Rumpelstilzchen

Dongeng dari Jerman
(Dialihkan dari Rumpelstiltskin)

Rumpelstilzchen (Pelafalan Jerman: /ʁʊmpl̩ʃtiːlt͡sçən)[1] adalah suatu dongeng yang berasal dari Jerman, sekaligus nama tokoh utama dalam cerita tersebut.[2] Dongeng ini dihimpun oleh Grimm Bersaudara ke dalam buku Kinder- und Hausmärchen ("Cerita Anak-Anak dan Dongeng Pengantar Tidur").[2] Dongeng ini berkisah tentang makhluk imp yang mampu memintal jerami menjadi emas, untuk menyelamatkan seorang perempuan dari ancaman hukuman mati, dan bayarannya ialah anak sulung perempuan tersebut.[2]

Ilustrasi Rumpelstilzchen karya Anne Anderson dalam buku Grimm's Fairy Tale (1922).

Nama Rumpelstilzchen dalam bahasa Jerman, secara harfiah berarti "tiang-pancang-berguncang kecil". Akhiran -chen adalah bentuk diminutif dalam bahasa Jerman yang mengindikasikan "mungil". Suatu rumpelstilt atau rumpelstilz adalah jenis goblin, juga disebut pophart atau poppart, yang membuat kegaduhan dengan mengguncang tiang rumah atau mengetuk papan kayu. Pengertian ini mirip dengan kata rumpelgeist ("hantu derik") atau poltergeist ("hantu gaduh"), sejenis hantu jahat yang mengobrak-abrik atau memindahkan perabot rumah.

Terjemahan

sunting

Ketika dongeng-dongeng yang dihimpun Grimm Bersaudara diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, nama Rumpelstilzchen juga ikut mengalami perubahan ejaan sesuai ortografi bahasa bersangkutan. Pada sejumlah bahasa, ejaannya disesuaikan agar mendakati pelafalan dalam bahasa Jerman, sebagai contoh: Rumpelstiltskin atau Rumplestiltskin dalam bahasa Inggris, Repelsteeltje dalam bahasa Belanda, Rumpelstichen dalam bahasa Portugis dialek Brasil, Rumplcimprcampr atau Rampelník dalam bahasa Ceko. Bahasa Spanyol memiliki variasi nama yang banyak, meliputi: Rumpelstinski, Rumpelestíjeles, Trasgolisto, Jasil el Trasgu, Barabay, Rompelimbrá, Barrabás, Ruidoquedito, Rompeltisquillo, Tiribilitín, Tremolín, dan El enano saltarín atau El duende saltarín.

Dalam bahasa Jepang, ia dialihaksarakan menjadi ルンペルシュティルツキン (Runperushutirutsukin), sementara di Rusia ia dieja Румпельшти́льцхен (Rumpelʹshtílʹtskhen). Keduanya dialihaksarakan dengan menyesuaikan pengucapan agar mendekati pelafalan aslinya.

Dalam bahasa lain, nama tokoh tersebut diterjemahkan dengan pertimbangan sastrawi. Contohnya Rumpelstilzchen disebut Päronskaft atau Bullerskaft dalam bahasa Swedia,[3] Martinko Klingáč dalam bahasa Slovak, Titelitury (atau Rumpelsztyk) dalam bahasa Polandia, dan Tittelintuure, Rompanruoja atau Hopskukkeli dalam bahasa Finlandia.

 
Ilustrasi kisah Rumpelstilzchen dari buku The Blue Fairy Book karya Andrew Lang (1889).

Seorang petani membualkan bahwa putrinya dapat memintal jerami menjadi emas. Untuk menguji kebenarannya, sang raja mengurung putri petani tersebut dalam suatu ruangan penuh jerami dan sebuah pemintal. Sang raja berkata bahwa apabila ia tidak mampu mengubah seluruh jerami tersebut menjadi emas dalam waktu satu malam, maka ia akan dihukum mati. Saat putri petani menangisi nasibnya, sesosok imp muncul dan menawarkan bantuan. Ia memintal seluruh jerami di ruangan itu menjadi emas, Sebagai imbalan, sang imp meminta kalung putri petani.

Pada kesempatan berikutnya, sang raja kembali mengurung putri petani dalam ruangan yang lebih besar, dengan jerami yang lebih banyak. Sekali lagi, imp datang membantunya. Kali itu, ia meminta imbalan gelang yang dipakai putri petani. Setelah berhasil memenuhi target yang ditetapkan raja, maka untuk yang ketiga kalinya, raja mengurung putri petani lagi, dengan janji bahwa ia akan menikahi si putri apabila ia mampu mengubah seluruh jerami menjadi emas. Jika gagal, si putri akan dihukum mati. Saat itu, putri petani tak punya apa-apa lagi untuk diberikan kepada imp yang membantunya. Imp pun berkata bahwa ia meminta imbalan berupa anak sulung putri petani. Sekali lagi, putri petani selamat dari ancaman hukuman mati. Ia pun dinikahi oleh sang raja.

Beberapa waktu kemudian, putri petani yang telah menjadi permaisuri akhirnya melahirkan seorang anak. Imp datang berkali-kali untuk menagih janjinya, tetapi sang permaisuri selalu mengulur waktu. Akhirnya sang imp berkata bahwa apabila sang permaisuri tidak mampu menebak namanya dalam tiga kali kesempatan, dalam waktu tiga hari, maka sang permaisuri harus menyerahkan anaknya. Dalam dua kali kesempatan, sang permaisuri gagal menebak. Menjelang hari ketiga, saat sang permaisuri berjalan-jalan ke hutan untuk mencari solusi atas permasalahannya, tanpa sengaja ia menyaksikan imp tersebut sedang menari-nari mengelilingi api unggun seraya bernyanyi:

Heute back ich, morgen brau ich, übermorgen hol ich der Königin ihr Kind; Ach, wie gut, dass niemand weiß, dass ich Rumpelstilzchen heiß![4] (Hari ini aku memanggang roti, besok aku membuat minuman, lusa aku akan merenggut anak sang ratu; Ah, untunglah tak ada yang tahu bahwa namaku "Rumpelstilzchen"!)

Pada kesempatan ketiga di hari ketiga, saat sang imp muncul kembali untuk menagih janjinya, sang permaisuri menebak namanya dengan benar. Hal itu membuat sang imp kesal dan marah, lalu ia menghilang dan tidak pernah terlihat kembali.

Referensi

sunting
  1. ^ Wells, John (3 April 2008). Longman Pronunciation Dictionary (edisi ke-3rd). Pearson Longman. ISBN 978-1-4058-8118-0. 
  2. ^ a b c "Rumpelstiltskin". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-12. 
  3. ^ Grimm, Jacob; Grimm, Wilhelm (2008). Bröderna Grimms sagovärld (dalam bahasa Swedia). Bonnier Carlsen. hlm. 72. ISBN 978-91-638-2435-7. 
  4. ^ Vgl. u. a. Artikel von Dirk Nolte, Brau!magazin, Frühjahr 2019