Royal Maundy
Royal Maundy /ˈmɔːndi/ atau Kamis Putih Kerajaan[1] adalah suatu upacara keagamaan paling kuno yang masih dipertahankan dalam Gereja Inggris yang jatuh pada hari Kamis sebelum Jumat Agung dan Minggu Paskah untuk memperingati Kamis Putih (Maundy Thursday) dan Perjamuan Terakhir Yesus Kristus bersama para Rasul. Keluarga monarki Britania termasuk Ratu Elizabeth I telah ikut ambil bagian dalam tradisi keagamaan ini dengan mempersembahkan sedekah yang diberi nama "uang Maundy" kepada para pensiunan, yang telah direkomendasikan oleh klerus dan pendeta dari semua denominasi, sebagai pengakuan atas pelayanan mereka kepada gereja dan masyarakat setempat.[2]
Setiap penerima uang Maundy diberikan dua dompet kulit kecil oleh Ratu, satu berwarna merah dan lainnya berwarna putih. Dompet pertama berisi sejumlah kecil uang logam biasa yang melambangkan hadiah dari Sovereign (sang Penguasa Tertinggi Kerajaan) untuk makanan dan pakaian. Dompet kedua berisi koin Maundy dengan nilai sesuai usia sang Sovereign. Koin-koin tersebut adalah alat pembayaran yang sah, tetapi penerima biasanya memilih untuk menyimpannya sebagai kenang-kenangan.[3]
Asal-usul, sejarah awal dan abad pertengahan
suntingKata Maundy berasal dari kata mandatum dalam bahasa Latin, yang berarti perintah, mengacu kepada perintah yang diberikan oleh Yesus pada Perjamuan Terakhir, agar orang-orang harus saling mengasihi.[4][5] Kebaktian atau ibadah Royal Maundy berevolusi dari perintah Yesus kepada murid-muridnya tersebut.[6] Injil menceritakan bahwa pada malam menjelang Penyaliban-Nya, setelah Yesus Kristus makan bersama para muridnya, tercatat bahwa Yesus membasuh kaki mereka, dan memberi mandatum atau perintah kepada mereka yang berbunyi: "Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu".[7][8]
Kebaktian Royal Maundy dapat ditelusuri kembali di Inggris secara pasti hingga abad ke-12, dan ada catatan terus-menerus mengenai pembagian yang dilakukan pada hari Kamis Putih dari masa pemerintahan Raja Edward I. Pembagian pertama oleh Kerajaan yang diketahui dari catatan yang dimiliki Westminster Abbey saat ini dilakukan oleh Raja John pada tahun 1210 di Knaresborough, Yorkshire Utara.[9] John juga merupakan raja Inggris pertama yang tercatat memberikan derma berupa koin perak kecil kepada orang miskin ketika pada tahun 1213 dia memberikan masing-masing 13 pence kepada 13 pria miskin di sebuah upacara di Rochester. Angka 13 di sini merupakan simbol Dua Belas Rasul di tambah dengan Yesus atau seorang malaikat.[10]
Pada tahun 1363, oleh Edward III, tradisi ini telah berkembang menjadi upacara yang masih dapat dikenali hingga saat ini, dengan para raja membagikan uang yang nilainya sesuai dengan usia mereka. Mary I yang pada tahun 1556 membasuh kaki 41 "perempuan miskin" dan menghabiskan seluruh upacara dengan berlutut, dianggap merupakan penguasa Inggris yang paling serius dalam mengikuti kegiatan ibadah ini.[11]
Pasca-Restorasi
suntingPara penguasa setelah Mary I kurang tertarik dengan ibadah ini, beberapa di antaranya adalah Charles I, yang jarang menghadiri ibadah Royal Maundy.[11] Penulis Brian Robinson, yang melacak perkembangan Royal Maundy, mengemukakan bahwa setelah Restorasi, putranya Charles II berusaha untuk memperoleh popularitas dengan rajun menghadiri (dan pembagian uang sedekah) dalam ibadah tersebut. Charles II bahkan hadir selama tahun-tahun merebaknya wabah pada tahun 1661 dan 1663. James II, saudara dan penggantinya, juga menjalankan ibadah ini. Meskipun ada catatan William III menjalankannya pada tahun 1698, sebagian besar sumber menyatakan bahwa James merupakan orang terakhir yang membasuh kaki orang miskin, pada tahun 1685.[12]
Royal Maundy dewasa ini
suntingSaat ini, Ratu Elizabeth II menganggap perannya dalam ibadah ini sebagai salah satu bagian penting dari kehidupan keagamaannya. Biasanya orang-orang mengunjunginya untuk menerima penghargaan, sehingga secara simbolis ibadah ini menjadi satu-satunya kesempatan Ratu bepergian untuk memberikan penghargaan.[13]
Selama masa pemerintahan Ratu, kebaktian Royal Maundy telah diadakan di katedral dan biara di seluruh Britania Raya,[14] dan memberikan pengarahan agar selama jangka waktu sepuluh tahun, ibadah ini tidak diadakan di London dengan frekuensi lebih dari sekali.[15] Sesuai arahan ini, Westminster Abbey, yang terletak di London, menjadi tempat dilaksanakannya Royal Maundy tahun 2001, dan baru diadakan lagi pada tahun 2011.[16] BBC Television menyiarkan secara langsung kebaktian Royal Maundy di Westminster Abbey pada 21 April 2011.[17]
Lihat pula
suntingCatatan
sunting- ^ Didik Trio, ed. (30 Maret 2018). "Ratu Elizabeth Beri Sedekah ke Tempat Ibadah yang Bakal Jadi Lokasi Pernikahan Pangeran Harry". Tribunnews.com. Diakses tanggal 16 Februari 2020.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Royal Maundy Service 2019". The Royal Household. 18 April 2019. Diakses tanggal 16 Februari 2020.
- ^ "Royal Maundy Service". The Royal Household. Diakses tanggal 16 Februari 2020.
- ^
Gospel of John [https://alkitab.sabda.org/?John%3A13%3A34&version=tb John
- 13:34]. Mandatum appears in the Latin Vulgate version of the Bible. Charles Hyde Clark (1997) Masonic Symbolism. Kessinger Publishing. p. 481. ISBN 978-0-7661-0029-9.
- ^ "What is Maundy Thursday and how is it celebrated?". BBC. 17 April 2019. Diakses tanggal 16 Februari 2020.
- ^ Bressett, hlm. 89.
- ^ "Yohanes 13:12-14". Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Diakses tanggal 17 Februari 2020.
- ^ Robinson 1977, hlm. 23–24.
- ^ "Royal Maundy Service" (PDF). Westminster Abbey. 21 April 2011. hlm. 14. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 Mei 2014. Diakses tanggal 17 Februari 2020.
- ^ Robinson 1977, hlm. 25.
- ^ a b Harriet Johnston For Mailonline (18 April 2019). "The Queen is radiant in Easter yellow as she's joined by Princess Eugenie to hand out Maundy Thursday coins at St George's Chapel, ahead of her 93rd birthday - The history of the monarchs and the Maundy Thursday service". Diakses tanggal 17 Februari 2020.
- ^ Robinson 1977, hlm. 35–36.
- ^ "Royal Maundy service". Church of England Diocese of Manchester. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Mei 2011. Diakses tanggal 17 Februari 2020.
- ^ "Maundy Thursday: Queen joined by Eugenie at Windsor service". BBC. 18 April 2019. Diakses tanggal 20 Maret 2020.
- ^ Robinson 1992, hlm. ix.
- ^ "Maundy Money". Royal Mint. Diakses tanggal 17 Februari 2020.
- ^ "Diocesan Big Day Live On Bbc Tv". Diocese in Europe. 15 April 2011. Diakses tanggal 17 Februari 2020.
Bibliografi
sunting- Allison, Ronald; Riddell, Sarah, ed. (1991). The Royal Encyclopedia. Macmillan Press. ISBN 978-0-333-53810-4.
- Bressett, Kenneth (1964). A Guide Book of English Coins: Nineteenth and Twentieth Centuries (edisi ke-3rd). Whitman Publishing Co.
- Cole, Virginia A. (2002). "Ritual charity and royal children in thirteenth-century England". Dalam Rollo-Koster, Joëlle. Medieval and Early Modern Ritual: Formalized Behavior in Europe, China, and Japan. BRILL. ISBN 978-90-04-11749-5.[pranala nonaktif permanen]
- Lobel, Richard (1999). Coincraft's 2000 Standard Catalogue of English and UK Coins, 1066 to Date. Standard Catalogue Publishers Ltd. ISBN 978-0-9526228-8-8.
- Robinson, Brian (1977). The Royal Maundy. Kaye and Ward. ISBN 978-0-7182-1151-6.
- Robinson, Brian (1992). Silver Pennies & Linen Towels: The Story of the Royal Maundy. Spink & Sons Ltd. ISBN 978-0-907605-35-5.
- Seaby, Peter (1985). The Story of British Coinage. B.A. Seaby Ltd. ISBN 978-0-900652-74-5.
- Welfare, Simon; Bruce, Alastair (1993). Days of Majesty . Michael O'Mara Books Ltd. ISBN 978-1-85479-108-5.
- Wright, Peter A. (1990). The Story of the Royal Maundy (edisi ke-revised). Pitkin Pictorials. ISBN 978-0-85372-490-2.
Pranala luar
sunting