Rumah Keluarga Souw

rumah tradisional di Indonesia


Rumah Keluarga Souw adalah markah tanah yang terletak di Jalan Perniagaan, Jakarta Barat.[1]

Rumah Keluarga Souw
Rumah Keluarga Souw
Informasi umum
Gaya arsitekturArsitektur Minnan
AlamatJalan Perniagaan Raya
KotaJakarta
NegaraIndonesia
PemilikKeluarga Souw

Rumah ini dinamakan demikian karena merupakan peninggalan dari Keluarga Souw, yang salah satu anggotanya pernah menjabat sebagai luitenant der Chineezen (letnan Tionghoa) zaman Hindia-Belanda, yakni Souw Tian Pie.[1][2] Tokoh dari keluarga ini kakak-beradik Souw Siauw Tjong dan Souw Siauw Keng, paling dikenal akan kedermawanannya bagi masyarakat Batavia dan sekitar.[1] Souw Siauw Tjong mendonasikan dana untuk berbagai klenteng. Ia juga berjasa memugar Klenteng Boen Tek Bio di Tangerang pada tahun 1875 dan Kim Tek Ie pada tahun 1890. Souw Siauw Keng, diangkat menjadi luitenant der Chineezen di Tangerang pada tahun 1884.[1]

Peninggalan Keluarga Souw yang kini masih ada yaitu berupa rumah di Jalan Patekoan (sekarang Jalan Perniagaan), bersebelahan dengan Gedung Pusat Grosir Perniagaan. Rumah ini dikenal akan ciri khas berupa atap trapesium yang bagian atasnya melengkung. Di ujung lengkungan atap diberi hiasan. Bentuk atap demikian menandakan bahwa pemilik rumah adalah orang yang terpandang dan kaya-raya.[1] Bangunan asli yang memiliki arsitektur seperti ini sudah jarang antara lain yakni Candra Naya (Jakarta), Gereja Katolik Santa Maria De Fatima Toasebio di Jalan Toasebio dan Rumah Kapiten Oei Djie San (Tangerang) yang sudah diruntuhkan.

Arsitektur

sunting

Menurut arsitekturnya, Rumah Keluarga Souw adalah jenis rumah tripartit dengan atap berbentuk pelana kuda.[2] Atap gedung muka yang menghadap jalan adalah gaya ekor walet. Pendirinya adalah Letnan Souw Tian Pie yang leluhurnya telah menempati Batavia selama beberapa generasi.[2] Rumah tripartit adalah kompleks dengan tiga rumah induk yang dipisahkan dengan kebun di antaranya. Rumah model ini umum dijumpai di kawasan Tiongkok Selatan.[2] Sebelah kanan dan kiri seluruh kompleks dibatasi oleh rumah panjang yang digunakan oleh para selir, tamu, pembantu dan penjaga gudang.[2] Pada tahun 1980, bagian kanan rumah diambil alih oleh seorang anggota keluarga presiden guna membangun pasar bertingkat yang rendah mutunya.[2] Banyak perabot dan ukiran serta papan kaligrafi masih tersimpan di rumah ini.[2]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e Warisan Souw di Patekoan, kompas, 19-09-2019.
  2. ^ a b c d e f g Tempat-tempat bersejarah di Jakarta. Adolf Heuken SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta, 2016. hal 275.