Ronaldo Nazário

mantan pemain sepakbola profesional asal Brasil

Ronaldo Luís Nazário de Lima (locally: [ʁoˈnawðu ˈlwiʒ nɐˈzaɾju dʒ ˈɫĩmɐ]; lahir 18 September 1976), dikenal sebagai Ronaldo atau Ronaldo Nazário, adalah mantan pemain sepak bola profesional Brasil yang bermain sebagai striker.[1] Dia adalah pemilik klub Brasileiro Série A Cruzeiro dan pemilik serta presiden klub Segunda División Real Valladolid. Dijuluki O Fenômeno ('The Phenomenon') dan R9, dia dianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Sebagai striker multifungsi yang membawa dimensi baru pada posisinya, Ronaldo telah memberikan pengaruh bagi generasi striker berikutnya. Penghargaan individunya termasuk dinobatkan sebagai FIFA World Player of the Year tiga kali dan memenangkan dua penghargaan Ballon d'Or.

Ronaldo Luís Nazário de Lima
Ronaldo pada tahun 2019
Informasi pribadi
Nama lengkap Ronaldo Luis Nazario de lima
Tanggal lahir 18 September 1976 (umur 48)
Tempat lahir Rio de Janeiro, Brasil
Tinggi 183 cm (6 ft 0 in)
Posisi bermain Striker
Karier junior
1986–1989 Tennis Club Valqueire
1989–1990 Social Ramos Club
1990–1993 São Cristóvão
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1993–1994 Cruzeiro 34 (34)
1994–1996 PSV 46 (42)
1996–1997 Barcelona 37 (34)
1997–2002 Inter Milan 68 (49)
2002–2007 Real Madrid 127 (124)
2007–2008 AC Milan 20 (9)
2009–2011 Corinthians 52 (29)
Total 384 (280)
Tim nasional
1993 Brasil U-17 7 (5)
1996 Brasil U-23 8 (6)
1994–2011 Brasil 98 (62)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Ronaldo memulai karirnya di Cruzeiro dan pindah ke PSV pada tahun 1994. Ia bergabung dengan Barcelona pada tahun 1996 dengan biaya transfer rekor dunia dan pada usia 20 Berusia tahun, ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA 1996, menjadikannya penerima penghargaan termuda. Pada tahun 1997, Inter Milan memecahkan rekor biaya dunia untuk mengontrak Ronaldo, menjadikannya pemain pertama sejak Diego Maradona yang memecahkan rekor transfer dunia dua kali. Pada usia 21, ia menerima Ballon d'Or 1997 dan tetap menjadi penerima penghargaan termuda. Pada usia 23, Ronaldo telah mencetak lebih dari 200 gol untuk klub dan negaranya. Namun, setelah serangkaian cedera lutut dan pemulihan, dia tidak aktif selama hampir tiga tahun. Ronaldo bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2002 dan memenangkan gelar La Liga 2002–03. Dia memiliki mantra di AC Milan dan Corinthians sebelum pensiun pada tahun 2011, setelah menderita cedera lebih lanjut.

Ronaldo bermain untuk Brasil dalam 98 pertandingan, mencetak 62 gol dan merupakan pencetak gol terbanyak ketiga untuk tim nasionalnya. Pada usia 17 tahun, dia adalah anggota termuda dari skuad Brasil yang memenangkan Piala Dunia FIFA 1994. Pada Piala Dunia FIFA 1998, Ronaldo menerima Golden Ball sebagai pemain terbaik turnamen setelah ia membantu Brasil mencapai final, di mana ia mengalami kejang-kejang beberapa jam sebelum kick-off. Dia memenangkan Piala Dunia FIFA 2002, membintangi formasi tiga penyerang dengan Ronaldinho dan Rivaldo. Ronaldo mencetak dua gol di final dan menerima Golden Boot sebagai pencetak gol terbanyak turnamen. Pencapaian ini, dipandang sebagai "penebusan" atas apa yang terjadi di Piala Dunia sebelumnya, membuat Ronaldo dinobatkan sebagai 2002 FIFA World Player of the Year, menerima Ballon d'Or 2002, dan atas kepulangannya dari cedera, memenangkan Laureus World Sports Award untuk Comeback of the Year. Pada Piala Dunia FIFA 2006, Ronaldo mencetak golnya yang ke-15 di Piala Dunia, sebuah rekor turnamen pada saat itu. Dia juga memenangkan Copa América 1997, di mana dia menjadi pemain terbaik turnamen dan Copa América 1999, di mana dia menjadi pencetak gol terbanyak.

Ronaldo adalah salah satu olahragawan paling laris di dunia selama karir bermainnya. Dia masuk dalam daftar FIFA 100 pemain terhebat yang masih hidup yang disusun pada tahun 2004 oleh Pelé.

Kehidupan pribadi

sunting

Ronaldo Luís Nazário de Lima lahir pada tanggal 18 September 1976 di Itaguaí sebagai anak ketiga dari Nélio Nazário de Lima Snr. dan Sônia dos Santos Barata. Ronaldo mempunyai saudara laki-laki, Nélio Jr. Orang tuanya berpisah ketika dia berusia 11 tahun, dan Ronaldo putus sekolah tak lama kemudian untuk mengejar karir di sepak bola. Dia bermain di jalanan Bento Ribeiro, pinggiran kota Rio de Janeiro. Ibunya menyatakan: "Saya selalu menemukannya di jalan bermain bola dengan teman-temannya ketika dia seharusnya berada di sekolah. Saya tahu, saya kalah dalam pertarungan." Dia bergabung dengan tim futsal Social Ramos pada usia 12 tahun dan memimpin liga pemuda kota dalam mencetak gol dengan rekor 166 gol di musim pertamanya termasuk mencetak 11 dari 12 gol timnya dalam satu pertandingan. Menghargai futsal untuk mengembangkan keterampilannya, Ronaldo mengatakan, "futsal akan selalu menjadi cinta pertama saya." Pelatihnya dari Social Ramos, Alirio Carvalho, mengatakan: "Yang istimewa dari Ronaldo adalah sikapnya . Seolah-olah dia datang dari bulan. Tidak ada yang mengganggunya, tidak ada yang membuatnya kagum, tidak ada yang membuatnya keluar dari permainannya." keluarkan dia dari permainannya."

Karier klub

sunting

1993: Cruzeiro

sunting

Awal karier Ronaldo dimulai ketika ia bergabung dengan Cruzeiro pada tahun 1993. Pada musim pertama dan satu-satunya di Cruzeiro, ia mengemas 12 gol dari 14 penampilan dan memenangkan Copa do Brasil untuk pertama kalinya. Setahun setelah debut profesionalnya ia dipanggil masuk skuat timnas sepak bola Brasil untuk Piala Dunia FIFA 1994 meskipun ia akhirnya tidak mendapatkan kesempatan bermain.[butuh rujukan]

1994–1996: PSV Eindhoven

sunting

Piet de Visser yang merupakan pemandu bakat PSV Eindhoven menyarankan klub itu untuk menarik Ronaldo bergabung. Maka transfer sebesar $6 juta pun dilayangken kepada Cruzeiro yang tak kuasa menahan bintangnya untuk hengkang. Maka bergabunglah Ronaldo dengan klub Belanda tersebut. Pada musim pertamanya Ronaldo keluar sebagai pencetak gol terbanyak Liga Belanda dengan 30 gol. Pada musim keduanya Ronaldo berkutat dengan cedera lutut kanan (cedera yang selalu menggerogoti kariernya), namun ia berhasil mencetak 12 gol dalam 13 penampilannya dalam pertandingan Liga. Ronaldo juga berhasil meraih trofi Piala Belanda bersama PSV pada tahun 1996 dan dia menikah dengan Rihanna dan mereka mepunyai anak 2.[butuh rujukan]

