
  • Mesin uap Kawaminami 1 poros
  • 2 pendidih
  • Kecepatan 12,1 knot (22,4 km/h; 13,9 mph)
    Kapasitas
    • Batu bara: 819 ton
    • Air bersih: 417 ton
    Awak kapal 67 orang
    Sensor dan
    sistem pemroses
    Senjata
  • Meriam laut 8 cm/40 Tipe Tahun Ke-3
  • Meriam anti pesawat/anti tank 25 mm Tipe 96
  • Senapan mesin Tipe 93
  • Senapan mesin Tipe 92
  • 20 x Peledak kedalaman
  • Pembangunan

    sunting

    Kapal buatan Galangan Kapal Matsuo (di Pulau Koyagi) ini dibangun awalnya dengan nama Volochaevets. Kapal ini rencananya akan dipakai oleh negara Soviet pada tahun 1936, sebagai pembayaran sebagian untuk pembangunan Kereta Api Manchuria Selatan di Jepang (juga dikenal sebagai Kereta Api Timur Tiongkok). Dua kapal kargo tahan es lainnya juga dipesan pada saat yang sama, bernama Bolshevik dan Komsomolets. Namun, karena memburuknya hubungan Jepang-Soviet pada saat itu, ketiga kapal itu tidak pernah dikirim ke Soviet. Volochaevets akhirnya diluncurkan dari galangan kapal sebelumnya yang berganti nama menjadi Kawaminami pada bulan Februari tahun 1938. Kapal ini selesai dibangun sebagai kapal kargo pemecah es untuk perusahaan Tatsunan Kisen. dan berganti nama menjadi Chiryō Maru. Sedangkan Bolshevik dan Komsomolets diganti namanya menjadi Minryo Maru (民領丸) dan Tenryo Maru (地領丸).[1][2][3]

    Karier

    sunting

    Masa perang

    sunting

    Pada bulan November tahun 1939, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang memesan Chiryo Maru untuk manjalankan dinas tingkat nasional. Pada bulan Februari tahun 1940, Chiryo Maru berganti nama menjadi Sōya, nama yang sebelumnya dipegang oleh kapal penjelajah lapis baja Varyag[4] dari Kekaisaran Rusia tetapi dikembalikan oleh Jepang pada tahun 1916[5]. Kapal pemecah es Sōya ditugaskan sebagai pemasok amunisi tambahan[6] dan juga sebagai kapal survei[7].

    Pada Mei 1942, kapal ini berpartisipasi dalam Pertempuran Midway (Operasi "MI") yang kemudian dimasukan ke Unit Penyapu Ranjau ke-16 pimpinan Miyamoto Sadachika (bersama dengan kapal penyapu ranjau Showa Maru No. 8, Tama Maru No. 3, Tama Maru No. 5, Showa Maru No 7 ; kapal selam pemburu CH-16, CH-17, dan CH-18; kapal kargo Meiyo Maru dan Yamafuku Maru).[8] Kapal ini selamat dari Perang Dunia Kedua, meskipun beberapa kali nyaris tenggelam. Pada Januari 1943 Sōya diserang oleh USS Greenling dengan torpedo, baik karena manghindar ataupun torpedonya merupakan tipuan belaka; sampai-sampai awak Soya mengangkat satu torpedo yang tidak meledak ke atas dek sebagai perayaan. Pada Operasi Hailstone (Februari 1944), pesawat dari TF58 menyerang pelabuhan Jepang di Truk dan menenggelamkan 41 kapal Jepang. Sōya sempat melarikan diri tetapi kandas saat melakukannya, sehingga sepuluh awaknya tewas.[1] Pada tanggal 26 Juni 1945 kapal selam USS Parche menyerang konvoi pengawal Sōya dan kapal pengangkut lainnya yang sedang melakukan perjalanan dari Yokohama ke Hakodate, menyebabkan sebuah kapal pengawal tenggelam dan satu kapal pengangkut lumpuh. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Sōya berlabuh di Teluk Onagawa bersama dengan kapal lain ketika pesawat pengebom milik Britania Raya menyerang dan menenggelamkan setidaknya dua kapal yang berlabuh.[1]

    Pasca-perang

    sunting

    Sebagai kapal repatriasi

    sunting

    Pasca-perang, dimana Jepang sudah kalah dan perlu memulangkan jutaan warganya dari wilayah bekas jajahannya, Sōya dihapus dari daftar angkatan laut dan ditugaskan sebagai kapal repatriasi. Modifikasi yang dilakukan antara lain pelepasan senjatanya dan pemasangan fasilitas untuk penumpang seperti toilet di ruang kargo depan dan belakang, serta penempatan berbagai perabot kayu di atas dek kapal. Dia melakukan banyak misi mengangkut pasukan dan penumpang, termasuk dari Shanghai, Tinian dan Guam. Mengingat kemampuannya juga dapat menerabas es, kapal ini juga ditugaskan di daerah utara dan pada tahun 1948 telah melakukan 14 kali pelayaran ke dan dari Sakhalin (bekas Karafuto) untuk mengevakuasi warga, dengan persetujuan dari pemerintah negara baru bekas bagian dari Uni Soviet.[9]

    Pada tahun 1949, tugas pemulangannya dihentikan dan Sōya dipindahkan ke Badan Keselamatan Maritim, yang menjadi cikal bakal Penjaga Pantai Jepang . Dalam peran barunya memasok mercusuar terpencil, kapal ini dikenal di beberapa tempat sebagai "Sinterklas dari Laut".[1]

