Reaktor penelitian

Reaktor penelitian (disebut juga: reaktor non-daya) adalah reaktor nuklir yang khusus digunakan untuk keperluan penelitian, pelatihan dan pendidikan. Fungsi reaktor nuklir berbeda dengan pembangkit listrik tenaga nuklir, karena tidak digunakan untuk menghasilkan energi listrik dalam skala besar. Reaktor penelitian utamanya menghasilkan neutron yang dimanfaatkan khususnya pada penelitian bidang fisika, kimia, kedokteran, industri, dan forensik.[1][2]

Reaktor penelitian CROCUS milik École Polytechnique Fédérale de Lausanne di Lausanne, Swiss.

Kapasitas reaksi

sunting

Daya listrik yang dihasilkan oleh reaktor penelitian berada pada kisaran satuan Watt hingga MegaWatt. Kisaran satuan ini termasuk daya listrik pada tingkatan yang rendah. Di sisi lain, fluks neutron yang dihasilkan oleh reaktor penelitian berada pada tingkatan yang tinggi.[3]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Research Reactors, International Atomic Energy Agency
  2. ^ Backgrounder on Research and Test Reactors, Komisi Regulasi Nuklir Amerika Serikat
  3. ^ Kuntoro, I., Pinem, S., dan Sembiring, T. M. (2023). Pengenalan Ilmu Fisika dalam Operasi Reaktor Nuklir. Jakarta Pusat: Penerbit BRIN. hlm. 3. ISBN 978-623-7425-28-1.