1996–1997: Barcelona

sunting

Sir Bobby Robson yang merupakan manajer FC Barcelona saat itu memproyeksikan Alan Shearer sebagi target utama, sayangnya Blackburn Rovers tidak mengijinkan Shearer untuk pindah (walaupun akhirnya Newcastle United yang mendapatkannya). Maka target pun beralih kepada Ronaldo untuk memakai seragam no. 9 di Barça. PSV Eindhoven setuju untuk melepas Ronaldo dengan nilai transfer 12 juta poundsterling. Penampilan Il Fenômeno mencapai puncaknya di Barça dimana ia secara spektakuler mencetak 47 gol dalam 49 penampilan untuk semua ajang kompetisi bersama Barça. Pergerakan Ronaldo yang gesit dan kuat bahkan pernah memporak porandakan pertahanan klub Celta Vigo yang menjadi lawan Barça di liga, dimana ia mencetak sebuah gol solo run melewati hampir semua pemain Celta Vigo. Penampilan impresifnya pun diganjar dengan meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA 1996. Ia menjadi pemain termuda yang pernah meraihnya dalam usia 20 tahun. Bersama Barça Ronaldo meraih trofi Winner Cup, Piala Spanyol dan Piala Super Spanyol. Ronaldo juga menjadi pencetak gol terbanyak di Liga dengan 34 gol dari 37 penampilan. Akan tetapi dibalik kesuksesan Ronaldo, Barça justru menunda-nunda perpanjangan kontrak sang penyerang sehingga Ronaldo menjadi tidak bahagia, dan akhirnya mulai menyuarakan keinginan untuk pindah. Pada akhir musimnya bersama Barça klub-klub besar mulai mendekati Ronaldo, salah satunya adalah Inter Milan.[butuh rujukan]

1997–2002: Inter Milan

sunting

Keadaan Ronaldo yang mulai tidak bahagia di klubnya dimanfaatkan oleh Inter Milan yang membeli kontrak Ronaldo sebesar 19 juta poundsterling. Ronaldo menjadi pemain termahal dunia pada saat itu. Pada musim pertamnya di Inter Il Fenômeno mengantarkan klub barunya meraih gelar UEFA Cup yang mana ia mencetak hat-trick pada final melawan Lazio. Pada tahun ini Ronaldo pun kembali meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA untuk kedua kalinya secara berturut turut. Pada musim pertamanya ia mencetak total 34 gol dalam 47 penampilan dalam semua ajang kompetisi. Ronaldo pun menjadi tumpuan Brasil untuk meraih gelar Piala Dunia FIFA 1998 di Prancis. Namun setelah cedera misterius di final melawan tuan rumah Prancis, penempilan Ronaldo menurun tajam. Hal ini berpengaruh pada performa Ronaldo di klub dimana ia hanya bisa tampil 19 kali dalam pertandingan liga. Walaupun begitu ia masih bisa mencetak 14 gol bagi Inter, dan menjadi runner-up Pemain Terbaik Dunia versi FIFA dibawah Zinedine Zidane yang mengalahkannya dalam partai final Piala Dunia FIFA 1998. Pada musim ketiganya Ronaldo kembali mengalami cedera parah ketika melawan Lecce dalam laga Serie A, dokter tim pun menyarankan Ronaldo untuk di operasi sehingga praktis musim itu pun berakhir secara tragis untuk Ronaldo. Ia hanya tampil dalam 7 pertandingan Serie A dan mencetak 3 gol. Pada tanggal 12 April 2000 Ronaldo melakukan pertandingan pertamanya setelah cedera tetapi hanya mampu bertahan selama 7 menit dalam pertandinga Coppa Italia melawan Lazio. Lututnya kembali mengalami cedera sehingga ia pun absen sepanjang musim keempatnya bersama Inter. Setelah 2 operasi dan rehabilitasi yang memakan waktu 20 bulan. Ronaldo pun tampil kembali membela Inter dan mencetak 7 gol dalam 16 pertandingan dalam semua ajang kompetisi. Ia kemudian terpanggil dalam skuat Brasil untuk Piala Dunia FIFA 2002 di Jepang dan Korea, dimana ia secara luar biasa mengantar Brasil meraih gelar Piala Dunia yang kelima. Para fans Inter pun bersuka cita karena mereka mengharapkan Il Fenômeno akan kembali ke performa seperti dulu dan mengantarkan Inter meraih gelar Juara Serie A yang mereka idam-idamkan. Namun suatu proposal dari klub Real Madrid sebesar € 39 juta membuyarkan impian itu, Ronaldo memilih pindah ke Real Madrid yang sedang membangun timnya dengan mengumpulkan pemain-pemain terbaik dunia untuk bermain bagi El Real. Semasa di Inter total Ronaldo mencetak 59 gol dalam 99 penampilan.[butuh rujukan]

