Ruslan Muljohardjo

mantan gubernur Provinsi Sumatra Tengah
(Dialihkan dari Roeslan Moeljohardjo)

Ruslan Muljohardjo (EYD: Ruslan Mulyoharjo; lahir di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada 7 Desember 1903)[1][2] adalah birokrat dan politikus Indonesia. Ia memimpin wilayah Sumatra Tengah sebagai Gubernur setelah Agresi Militer Belanda II.[3] Meski bersuku Jawa, kalangan orang Minang memberinya julukan Sutan Malinmaradjo.[4]

Ruslan Muljohardjo
Potret sebagai Anggota Konstituante
Gubernur Sumatra Tengah ke-2
Masa jabatan
13 Januari 1951 – 20 Desember 1956
PresidenSoekarno
Sebelum
Pengganti
Diambil alih PRRI
Sebelum
Residen Kalimantan Timur ke-2
Masa jabatan
4 April 1950 – 1 Oktober 1950
Informasi pribadi
Lahir7 Desember 1903
Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Kebangsaan Indonesia
Partai politikPartai Masyumi
AlmamaterBestuursacademi, Djakarta
ProfesiBirokrat, politikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pengangkatan Ruslan sebagai Gubernur pada 9 November 1950 dituding oleh Mendagri sebagai titik awal konflik yang berlarut antara Sumbar dan Pemerintah Pusat. Akibat dari Konflik yang berlarut-larut tersebut menyebabkan Mendagri membekukan keberadaan DPRST pada awal 1951. Ruslan yang selama menjabat menerima penolakan, akhirnya dapat menjalankan tugasnya selama 7 tahun yang diakhiri pada 21 Desember 1956 yang diserahkan kepada Ahmad Husein.

Pendidikan

sunting

Ruslan mengenyam pendidikan di HIS Ambarawa (1918), MULO Djogja (1921), dan AMS Djogja (1924). Ia lulus dari Bestuursacademie Djakarta pada 1941.[2]

Riwayat pekerjaan

sunting
 
Ruslan sebagai Gubernur Sumatra Tengah, 1953
 
Ruslan sebagai Gubernur Sumatra Tengah, 1954
  • 1 Oktober 1924—28 September 1925: Gait dpt Controleur Lamongan
  • 28 September 1925—1 November 1926: Dpt Wedana Lamongan
  • 1 November 1926—1 Agustus 1930: Gait Hd Mantri Polisi Kota Surabaja
  • 2 Agustus 1930—2 Maret 1935: Ass. Wedana dan A.W Kl. 1 Djiwan, Madiun
  • 2 Maret 1935—31 Mei 1937: A.W Baleredjo, Madiun
  • 31 Mei 1937—27 Juli 1939: A.W Kota Madiun
  • 27 Juli 1939—20 Desember 1941: Masuk Bestuursacademie Djakarta
  • 1 Oktober 1940—?: Wedana pada BA tsb.
  • 30 Desember 1941—1 Desember 1942: Mulai 3/1-42 dpt. pd Residen Bodjonegoro
  • 30 Desember 1941—1 Desember 1942: Dpt. pd. Gubernur Djatim
  • 1 Desember 1942—1 Agustus 1945: Soomubutyo (Patih) Bodjonegoro
  • 1 Agustus 1945—6 Februari 1946: Naiseibutyo Bodjonegoro
  • 6 Februari 1946—10 Maret 1946: Bupati Purwokerto
  • 10 Maret 1946—30 Juni 1948: Dpt. Gubernur Djateng di Magelang
  • 30 Juni 19481 September 1949: Residen Dpt Kem. Pem. Pusat Sumatra
  • 1 September 1949—4 April 1950: Residen Dpt Kem. Dlm. Negeri RI
  • 4 April 1950—1 Oktober 1950: Gedetacheerd seb. Residen Kalimantan Timur Samarinda
  • 1 Oktober 1950—1 Mei 1951 Acting Gubernur Sumatra Tengah
  • 1 Mei 1951—1958: Gubernur Sumatra Tengah
  • 9 November 1956—5 Juli 1959: Anggota Konstituante Republik Indonesia[2]

Referensi

sunting