Hiu rubah laut
Hiu Rubah Laut | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Subkelas: | |
Superordo: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | A. vulpinus
|
Nama binomial | |
Alopias vulpinus (Bonnaterre, 1788)
| |
Wilayah persebaran Lubah Raut. | |
Sinonim | |
Alopecias barrae Perez Canto, 1886 |
Hiu rubah laut (bahasa Inggris: common thresher shark) atau Alopias vulpinus adalah sebuah spesies hiu tikus yang mendiami perairan tropis dan perairan beriklim sedang di seluruh dunia.[1] Yang khas dari spesies hiu ini adalah ekornya yang panjang, dan mampu digunakan untuk menebas dan mengejutkan mangsanya.[2] Bobot rata-rata hiu rubah laut adalah sekitar 348 kg, dan dapat mencapai bobot 500 kg.[1] Panjang hiu tersebut berkisar 1,6 hingga 6m, dengan panjang rata-rata sekitar 2,74 m.[1]
Habitat dan persebaran geografis
suntingHiu rubah laut mendiami perairan tropis dan perairan beriklim sedang di seluruh dunia, baik di dekat pesisir maupun di tengah laut.[3] Di Samudera Atlantik, paus ini ditemukan dari Pulau Newfoundland, Kanada, hingga pesisir Brasil dan Argentina, dan dari Norwegia dan Kepulauan Inggris, hingga Ghana dan Pantai Gading.[3] Ikan ini juga ditemukan di Laut Mediterania. Meskipun biasa ditemukan di seluruh pesisir Atlantik di Amerika Serikat, hiu ini jarang ditemukan di selatan New England.[3]
Di daerah Indo Pasifik, hewan ini ditemukan di pesisirAfrika, Tanzania, Somalia, Maladewa, Kepulauan Chagos, Pakistan, India, Sumatra, Jepang, Korea, Selandia Baru, dan Kaledonia Baru.[3] Hiu rubah laut juga ditemukan di Kepulauan Hawai dan Kepulauan Fanning.[3] Di bagian selatan Samudera Pasifik, hiu ini dapat dijumpai di pesisir British Columbia hingga California, dan dari Panama hingga selatan Chile.[3]
Deskripsi Fisik dan Indentifikasi
suntingBobot rata-rata hiu rubah laut adalah sekitar 348 kg, dan dapat mencapai bobot 500 kg.[1] Panjang hiu tersebut berkisar 1,6 hingga 6m, dengan panjang rata-rata sekitar 2,74 m.[1] Hiu rubah laut memiliki sirip belakan (caudal fin) yang sangat panjang.[4] Panjang sirip tersebut bisa mencapai 50% dari panjang keseluruhan.[4] Gigi hiu relatif kecil, dengan bentuk melengkung dan sisi yang mulus.[4] Warna kulit diatas garis tengah dorsal bervariasi, dari coklat keunguan hingga kehitaman.[4] Hiu yang mati akan kehilangan warna kilau mengkilap, dan warna kulit hiu tersebut akan berubah menjadi abu-abu gelap.[4] Bagian bawah hiu bewarnah putih, dan area di sekitar sirip samping (sirip pektoral) juga putih.[4] Ujung sirip punggung dan sirip ekor juga bewarna putih.[4]
Reproduksi
suntingPada beberapa bagian dunia, hiu rubah laut melakukan perkembang-biakan sepanjang tahun.[1] Pola migrasi hiu tersebut di dekat Amerika Utara mengindikasikan bahwa spesies ini berkembang biak di perairan utara ketika musim semi dan musim panas, dan meninggalkan anak mereka di wilayah pemijahan di dekat pantai sebelum mereka bergerak ke selatan di musim dingin.[1] Hiu rubah laut mempunyai lebih dari satu pasangan (jantan dapat kawin dengan lebih dari satu betina), tapi hanya sedikit perilaku kawin mereka yang telah diketahui.[1] Hewan ini merupakan ovovivipar dan hanya mampu membawa dua anakan pada waktu yang bersamaan.[1] Anakan hiu terlahir mandiri, mereka tetap bertahan di wilayah pemijahan selama 3 tahun demi keamanan.[1] Hiu rubah laut jantan mencapai kedewasaan setelah 9 atau 10 tahun, sementara betina mencapainya pada usia 12.3 hingga 13.4 tahun.[1] Hiu rubah laut tidak membesarkan dan merawat anak mereka.[1] Setelah terlahir, anakan sepenuhnya mandiri dan tetap bertahan di wilayah pemijahan sebelum beranjak dewasa.[1]
Biologi Perilaku
suntingHiu rubah laut ditemukan di daerah pesisir maupun laut lepas.[2] Hewan muda biasanya hidup dekat pesisir dan di teluk yang dangkal.[2] Hiu rubah laut dapat memangsa ikan kembung, ikan sarden, ikan teri, cumi-cumi, gurita, krustasea, dan burung laut.[2] Hiu ini menggunakan sirip belakangnya (caudal fin) yang panjang untuk menebas dan mengejutkan mangsanya.[2][5] Serangan terhadap manusia jarang dilaporkan.[2] Terhadap manusia, spesies ini relatif tidak berbahaya.[2] Meskipun demikian, karena ukurannya yang besar, spesies ini perlu diwaspadai.[2]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h i j k l m (Inggris) Lewis J (2011). "Alopias vulpinus". Animal Diversity Web. Diakses tanggal 13 May 2014.
- ^ a b c d e f g h (Inggris) "Alopias vulpinus — Details Common Thresher Shark". Diakses tanggal 14 May 2014. line feed character di
|title=
pada posisi 27 (bantuan) - ^ a b c d e f (Inggris) Jordan V. "THRESHER SHARK". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-14. Diakses tanggal 14 May 2014.
- ^ a b c d e f g (Inggris) Castro JI (2011). The Sharks of North America. Oxford University Press. ISBN 9780195392944.
- ^ (Inggris) Bonfil R, Abdallah M (2004). Field Identification Guide to the Sharks and Rays of the Red Sea and Gulf of Aden. Food & Agriculture Org. ISBN 9789251050453.