2002–2006: Real Madrid

sunting
 
Ronaldo berseragam Real Madrid

Masuknya Ronaldo menjadi bagian skuat Los Galacticos Real Madrid, membuat El Real meraih keuntungan denga laku kerasnya kostum bernomor 11 bertuliskan Ronaldo. Hal yang memang diharapkan oleh manajemen Real Madrid. Pada musim pertamanya Ronaldo baru dapat tampil pertama kalinya membela El Real pada bulan Oktober 2002 karena cedera. Pada pertandingan debutnya Il Fenomeno mencetak 2 gol untuk kemenangan Real Madrid. Selama musim pertamanya ia mencetak 23 gol dalam 31 pertandingan, dan meraih gelar Liga pertamanya bersama klub dimana ia gagal meraihnya saat bersama Barcelona. Selain itu ia juga meraih gelar Piala Interkontinental dan Piala Super Spanyol. Pada musim keduanya Ronaldo,yang telah mengganti seragam no. 11 dengan no. 9, berhasil membawa Real Madrid melaju ke perempat final dalam kompetisi Liga Champion dimana Ronaldo mencetak hat-trick ketika melawan Manchester United di stadion Old Trafford. Namun pada akhir musim ia kembali menderita cedera sehingga El Real gagal mempertahankan juara Liga Spanyol dan tersingkir pada babak semifinal Liga Champions. Akan tetapi Il Fenômeno mampu meraih gelar top scorer dengan 24 golnya di ajang liga. Penampilan Ronaldo semakin menurun dikarenakan oleh kelebihan berat badan ditambah kedatangan beberapa pemain yang berposisi sama dengannya, Michael Owen, Antonio Cassano dan Ruud van Nistelrooy. Hubungannya dengan pelatih Real Madrid saat itu Fabio Capello pun memburuk. Bersama Real Madrid Ronaldo mencetak 177 gol dalam semua ajang kompetisi.[butuh rujukan]

