Rusdin Tompo adalah penulis dan penyair Sulawesi Selatan.[1]. Pada tahun 2017 namanya diabadikan dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia oleh Yayasan Hari Puisi.

Rusdin Tompo
Lahir03 Agustus 1968 (umur 56)
Ambon, Maluku, Indonesia
Tempat tinggalMakassar, Indonesia
AlmamaterUniversitas Hasanuddin
Pekerjaan
Anak
  • Gilang Benazir Adinara
  • Galang Nuraga Attar Nusantara
  • San Valentino Mahatma Gandhi

Rusdin Tompo aktif sebagai pegiat literasi di beberapa komunitas dan turut andil dalam pembentukan Persatuan Penulis Indonesia (SATUPENA) di Sulawesi Selatan.[1]

Selain aktif menulis, Ia juga merupakan seorang pembicara, pengajar dan juga Host Beranda Pak RT di RRI Pro1 94,4 FM Makassar yang disiarkan sejak tahun 2015. Rusdin Tompo juga tercatat pernah menjadi Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2007-2010 dan menjadi Ketua di Lembaga Negara Independen itu pada Periode 2011-2014.[1]

Karier kepenulisan

sunting

Rusdin Tompo lahir di Ambon, 3 Agustus 1968. Ia telah membaca dan menulis puisi sejak kelas IV SD. Puisi-puisinya dipublikasi pertama kali di beberapa media yang terbit di Makassar pada tahun 1993. Beberapa di antara karya puisi yang ditulisnya di periode awal ini diterbitkan dalam antologi yang berjudul Tuhan Tak Sedang Iseng (Rayhan Intermedia, 2014) dan Sehimpun Puisi Mantera Cinta (Liblitera, 2016).

Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini sejak di bangku SMP dan SMA kerap menjuarai lomba menulis maupun membaca puisi. la pun sering membaca puisi-puisinya di Radio Gandaria pada akhir 80-an. Tulisan-tulisannya dimuat antara lain pada Pedoman Rakyat, Fajar, Tribun Timur, Tempo Makassar, Cakrawala, Info Sulsel, Media Empati, dan AnaKita.

Aktivis

sunting
 
Rusdin Tompo saat membacakan Puisinya "Anak-Anak Kota Dunia" pada Aksi Kamisan 4 Januari 2018

Rusdin Tompo dikenal sebagai aktivis hak dan perlindungan anak.[2] Ia ikut mendirikan dan menjadi pengurus beberapa lembaga swadaya seperti Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Makassar, Lembaga Investigasi Studi Advokasi Media dan Anak (LISAN)[3], Koordinator Tim Telepon Sahabat Anak (TeSA) Makassar, dan Solidaritas Perempuan Anging Mamiri (SP-AM), beberapa aktivitas ini juga mengantar Ia dikenal sebagai penggiat Sekolah Ramah Anak.[2] Bersama beberapa teman penyair dan penggiat literasi mendirikan komunitas Makkareso dan Komunitas Puisi (KoPI) Makassar, saat ini Ia aktif membaca puisi di beberapa tempat dan Menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Komunikasi Pemerhati RRI.[4]

Bibliografi

sunting
  • Ayo Lawan Korupsi (LBH-P2i dan Partnership, 2005).
  • Media dan Perubahan Politik Represif karya Dr. Mansyur Semma (Pemkot Makassar, 2008)
  • Anak, Media dan Politik (KPID Sulsel, 2009)
  • Mengawal Demokrasi di Udara (Pijar Press, 2015)
  • Advokasi Anak Jalanan Makassar (MediaQita, 2016)
  • Menelamatkan Anak-anak Tana Kewarganegaraan(Pustaka Sawerigading, 2016)
  • (Bukan) Karen Aku Seorang Ibu (Fire Publisher, 2017)

Penghargaan

sunting
  • Anugrah Makassar Award 2016 sebagai penulis terbaik Sulawesi selatan dari kabar group melalui Fritz Vecky Wongkar Editor in Chief kabarmakassar.

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting