Rosa × centifolia
Rosa × centifolia | |
---|---|
Rosa centifolia foliacea | |
Klad: | Angiospermae |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Genus: | |
Spesies: | R. × centifolia
|
Nama binomial | |
Rosa × centifolia |
Rosa × centifolia (lit. ratusan kelopak/mawar berkelopak; sin. R. gallica var. centifolia (L.) Regel), Mawar Provence atau mawar kubis atau Rose de Mai adalah mawar hibrida yang dikembangkan oleh pembiak mawar Belanda selama periode abad ke-17 dan abad ke-19, mungkin lebih awal. Termasuk dalam keturunan Rosa × damascena, tapi mungkin termasuk hibrida kompleks; sejarah hereditas pastinya tidak terdokumentasi atau diinvestigasi dengan baik atau menyeluruh,[1] tetapi saat ini jenis ini tidak termasuk dalam mawar "ratusan kelopak" (centifolia) yang disebut oleh Theophrastus dan Pliny: "tidak ada referensi pasti yang dapat dilacak sebelum 1580".[2] Tanaman aslinya steril, tetapi variasi mutasi dengan bunga tunggal muncul pada 1769, yang darinya berbagai kultivar yang dikenal sebagai mawar centifolia dikembangkan, yang merupakan hibrida lebih lanjut. Kultivar Lain kemudian menjadi variasi mutasi lebih lanjut dari mawar-mawar ini. Rosa × centifolia 'Muscosa' adalah mutasi dengan rambut-rambut yang mengandung resin pada kuncup bunga, yang darinya sebagian besar (tidak semua) "mawar lumut" berasal. Variasi kerdil atau miniatur telah dikenal hampir selama variasi yang lebih besar, termasuk miniatur mawar lumut 'Moss de Meaux'.
Pertumbuhan
suntingTanaman individu terlihat seperti semak, tumbuh setinggi 1,5–2 meter dengan tangkai panjang melengkung dan daun menyirip berwarna hijau keabu-abuan dengan 5-7 anak daun. Bunganya berbentuk bulat seperti bola, dengan banyak kelopak tipis tumpang tindih yang sangat wangi; biasanya berwarna merah muda, jarang sekali putih sampai merah-ungu gelap.
Budidaya dan kegunaan
suntingR. × Centifolia khas di[butuh klarifikasi] di Kota Grasse, Prancis yang dikenal sebagai ibu kota parfum dunia. Tanaman ini secara luas dibudidayakan untuk ciri khas keharumannya yang jernih dan manis, dengan sedikit aroma madu. Bunganya secara komerisal dipanen untuk menghasilkan minyak mawar, yang biasa digunakan dalam parfum.
Kultivar Centifolia
suntingKultivar Rosa Centifolia yang masih dibudidayakan meliputi:
- 'Bullata', juga disebut 'Mawar Selada' dan 'À Feuilles de Laitue', dikenal sejak 1801
- 'Cristata', juga disebut 'Chapeau de Napoleon'
- 'Petite de Hollande', juga disebut 'Pompon des Dames', dikenal sejak abad ke-18
- 'Rose de Meaux', juga disebut "Rosa pomponia", dikenal sejak tahun 1637
- 'Unique Blanche', juga disebut 'Mutabilis', 'Provence Putih', 'Vièrge de Cléry' dan nama-nama lainnya
- 'Gadis Desa', yang diperkenalkan oleh Viberti pada tahun 1845, kultivar bunga bergaris
Dalam budaya
suntingSylvia Plath menyebutkan mawar kubis di banyak puisi awalnya, seperti dalam The Thin People.
Anneliese mengatakan rosa centifolia adalah bunga favoritnya dalam Barbie as the Princess and the Pauper.
Referensi dan pranala luar
sunting- ^ Phillips, R.; Rix, M. (2004). The Ultimate Guide to Roses: A Comprehensive Selection. Macmillan. ISBN 1-4050-4920-0.
- ^ Alice M. Coats Garden Shrubs and Ther Histories, (1964) 1992, p. 175.
- Huxley, A., ed. (1992). New RHS Dictionary of Gardening Macmillan.
- Plants for a Future: Rosa centifolia
- Centifolia: The Hundred-Petalled Rose
- Grasse: Villages Beyond Provence Diarsipkan 2009-01-01 di Wayback Machine.