2007–2008: AC Milan

sunting

Perseteruannya dengan manajer Fabio Capello makin menjadi-jadi, ditambah dengan memburuknya hubungan Ronaldo dengan kapten Real Madrid, Raul membuat Ronaldo makin terpinggirkan dalam skuat El Real. Pada bulan Januari 2007 Ronaldo hadir untuk menonton pertandingan antara AC Milan melawan AS Roma. Gosip yang beredar Ronaldo akan pindah ke AC Milan merebak luas. Hal yang makin memperuncing permusuhan antar AC Milan dan Inter Milan mengingat Ronaldo pernah membela Inter Milan. Pada 26 Januari 2007 Ronaldo pun resmi menjadi bagian skuat I rossonerri dengan nilai transfer €7.5 juta. Ia memilih seragam bernomor 99. Ia memulai debutnya sebagai pemain pengganti pada laga melawan Livorno dimana AC Milan menang 2-1. Il Fenômeno mencetak gol pertamanya untuk AC Milan saat melawan Siena. Ia mencetak 2 gol dan memberi 1 assist unutk kemenangan AC Milan 4-3. Pada musim pertamnya Ronaldo tampil 14 kali dengan mencetak 7 gol. Musim keduanya meski dihiasi berbagai cedera, Ronaldo berhasil mencetak 9 gol dalam 20 penampilannya. Pada tanggal 13 Februari 2008, Il Fenômeno kembali menderita cedera parah di lutut kirinya ketika ia melompat untuk menyambut umpan silang saat Milan seri 1-1 melawan Livorno. Cederanya lutut kirinya membuat Ronaldo mengalami cedera lutut yang parah pada kedua kakinya. Hal ini yang membuat AC Milan tidak memperpanjang kontrak Ronaldo ketika musim berakhir. Ronaldo dilepas dengan status bebas transfer.[butuh rujukan]

2009–2011: Corinthians

sunting

Dalam upaya menyembuhkan cedera lutut kanannya, Ronaldo akhirnya berkesempatan untuk bergabung dengan klub idolanya semasa kecil, Flamengo. Akan tetapi Ronaldo pada detik-detik akhir memilih bergabung dengan rival Flamengo, Corinthians pada 9 Desember 2009 yang memancing amarah fans Flamengo. Pertandingan debut Ronaldo adalah pada tanggal 4 Maret 2009 melawan Itumbria pada ajang Copa do Brasil. 4 hari kemudian ia mencetak gol pertamanya untuk Corinthians ketika melawan Palmeiras pada ajang Liga Paulista. Il Fenômeno membawa Corinthians memenangkan Liga Paulista dengan mencetak 10 gol dalam 14 pertandingan. Pada Februari 2010 ia menandatangani perpanjangan kontrak bersama Corinthians sampai akhir 2011 dan berencana untuk pensiun sebagai pemain sepak bola, tetapi fisik berkata lain, Ronaldo tidak sanggup menahan cedera yang terus menggerogotinya serta kegemukan dan pada akhirnya kata pensiun terucap pada tanggal 14 Februari 2011.[butuh rujukan]

Karier internasional

sunting

Piala Dunia FIFA 1994

sunting

Penampilan Ronaldo bersama Cruzeiro membawanya untuk bergabung dengan skuat Brasil untuk menghadapi ajang Piala Dunia FIFA 1994 di Amerika Serikat. Debut internasional pertamanya bersama Seleção adalah melawan Argentina di Recife. Ronaldo tidak tampil sekalipun dalam ajang Piala Dunia FIFA 1994 yang mana dimenangkan oleh Brasil lewat kontribusi duet penyerang Romario dan Bebeto. Adapun penampilan pertama Ronaldo dalam ajang resmi bersama Seleção adalah pada Olimpiade 1996 di Atlanta. Saat itu ia bermain dengan nama Ronaldinho di punggungnya dikarenakan ada rekan setimnya yang juga bernama Ronaldo Guiaro dan berusia 2 tahun lebih tua dari Ronaldo. Brasil meraih medali perunggu di Atalanta 1996.[butuh rujukan]

Piala Dunia FIFA 1998

sunting

Karier Ronaldo yang terus meroket bersama FC Barcelona dan Inter Milan membuatnya difavoritkan untuk meraih gelar Piala Dunia nya yang pertama sebagai pemain utama. Ditambah dengan gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA dalam 2 tahun berturut-turut membuat prediksi bahwa Seleção akan meraih gelar kelimanya di Prancis makin melambung. Selama turnamen, Ronaldo menunjukkan permainan impresif dengan mencetak 4 gol dan 3 assist. Berpasangan dengan Bebeto di lini depan, Ronaldo membawa Brasil ke final Piala Dunia melawan tuan rumah Prancis di stadion Saint Denis. Namun 72 menit sebelum kick-off nama Ronaldo ditarik dari daftar starter melawan Prancis dengan alasan menderita epilepsi, hal yang mana masih menjadi misteri sampai saat ini. Ronaldo tetap tampil dalam final itu dan tidak bisa berbuat banyak dalam pertandingan sehingga Prancis memenangkan trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya dengan keunggulan 3-0.[butuh rujukan]

