Revolusi Rwanda, juga dikenal dengan nama angin kehancuran,[1] (Kinyarwanda: muyaga)[2], adalah periode kekerasan etnis di Rwanda yang berlangsung dari tahun 1959 hingga 1961. Peristiwa ini merupakan puncak dari ketegangan antara kelompok Hutu dan Tutsi. Kekerasan dimulai pada November 1959, setelah peristiwa pemukulan politikus Hutu Dominique Mbonyumutwa oleh Tutsi. Karena mengira Mbonyumutwa tewas, sekelompok Hutu memulai serangan sistematis terhadap orang Tutsi. Revolusi ini menghancurkan struktur kekuasaan di Rwanda dengan membubarkan monarki, yang dikepalai oleh seorang mwami (raja) Tutsi, dan digantikan oleh republik yang dipimpin oleh Hutu. Kepala suku dan wakil kepala suku Tutsi digantikan oleh Hutu. Banyak penduduk Tutsi yang tewas selama revolusi, sementara lainnya mengungsi ke negara tetangga. Pada tahun 1965, 130.000 (sepertiga dari semua Tutsi) mengungsi ke Zaire, Uganda, Tanzania, dan Burundi.[3] Pengungsi tersebut nantinya menjadi pemberontak Tutsi, salah satunya Front Patriotik Rwanda.

Diperkirakan 20.000 hingga 100.000 orang Tutsi tewas terbunuh, dan ribuan lainnya, termasuk sang Mwami, mengungsi ke Uganda sebelum komando Belgia menghentikan kekerasan. Beberapa orang Belgia dituduh bersekongkol dengan Hutu.

Referensi

sunting
  1. ^ Gourevitch 2000, hlm. 59.
  2. ^ Prunier 1995, hlm. 41.
  3. ^ Crowder, edited by Michall (1984). The Cambridge history of Africa : volume 8, from c. 1940 to c. 1975 (edisi ke-Repr.). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0521224098. 

Bibliografi