Responsa (Latin: kata jamak dari responsum, "jawaban") terdiri dari serangkaian keputusan tertulis dan aturan yang diberikan oleh para cendekiawan hukum dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada mereka. Pada zaman modern, istilah tersebut dipakai untuk menyebut keputusan dan aturan yang dibuat oleh para cendekiawan dalam hukum keagamaan dalam sejarah.

Di Kekaisaran Romawi

sunting

Hukum Romawi mengakui responsa prudentium, yakni tanggapan dan pemikiran para yuris, sebagai salah satu sumber "Ius scriptum" (hukum tertulis), bersama dengan hukum-hukum yang berasal dari para magistrat, Senat, atau Kaisar.

Dalam Gereja Katolik Roma

sunting

Dalam Gereja Katolik Roma, sebuah responsum adalah sebuah jawaban yang diberikan oleh Kongregasi bagi Doktrin Iman atas hal-hal tertentu yang berkaitan dengan iman dan moral. Kantor Kudus adalah organisasi doktrinal tunggal dan eksklusif yang memiliki hak untuk memberikan responsa. Dokumen-dokumen doktrinal terkini yang berisi responsa relevan adalah Komentar tentang Responsa ad quaestiones,[1] Responsum ad Dubium Terkait Pengajaran yang Diisi dalam Ordinatio Sacerdotalis[2] dan Tanggapan-Tanggapan terhadap Pertanyaan-pertangayaan Tertentu dari Konferensi Waligereja Amerika Serikat Terkait Nutrisi dan Hidrasi Artifisial.[3]

Catatan

sunting
  1. ^ "Commentary on Responsa ad quaestiones". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-20. Diakses tanggal 2017-09-12. 
  2. ^ Responsum ad Dubium Concerning the Teaching Contained in Ordinatio Sacerdotalis
  3. ^ Responses to Certain Questions of the United States Conference of Catholic Bishops Concerning Artificial Nutrition and Hydration

Daftar pustaka

sunting
  • M. Elon, Jewish Law, Jerusalem 1975

Pranala luar

sunting