Piala Dunia FIFA 2002

sunting

Setelah sembuh dari cedera selama hampir 2 tahun, Seleção kembali memanggil Ronaldo, menyusul penampilannya yang makin membaik bersama Inter Milan. Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari menjadikan Ronaldo bagian dari trio penyerang Seleção bersama dengan Rivaldo dan Ronaldinho. Penampilan impresif trio yang dijuluki 3 R berhasil membawa Brasil sekali lagi tampil di final dalam 3 Piala Dunia terakhir. Kali ini melawan Jerman yang mengandalkan penjaga gawang Oliver Kahn. Seleção kali ini meraih hasil maksimal dengan mengalahkan Jerman 2-0, kedua gol diborong oleh Il Fenômeno yang juga memastikan dirinya meraih penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak dengan 8 gol. Ia juga menyamai rekor legenda Brasil, Pelé yang telah mencetak 12 gol selama tampil dalam ajang Piala Dunia.[butuh rujukan]

Piala Dunia FIFA 2006

sunting

Ronaldo mengawali Piala Dunia FIFA 2006 dengan diselimuti kontroversi mengenai berat badannya yang tampak melebihi berat ideal. Ia dikritik karena kondisinya dianggap kurang fit serta penampilannya yang buruk. Meskipun begitu, pada pertandingan ketiga di babak pertama melawan Jepang, ia mencetak 2 gol yang membawanya sejajar dengan Gerd Müller sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia sepanjang sejarah dengan 14 gol. Satu gol yang dicetaknya saat melawan Ghana pada 27 Juni menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia dengan 15 gol. Seleção sendiri gagal mempertahankan gelar juara Piala Dunia, kalah 1-0 oleh Prancis dalam babak perempat final. Ini adalah penampilan terakhir Ronaldo bersama tim nasioanl Brasil dalam ajang resmi. Ia telah mencetak 62 gol dan tampil sebanyak 92 kali dengan seragam Seleção.[butuh rujukan]

Gaya bermain

sunting

Pada awal kariernya, Ronaldo adalah tipe penyerang murni dengan kemampuan sprint cepat yang menusuk pertahanan lawan sambil mendribel bola dan piawai dalam menyelesaikan umpan-umpan terobosan. Kedua kaki Ronaldo merupakan senjata utamanya untuk mencetak gol demi gol, sementara kepalanya jarang digunakan untuk mencetak gol walaupun fisiknya cukup tinggi (183 cm). Ronaldo juga mempunyai keunggulan fisik yang memungkinkan ia berduel dengan bek lawan dan mampu menahan bola ketika menunggu bantuan rekan-rekan setimnya. Gaya ini terlihat jelas saat ia bermain untuk Barcelona dan pada musim pertamanya berkostum Inter Milan. Ketika ia bermain untuk Real Madrid ia sedikit mengubah gaya bermain dengan banyak mencari ruang kosong di antara bek dan melepaskan tendangan jarak jauh ke arah gawang. Hal ini lebih dikarenakan fisik Ronaldo yang sudah tidak memungkinkannya untuk tetap bermain dengan gaya naturalnya seperti ketika mengawali karier. Kelebihan berat badan dan cedera yang terus menimpanya merupakan alasan bagi Ronaldo untuk mengubah gaya bermainnya. Il Fenômeno juga merupakan pemain yang handal dalam menghadapi situasi bola mati, tercatat ia pernah menjadi penendang penalti, tendangan bebas sampai tendangan penjuru. Ia juga pernah menyandang ban kapten ketika bermain membela Inter Milan dan dalam beberapa pertandingan bersama Seleção. namun ronaldo juga dikenal karena gaya hidup yang tidak sehat dan juga kurang profesional dalam latihan.[butuh rujukan]