    Sebagai kapal penelitian

    sunting

    Pada tahun 1950, Sōya menerima perbaikan komprehensif dalam persiapan untuk mengabdi sebagai kapal penelitian khusus Antartika pertama milik Jepang. Pada tahun 1956, modifikasi lanjutan termasuk penggantian mesin uapnya dengan mesin diesel kembar serta pemasangan dek helikopter untuk membawa helikopter ringan. Pada tahun 1957, bibir kapal bagian depan dibangun dilanjutkan tahun 1958 dengan perbaikan lebih lanjut yang menambah dek helikopter kedua yang lebih besar di atas dek sebelumnya.[10]

    Sōya mengemban misi-misi ke Antartika antara tahun 1956 dan 1962. Pada pelayaran keduanya tahun 1958, kapal ini menjadi viral ketika krunya menyelamatkan personel yang terdampar di stasiun penelitian Showa saat musim dingin sudah mendekat. Evakuasi tersebut tidak mencakup anjing misi, sehingga 15 husky Karafuto-Ken terpaksa ditinggalkan untuk berjuang sendiri di tengah hamparan es. Musim semi berikutnya kapal ini kembali dan menemukan dua ekor anjing masih hidup, lalu dinamai Taro dan Jiro. Kisah kedua anjing tersebut menyebar ke seluruh dunia berkat dua film: Nankyoku Monogatari (dirilis di Amerika Serikat sebagai Antartica) dan adaptasi oleh Disney dalam film Hollywood Eight Below.[1] Sōya sendiri sempat mengalami kesulitan selama berada di Antartika, termasuk terjebak di dalam es dan membutuhkan bantuan dari kapal pemecah es Amerika Serikat bernama Burton Island.[11]

    Ketika pensiun dari misi di Antartika, Sōya menjadi kapal penyelamat pemecah es untuk Badan Keselamatan Maritim Jepang. Pada masa ini, Sōya berbasis di Hokkaido.[1]

    Kapal museum

    sunting

    Sōya dinonaktifkan sepenuhnya pada tahun 1978. Misi terakhirnya adalah tur perpisahan dengan komunitas yang kapal ini pernah layani. Pada tahun 1979 Sōya ditambatkan di Museum Ilmu Maritim, Tokyo, dan tetap terbuka untuk umum sebagai kapal museum. Museum ini buka setiap hari dan umumnya ditutup hanya ketika topan menerjang Tokyo. Baling-balingnya telah dilepas dan ditempatkan di dek tetapi interiornya sebagian besar masih asli dari sejak masa eksplorasi Antartika. Namun, karena hasil modifikasi yang dilakukan pada 1950-an, suprastrukturnya telah banyak berubah dari kondisi awalnya pada masa Perang Dunia II. Tidak ada lagi corong tinggi dan derek belakang, sementara penambahan dek pendaratan helikopter dan bibir depan kapal yang lebih tinggi memberinya kesan lebih besar daripada saat dulu masih menjadi sebuah kapal kargo.[1][12]

    Galeri

    sunting

    Referensi

    sunting
    1. ^ a b c d e f g Hackett, Bob; Kingsepp, Sander; Cundall, Peter (2007). "IJN Soya: Tabular Record of Movement". combinedfleet.com. Diakses tanggal 24 November 2021. 
    2. ^ Nagasawa, Fumio (1998). "天領丸型 TENRYO MARU Class 3隻 (1938)". Nostalgic Japanese Steamships (dalam bahasa Jepang). Diakses tanggal 24 November 2021. 
    3. ^ ""地領丸"の時代 (The era of "Jiryomaru")". The Nippon Foundation Library (dalam bahasa Japanese). Diakses tanggal 24 November 2021. 
    4. ^ Kowner, Rotem (2006). Historical dictionary of the Russo-Japanese War. Lanham, Md.: Scarecrow Press. hlm. 407-408. ISBN 0-8108-4927-5. OCLC 58985767. 
    5. ^ "Variag: Lendalfoot, Firth Of Clyde". Canmore (dalam bahasa Afrikaans). Diakses tanggal 24 November 2021. 
    6. ^ 木俣滋郎『残存・帝国艦艇―写真と図による』図書出版 1972年 hal. 251
    7. ^ "昭和16年12月14日~昭和17年3月17日 聖川丸戦闘詳報 ウ島作戦に於ける作戦 PR作戦 搭乗員表(4) Asian Historical Center Ref.C08030645600  p.1(4F機密第206番電)(略)〔 一月二十日附 (13)宗谷 (14)第四測量隊/(65)田子ノ浦丸ヲ削ル 〕
    8. ^ Hackett, Bob; Kingsepp, Sander (2012). "IJN SOYA". combinedfleet.com. Diakses tanggal 24 November 2021. 
    9. ^ Soya, Historic Ships Study Guide #3, published by Museum of Maritime Science, Tokyo, 2003
    10. ^ 船の科学館 (2012). 資料ガイド3宗谷. 日本海事科学振興財団. hlm. 46. 
    11. ^ Museum Ilmu Maritim. "宗谷の歴史(第2次南極観測)". funenokagakukan.or.jp. Archived from the original on 27 September 2020. Diakses tanggal 24 November 2021. 
    12. ^ Museum Ilmu Maritim. "Soya / Guide in Facilities". Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2009. Diakses tanggal 24 November 2021.