Rudrawarman
raja terakhir Funan
Rudrawarman (Hanzi: 留陁跋摩; Pinyin: Liútuó Bámó) adalah raja terakhir Funan, menurut catatan-catatan sejarah dari Tiongkok Kuno.
Dia adalah putra tertua dari Jayawarman Kaundinya dan lahir dari seorang selir. Setelah kematian ayahnya, dia membunuh pewaris sah, saudara tirinya, bernama Gunawarman, dan merebut takhta pada tahun 514. Hingga kira-kira tahun 517, dia terlibat dalam perebutan kekuasaan dengan ibu tirinya, Ratu Kulaprabhawati, yang didukung oleh lawan-lawannya.[1]
Dia kemudian mengirim kedutaan di Tiongkok pada tahun 517, 519, 520, 530, 535, dan 539. Dia bahkan mengusulkan untuk memberikan sehelai rambut Buddha kepada Kaisar Tiongkok, jika disetujui untuk mengirim biksu Che Yun Pao ke Funan.
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ Jacobsen, Trudy, Lost goddesses: the denial of female power in Cambodian history, NIAS Press, Copenhagen, 2008
Daftar pustaka
sunting- Bruno Dagens, Khmer, publishing company Les Belles Lettres, January 2003, 335 p. ( ISBN 9782251410203 ), chap. I ("The Khmer Country, History"), p. 24-25
- (in) George Cœdès and Walter F. Vella ( eds. ) ( Trans. From French by Susan Brown Cowing) The Indianized States of Southeast Asia, University of Hawaii Press, May 1970, 424 p. ( ISBN 9780824800710 ), p. 56-60
- Paul Pelliot, " The Funan ," Bulletin of the French School of the Far East, vol. 3, n o 1,1903, p. 270-271 ( ISSN 1760-737X, DOI 10.3406 / befeo.1903.1216 )
Didahului oleh: Jayawarman Kaundinya |
Raja Funan 514–550 |
Diteruskan oleh: Kerajaan Funan bubar |