Prestasi

sunting

PSV Eindhoven

Barcelona

Inter Milan

Real Madrid

Corinthians

Brasil

 
Penghargaan Golden Foot Ronaldo di "The Champions Promenade" di pinggir laut Monaco

Individu

Referensi

sunting
  1. ^ "Top 100 Greatest Ever Footballers". Soccerlens. 
  2. ^ "Netherlands: KNVB beker 1995/1996: Final: PSV Eindhoven – Sparta Rotterdam 5:2: Match details". worldfootball.net. HEIM:SPIEL. Diakses tanggal 29 May 2023. 
  3. ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama FIFA Profile
  4. ^ "Spain: Supercopa 1996: Final: FC Barcelona – Atlético Madrid 5:2: Match details". worldfootball.net. HEIM:SPIEL. Diakses tanggal 29 May 2023. 
    "Spain: Supercopa 1996: Final: Atlético Madrid – FC Barcelona 3:1: Match details". worldfootball.net. HEIM:SPIEL. Diakses tanggal 29 May 2023. 
  5. ^ "Cup Winners Cup 1996/1997: Final: FC Barcelona – Paris Saint-Germain 1:0: Match details". worldfootball.net. HEIM:SPIEL. Diakses tanggal 29 May 2023. 
  6. ^ "Lazio 0–3 Inter: Overview". UEFA. Diakses tanggal 29 May 2023. 
  7. ^ "Italy: Coppa Italia 1999/2000: Final: Lazio Roma – Inter 2:1: Match details". worldfootball.net. HEIM:SPIEL. Diakses tanggal 29 May 2023. 
    "Italy: Coppa Italia 1999/2000: Final: Inter – Lazio Roma 0:0: Match details". worldfootball.net. HEIM:SPIEL. Diakses tanggal 29 May 2023. 
  8. ^ "Real Madrid 2002–03: Squad". BDFutbol. Diakses tanggal 29 May 2023. 
  9. ^ "Mallorca 2–1 Real Madrid". BDFutbol. Diakses tanggal 29 May 2023. 
    "Acta del Partido celebrado el 27 de agosto de 2003, en Madrid" [Minutes of the Match held on 27 August 2003, in Madrid] (dalam bahasa Spanyol). Royal Spanish Football Federation. Diakses tanggal 29 May 2023. 
  10. ^ "Real Madrid 2–0 Olimpia: Overview". UEFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 June 2020. 
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama PSV topscorer
  12. ^ "Golden Boot: The Quotients Decide It All". soccerphile.com. Diakses tanggal 20 February 2008. 
  13. ^ Copa América Best Players. rsssf.org. Retrieved 30 August 2018
  14. ^ "FIFA Confederations Cup Saudi Arabia 1997 – Awards". FIFA.com. Retrieved 4 September 2018
  15. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Achievements
  16. ^ IFFHS' World's Top Goal Scorer of the Year 1997. rsssf.org. Retrieved 4 September 2018
  17. ^ "Bravo Award: Ronaldo". Rsssf.com. Retrieved 29 July 2018
  18. ^ Pierrend, José Luis (6 March 2012). ""Onze Mondial" Awards". Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation. Diakses tanggal 26 December 2015. 
  19. ^ Pierrend, José Luis (26 March 2005). "European Footballer of the Year ("Ballon d'Or") 2002". RSSSF. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2009. Diakses tanggal 30 July 2018. 
  20. ^ "1996 Ballon d'Or Results". www.topendsports.com. Diakses tanggal 6 February 2024. 
  21. ^ "Fifa names greatest list". BBC. 4 March 2004. Diakses tanggal 30 April 2018. 

Pranala luar

sunting